Google ads

Rabu, 21 Juni 2023

Rekristalisasi dan Prosedur Rekristalisasi

Reskristalisasi adalah metode pemurnian suatu senyawa padat dengan cara melarutkannya dalam pelarut yang sesuai, kemudian mendinginkan larutan untuk membentuk kristal yang lebih murni. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses reskristalisasi:

1. Persiapan larutan awal: Timbang jumlah senyawa padat yang akan direskristalisasi dengan hati-hati. Larutkan senyawa tersebut dalam pelarut yang sesuai dalam labu Erlenmeyer yang bersih. Pilihlah pelarut yang larutannya dapat membentuk larutan jenuh saat dipanaskan, tetapi memiliki kelarutan yang rendah saat suhu dingin.

2. Pemanasan dan filtrasi: Panaskan larutan di atas penangas air atau dengan menggunakan pemanas hingga mendidih. Aduk campuran secara kontinu untuk membantu pelarutan. Jika terdapat partikel-padatan yang tidak larut, seperti kotoran atau endapan, saring larutan panas dengan menggunakan kertas saring atau corong saring untuk memisahkan partikel-padatan tersebut.

3. Pendinginan dan pembentukan kristal: Setelah proses filtrasi, dinginkan larutan secara perlahan dengan cara meletakkannya dalam air dingin, es batu, atau pendingin lainnya. Proses pendinginan yang lambat membantu membentuk kristal yang lebih murni. Dalam beberapa kasus, dapat digunakan teknik scratching (penggarukan) pada dinding labu Erlenmeyer dengan penggunaan batang pengaduk untuk memicu pertumbuhan kristal.

4. Pemisahan kristal: Setelah kristalisasi selesai, pisahkan kristal dari larutan dengan cara penyaringan atau dengan menggunakan alat seperti corong Büchner jika kristal cukup halus. Cuci kristal dengan sedikit pelarut dingin untuk menghilangkan residu yang menempel.

5. Pengeringan kristal: Tempatkan kristal pada kertas saring atau dalam penangas berat di ruang yang terlindungi dari debu dan angin. Biarkan kristal mengering pada suhu ruang atau dengan bantuan alat pengering seperti oven pada suhu rendah, jika diperlukan. Periksa kekeringan kristal secara periodik.

Dengan langkah-langkah tersebut, senyawa padat dapat direskristalisasi untuk memperoleh kristal yang lebih murni dengan pengurangan kontaminan. Penting untuk mengikuti instruksi dan protokol yang tepat serta menggunakan teknik pengamatan yang benar dalam proses reskristalisasi.


Berikut adalah beberapa referensi atau daftar pustaka yang dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang reskristalisasi:

1. Shriner, R.L., Hermann, C.K.F., Morrill, T.C., Curtin, D.Y. (2013). The Systematic Identification of Organic Compounds: A Laboratory Manual. Wiley.

2. Mohrig, J.R., Hammond, C.N., Schatz, P.F., Morrill, T.C. (2018). Techniques in Organic Chemistry: Miniscale, Standard Taper Microscale, and Williamson Microscale. W.H. Freeman.

3. Pavia, D.L., Lampman, G.M., Kriz, G.S., Engel, R.G. (2014). A Small Scale Approach to Organic Laboratory Techniques. Cengage Learning.

4. Wuts, P.G.M., Greene, T.W. (2006). Greene's Protective Groups in Organic Synthesis. Wiley.

5. Organic Syntheses. (https://www.orgsyn.org/)

6. Wang, X., Wang, H. (2018). Handbook of Industrial Crystallization. 3rd edition. CRC Press.

7. Seidel-Morgenstern, A., Gedicke, K. (2015). Purification of Laboratory Chemicals. 8th edition. Wiley.

8. Harris, D.C. (2010). Quantitative Chemical Analysis. 8th edition. W.H. Freeman.

Tidak ada komentar:

Google Ads