Bahan obat dan zat tambahan umumnya berupa serbuk
yang tidak dapat langsung dicampur dan dicetak menjadi tablet karena akan
langsung hancur dan tablet menjadi mudah pecah. Campuran serbuk itu harus
dirubah menjadi granul-granul yang saling melekat satu sama lain. Cara mengubah
serbuk menjadi granul ini disebut granulasi.
Tujuan
granulasi adalah sebagai berikut
(Siregar, 2010):
1. Supaya
sifat alirnya baik (free flowing). Granul dalam jumlah tertentu dapat mengalir teratur
dalam jumlah yang sama kedalam mesin pencetak tablet.
2. Ruang udara dalam bentuk granul jumlahnya lebih kecil
jika dibandingkan dengan bentuk serbuk jika diukur dalam volume yang sama.
Makin banyak udaranya tablet akan mudah pecah.
3. Agar pada saat dicetak tidak melekat pada stempel (punch) dan mudah lepas dari matriks (die).
Secara umum metode pembuatan tablet
dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu granulasi basah, granulasi kering, dan
kempa langsung
1.
Metode granulasi basah
Metode granulasi basah merupakan metode yang paling
sering digunakan dalam memproduksi tablet kompresi. Langkah–langkah yang
diperlukan dalam pembuatan tablet dengan metode granulasi basah dibagi menjadi
penimbangan dan pencampuran bahan – bahan, pembuatan granulasi basah,
pengayakan adonan
lembab
menjadi granul, pengeringan, pengayakan kering, pencampuran bahan pelincir, dan
pembuatan tablet menjadi kompresi (Ansel, 1985).
Keuntungan
metoda granulasi basah antara lain (Siregar, 2010):
1).
Memperoleh aliran yang lebih baik.
2).
Meningkatkan kompresibilitas.
3).
Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai.
4).
Mengontrol pelepasan.
5).
Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses.
6). Memperbaiki atau meningkatkan distribusi
keseragaman kandungan.
Sedangkan
kekurangan metoda granulasi basah adalah
(Siregar, 2010):
1).
Banyak yang diperlukan tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi.
2).
Biaya cukup tinggi.
3).Zat
aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan
metoda ini.
2.
Metode granulasi kering
Metode granulasi kering, granul dibentuk oleh
pelembaban atau penambahan bahan pengikat ke dalam campuran serbuk obat tetapi
dengan cara memadatkan massa yang jumlahnya besar dari campuran serbuk, dan
setelah itu memecahkannya dan menjadikan pecahan-pecahan ke dalam granul yang
lebih kecil. Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah
dengan metode granulasi basah, karena kepekaannya terhadap uap air atau karena
untuk mengeringkannya diperlukan temperatur yang dinaikkan (Ansel, 1985).
Keuntungan
granulasi kering adalah (Siregar, 2010):
1). Peralatan yang diperlukan lebih
sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin pengaduk berat dan
pengeringan yang memakan waktu.
2).
Baik
untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab.
3).
Mempercepat
waktu hancur karena menggunakan zat pengikat.
Kerugian
granulasi kering adalah:
1).
Memerlukan mesin tablet yang khusus untuk membuat slug (mengempa campuran bahan
kering menjadi massa padat).
2).
Tidak dapat mendistribusikan zat warna secara seragam.
3). Proses banyak menghasilkan debu
sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi.
3.
Metode kempa langsung
Metode cetak langsung ini digunakan untuk
bahan-bahan yang memiliki sifat mudah mengalir sebagaimana juga sifat-sifat
kohesifnya yang memungkinkan untuk langsung dikompresi dalam mesin tablet tanpa
memerlukan granulasi basah atau kering (Ansel, 1985).
Kempa langsung digunakan untuk memperkenalkan
pengempaan senyawa kristalin tunggal yang mempunyai sifat aliran dan
kompresibilitas baik seperti natrium klorida, natrium bromida, atau kalium
bromida, menjadi satu padatan tanpa penambahan zat-zat lain. Kempa langsung
dapat menghindari banyak masalah yang timbul pada granulasi basah maupun
kering. (Siregar, 2010).
Kempa
langsung memiliki keuntungan adalah
(Siregar, 2010):
1).
Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit.
2).
Lebih singkat prosesnya, karena proses yang dilakukan lebih sedikit, maka waktu
yang diperlukan ini lebih singkat, tenaga dan mesin yang dipergunakan juga
lebih sedikit.
3).
Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab.
4).
Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granulasi,
tetapi langsung menjadi partikel.
Kerugian
metoda kempa langsung adalah (Siregar, 2010):
1).
Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi
dapat menimbulkan stratifikasi diantara granul yang selanjutnya dapat
menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif didalam tablet.
2).
Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung.
3).
Sulit dalam pemilihan eksipien karena yang digunakan harus bersifat mudah
mengalir, memiliki kompresibilitas, kohesifitas dan adhesifitas yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar