Google ads

Senin, 30 Mei 2016

Aplikasi Terapeutik Sediaan Radiofarmasi



Jaringan dan alat-alat tubuh tersusun dari berjuta-juta sel-sel mikroskopik dengan bentuk, ukuran, dan fungsi yang karakteristik serta bergantung pada organ/jaringannya.Semua sel mempunyai kemampuan reproduksi/pembelahan sel untuk memperbaiki kerusakan akibat penyakit atau kecelakaan.Selain itu, sel-sel yang tua diganti dengan sel-sel baru karena sel-sel tersebut mempunyai lifetime tertentu.
Kecepatan penggantian sel tidak sama, ada yang cepat, ada pula yang lambat, sebagai contoh, sel darah mempunyai lifetime rata-rata16minggu. Pada kondisi normal, tubuh secara teratur/regular membangaun jaringan untuk pertumbuhan pada anak-anak atau pemeliharaan atau replacement pada semua umur.
Jika ada suatu kelainan, pertumbuhan sel terjadi secara abnormal yang dikenal dengan tumor atau kanker. Jika pertumbuhan abnormal ini tidak segera diobati atau disembuhkan pada waktu/tahap permulaan, akan menular ke jaringan sekitarnya.Kemungkinan lain, sel kanker akan terlepas dan terbawa aliran darah atau lymp streams ke bagian lain pada tubuh dan akan tumbuh disana.
Sel-sel kanker terutama tersusun dari sel-sel yang mudah terbagi dan belum matang sempurna sehingga lebih mudah terbunuh oleh radiasi dibandingkan dengan sel jaringan tubuh di sekelilingnya.Hal tersebut merupakan dasar pengobatan kanker dengan ionisasi radiasi.
Efektivitas pengobatan kanker didasarkan kanker  dengan radiasi bergantung pada jenis kanker; lokasi;penyebaran sel-sel kanker;umur dan kesehatan pasien, dan lain lain. Penggunaan terapeutik didasarkan pada fakta bahwa jika radioisotope dalam jumlah yang cukup di dalam jaringan akan menghancurkan sel-sel yang abnormal dan mencegah pembentukkan jaringan baru. Secara umum terapi isotopic diaplikasikan hanya untuk penyakit-penyakit yang mengalami perluasan sel yang tidak berfungsi overactiv(Leswara, 2008).
a.      External Sources
Jika radioisotope digunakan sebagai sumber tertutup atau sumber luar, dosis berakhir jika sumber diambil dari tubuh.Jika diberikan secara internal dengan sumber terbuka, radioisotope dapat dapat berfungsi untuk terapi atau diagnosis, tetapi dosis tidak dapat diakhiri dengan mengambil sumber dari tubuh.Dalam aplikasi, total dosis dihitung dari waktu-paruh efektif, jenis dan energi radiasi yang diermisi serta isotop dalam jaringan.
b.      Teletherapy Units
Mengandung sejumlah kilo Cure 60Co atau 137Cs yang sering digunakan dalam penyembuhan luka (lesion), pascaoperasi atau jika operasi tidak memungkinkan.Monoenergi alamiah dari sinar gamma memberi keuntungan voltase sinar-X yang tinggi yang mengandung spectrum energy yang kontinu sebagai tambahan energy yang karakteristik.Akan tetapi, sumber radioaktif mempunyai kelemahan, yaitu tidak dapat dihilangkan.
Neutron cepat yang dihasilkan dari generator neutron atau reactor nuklir mepunyai efektivitas relative bilogis yang lebih besar dari pada sinar-X, tetapi lebih mahal dan juga kurang diketahui efeknya terhadap jaringan dan daya penetrasinya.Partikel alfa kadang-kadang juga dapat digunakan.
Cobalt-60 pada 5,27 tahun dahulu digunakan untuk radioterapi berkas eksternal, sekarang lebih banyak digunakan untuk sterilisasi.
c.      Surface Sources
Untuk pemakaian kulit dan mata, terapi terdiri dari apikator yang mengandung pure beta emitter seperti 32P dan 90Sr.Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak. Selain itu, fosfor-32 juga merupakan radioisotop andalan dalam terapi polisitemia vera dan leukemia. P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukkan sel darah merah yang berlebihan.Di dalam penggunaannya P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang.
d.      Extracorporeal irradiation
Untuk mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok,hati dan otak digunakan radioisotop I-131.I-131 digunakan sebagai terapi pengobatan untuk kondisi tiroid yang over aktif atau kita sebut hipertiroid.I-131 ini sendiri adalah suatu isotop yang terbuat dari iodin yang selalu memancarkan sinar radiasi. Jika I-131 ini dimasukkan kedalam tubuh dalam dosis yang kecil, maka I-131 ini akan masuk ke dalam pembuluh darah traktus gastrointestinalis. I-131 dan akan melewati kelenjar tiroid yang kemudian akan menghancurkan sel-sel glandula tersebut. Hal ini akan memperlambat aktifitas dari kelenjar tiroid dan dalam beberapa kasus dapat merubah kondisi tiroid.
e.      Internal sources
198Au disuntikkan dalam bentuk suspense koloid (secara intraperitoneal atau intrapleural) ke dalam cairan tubuh yang mengandung serous cavity. Mula-mula akan terdifusi secara cepat kedalam cairan, kemudian terkumpul pada permukaan cavity berupa endapan kasar.Cara ini sudah berhasil digunakan pada pengobatan tumor peritoneal dan preural.Dalam hal ini, cairan terkumpul di perut dan dada tanpa mempengaruhi sifat fisik tumor.198Au hanya membunuh tumor pada permukaan saja.Kadang-kadang dijumpai efek samping radiation sickness.198Au secara eksperimen juga digunakan pada pengobatan kanker prostat serta cervical uterine dan bladder tumor.
f.        192Ir
Terdiri dari butir-butir 192Ir pada pia nilon yang diimplantasikan ke dalam tubuh untuk pengobatan tumor.

g.      Natrium fospat (32P)
Radioisotop natrium-24 dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan peredaran darah dalam tubuh manusia.Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.
Digunakan untuk pengobatan polycythemia vera  untuk mengurangii kecepatan pembentukkan eritrosit. 32P dimetabolisme seperti P non-isotop sehingga 32P terdistribusi secara cepat ke semua jaringan dan terkonsentrasi pada jaringan yang terjadi pembelahan secara cepat seperti jaringan yang terkena kanker.
Konsentrasi 32P adalah 1,5-5 mCi terkumpul pada sumsum tulang, tetapi hanya menekan pembentukan eritrosit sebagian. 32P juga digunakan untuk pengobatan chronic granulocycit leukemia (menghilangkan gejala).

h.      Yttrium (90Y)
Mempunyai waktu-paruh 64 jam, mengemisi partikel bata tunggal, dengan energy maksimum 2,27 Mev dan tidak mengemisi radiasi gamma. Pembentukkan kelat dengan N-hydroxyethylenediamina- triacetic cid (Ed-ol) akan menyebabkan 90Y terkumpul didalam tulang dan dapat dipakai untuk meramalan adanya kelainan darah. Kelat ini digunakan untuk pengobatan leukemia dan multiple myeloma chelat dengan DTPA (diethylen etriamine penta acetic acid) digunaka untuk limpa.

i.        Iod (125I) dengan waktu-paruh 60hari
Secara implatansi, permanen untuk  pengobatandeep-scated tumor, misalnya di dada.Iodine-125 digunakan dalam brachytherapy kanker (prostat dan otak), juga diagnosa untuk mengevaluasi tingkat filtrasi ginjal dan untuk mendiagnosis deep vein thrombosis di kaki.Hal ini juga banyak digunakan dalam radioimmuno-pengujian untuk menunjukkan adanya hormon dalam jumlah kecil.

Tidak ada komentar:

Google Ads