Alpha tocopherol (HOPE, 2006 hal 32)
Nama lain : tokoferol,
vitamin E
Pemerian : cairan minyak, kental,
bening, tidak berwarna atau coklat kekuningan
Fungsi : antioksidan, zat terapeutik
Konsentrasi penggunaan : 0,001 - 0,05%
Kelarutan : praktis tidak larut air, mudah larut dalam
aseton, etanol, eter, dan minyak sayur.
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : tokoferol teroksidasi lambat oleh
oksigen atmosfer, dan cepat teroksidasi dengan adanya besi dan garam perak.
Penyimpanan di bawah gas inert, dalam wadah tertutup rapat, kering, sejuk,
terhindar dari cahaya.
Inkompatibel : tokoferol inkompatibel dengan peroksida dan ion
logam terutama besi, tembaga dan perak.
Tokoferol terabsorbsi dalam plastik.
ADI menurut WHO : 0,15-2,0 mg/kg bb
Asam askorbat (HOPE, 2006 hal 48)
Fungsi : antioksidan, zat terapeutik
Pemerian : serbuk kristalin
berwarna putih sampai kuning, nonhigroskopis, tidak berbau, berasa asam
Konsentrasi penggunaan : 0,01 – 0,1%
Kelarutan:
Pelarut
|
Kelarutan dalam
200 C
|
Kloroform
etanol
etanol (95%)
eter
campuran minyak
gliserin
Propilen glikol
Air
|
praktis tidak
larut
1 dalam 50
1 dalam 25
praktis tidak
larut
praktis tidak
larut
1 dalam 1000
1 dalam 20
1 dalam 3,5
|
Konsentrasi penggunaan : 0,01-0,1 %
pH : 2,1 -2,6 (5% b/v larutan air)
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : stabil dalam bentuk serbuk; asam
askorbat tidak stabil dalam larutan terutama larutan alkali; larutan asam
askorbat stabil maksimum pada pH 5,4. Larutan dapat disterilisasi dengan
penyaringan. Penyimpanan ditempat non logam, terlindung dari cahaya, sejuk dan
tempat kering.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan alkali, ion logam berat
terutama tembaga dan besi, oksidator, methenamin, fenilefrin hidroklorida,
pyrilamin maleat, salisilamid, Na-nitrit, Na-salisilat, teobromin salisilat dan
picotamide.
ADI menurut WHO : 15 mg/kg bb
Askorbil palmitat (HOPE, 2006 hal 51)
Fungsi : antioksidan
Konsentrasi penggunaan : 0,05%
Pemerian : serbuk berwarna putih
sampai kekuningan, tidak berwarna
Kelarutan :
Pelarut
|
Kelarutan dalam
200 C
|
Aseton
Kloroform
Minyak biji
kapas
Etanol
Etanol (95%)
Etanol (50%)
Eter
Metanol
Minyak zaitun
Minyak kacang
Minyak bunga matahari
air
|
1 dalam 15
1 dalam 3300
1 dalam 1670
1 dalam 8
1 dalam 9,3
1 dalam 2500
1 dalam 132
1 dalam 5,5
1 dalam 3300
1 dalam 3300
1 dalam 3300
Praktis tidak
larut
|
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : stabil dalam kondisi kering;
teroksidasi dan menjadi tidak berwarna saat terpapar cahaya dan kelembaban
tinggi. Penyimpanan dalam wadah tertutup, ditempatkan di tempat yang sejuk,
terlindung dari cahaya, suhu penyimpanan 8-15°C. Dalam proses, hindari suhu
lebih 65°C.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan oksidator, dan oksidasi
dikatalisis oleh sesepora ion logam seperti tembaga dan besi.
ADI menurut WHO : 1,25 mg/kg bb
BHA (Butylated
hydroxyanisole) (HOPE, 2006 hal 79)
Fungsi : antioksidan
Konsentrasi penggunaan :
Sediaan
|
Jumlah
|
Injeksi IM
Injeksi IV
Minyak dan lemak
Sediaan topikal
Betakaroten
Vitamin A
|
0,03%
0,0002-0,0005%
0,02%
0,005-0,02%
0,01%
10 mg per satu juta unit
|
Pemerian : serbuk kristalin putih atau hampir putih, bau
aromatik
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam
metanol, mudah larut dalam etanol, mudah larut dalam lebih dari atau sama
dengan 50% etanol-air, propilen glikol, kloroform, eter, dan heksan, minyak
biji kapas, minyak kacang, minyak kedelai, gliseril monooleat, dan larutan
alkali hidroksida
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : pemaparan terhadap cahaya dan sesepora
logam mengakibatkan diskolorasi dan penurunan aktivitas. BHA harus disimpan
dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan
kering.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan oksidator dan garam besi
ADI menurut WHO : 500 mg/kg bb
BHT (Butylated
hydroxytoluene) (HOPE, 2006 hal 81)
Nama lain : Agidol, Dalpac,
Impruval, Sustane, Topanol, Vianol
Fungsi : antioksidan
Pemerian : serbuk atau kristal padat berwarna
putih atau kuning muda dengan bau khas
Konsentrasi penggunaan :
Sediaan
|
Jumlah
|
Injeksi IM
Injeksi IV
Minyak dan lemak
Sediaan topikal
Betakaroten
Vitamin A
Minyak ikan
|
0,03%
0,0009-0,002%
0,02%
0,0075-0,1%
0,01%
10 mg per satu juta unit
0,01-0,1%
|
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, gliserin,
propilen glikol, larutan alkali hidroksida dan larutan asam mineral encer.
Mudah larut dalam aseton, benzen, etanol (95%), eter, metanol, toluen, campuran
minyak, dan parafin cair. Lebih larut dalam minyak sayuran dan lemak dibanding
BHA
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : pemaparan terhadap cahaya, lembab dan
panas mengakibatkan diskolorasi dan penurunan aktivitas. BHT harus disimpan
dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, ruang yang yang sejuk dan
kering.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan oksidator kuat seperti
peroksida, dan permanganat. Garam besi menyebabkan diskolorasi dengan aktivitas
yang hilang. Pemanasan dengan katalis sejumlah asam dapat menyebabkan
dekomposisi yang cepat sambil melepaskan gas isobutena yang mudah terbakar.
ADI menurut WHO :
125 mg/Kg bb.
EDTA, Asam edetat (HOPE, 2006 hal 260)
Fungsi : pengkhelat, sinergis antioksidan dengan mengikat logam yang dapat
mengkatalisis oksidasi seperti tembaga, besi, mangan
Konsentrasi penggunaan : 0,005-0,1% sebagai antioksidan, 0,01-0,1%
sebagai sinergis pengawet
Pemerian : serbuk kristal putih
pH : 2,2 (0,2% larutan)
Kelarutan : larut dalam alkali hidroksida, larut dalam 500
bagian air.
Stabilitas dan Kondisi penyimpanan : stabil dalam bentuk padat, terdekarboksilasi
jika dipanaskan di atas 150°C. Bentuk larutan dapat disterilisasi dengan
otoklaf dan harus ditempatkan dalam wadah bebas alkali. Penyimpanan di wadah
tertutup rapat, di tempat yang sejuk dan kering.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan oksidator kuat,
basa kuat, logam polivalen seperti tembaga, nikel dan aliansi logam tembaga.
Bereaksi asam basa dengan basa.
ADI menurut WHO untuk dinatium edetat 2,5 mg/kg bb.
Propil galat (HOPE, 2006 hal 619)
Kegunaan : antioksidan
Konsentrasi penggunaan :0,01-0,1%
Pemerian : serbuk kristal berwarna putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau
pH : 5,9 (larutan 0,1% b/v)
Kelarutan :
Pelarut
|
Kelarutan dalam
200 C
|
Minyak almond
Minyak jarak
Etanol (95%)
Eter
Lanolin
Minyak parafin
Minyak kacang
Propilen glikol
Minyak kedelai
air
|
1 dalam 44
1 dalam 4,5
1 dalam 3
1 dalam 3
1 dalam 16,7
1 dalam 200
1 dalam 2000
1 dalam 2,5
1 dalam 100
1 dalam 1000
|
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : tidak stabil pada temperatur tinggi,
cepat rusak dalam minyak yang digunakan untuk menggoreng. Penyimpanan dalam
wadah tertutup baik, tidak terbuat dalam logam, terlindung dari cahaya, di
tempat sejuk dan kering.
Inkompatibilitas : inkompatibel oksidator dan dengan logam seperti
natrium, kalium, dan besi membentuk kompleks yang berwarna.
ADI menurut WHO : 1,4 mg/kg bb.
Natrium metabisulfit (HOPE, 2006 hal 690)
Nama lain : natrium pirosulfit
Fungsi : antioksidan
Konsentrasi dan penggunaan : 0,01 - 1,0 %
Pemerian : kristal prismatik hampir tidak
berwarna, atau serbuk putih-krem berbau sulfur dan berasa asin. Mengandung
tujuh molekul air.
pH : 3,5 -5,0 untuk 5% b/v larutan air pada 200 C
Kelarutan : sedikit larut dalam etanol (95%) 200
C; mudah larut dalam gliserin; 1 dalam 1,9 bagian air 200C
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : teroksidasi secara lambat oleh udara
dan lembab; pada penambahan asam kuat melepaskan sulfur dioksida; larutan
natrium metabisulfit mudah terionisasi; terdekomposisi di udara terutama saat
pemanasan; penambahan dekstrosa pada larutan natrium metabisulfit menyebabkan
turunnya stabilitas metabisulfit. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik,
terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.
Sterilisasi : diotoklaf dengan wadah berisi gas inert seperti
nitrogen
Inkompatibilitas : bereaksi dengan obat simpatomimetik dan turunan
orto atau para-hidroksibenzil alkohol membentuk turunan asam sulfonat; dengan
kloramfenikol bereaksi lebih kompleks; menginaktivasi sisplatin dalam
larutan; inkompatibel dengan fenil
merkuri asetat ketika diotoklaf dalam sediaan tetes mata; bereaksi dengan tutup
karet vial dosis ganda sehingga tutup vial perlu mendapat perlakuan awal
terlebih dahulu dengan larutan natrium metabisulfit.
ADI menurut WHO :7,0 mg/kg bb.
Natrium sulfit (HOPE, 2006 hal 708)
Fungsi : antioksidan, pengawet antimikroba
Konsentrasi dan penggunaan : 0,01 - 1,00 % (seperti natrium
metabisulfit)
Pemerian : serbuk putih atau bentuk prisma
heksagonal, higroskopis. Umumnya sediaan di pasar berwarna putih sampai merah
muda yang sering tidak sesuai dengan farmakope.
pH : 9 untuk larutan
Kelarutan : 1 dalam 3,2 bagian air, larut dalam gliserin,
praktis tidak larut dalam etanol (95%).
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : Penyimpanan dalam wadah tertutup baik,
terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering. Teroksidasi perlahan
oleh oksigen; dengan asam kuat membentuk asam sulfat atau sulfur dioksida.
Pemanasan menyebabkan dekomposisi membentuk sulfur oksida.
Inkompatibilitas : inkompatibel asam, oksidator, banyak protein,
vitamin B1. Bereaksi dengan obat simpatomimetik dan turunan orto
atau para-hidroksibenzil alkohol membentuk turunan asam sulfonat; dengan
kloramfenikol bereaksi lebih kompleks; menginaktivasi sisplatin dalam
larutan; inkompatibel dengan fenil
merkuri asetat ketika diotoklaf dalam sediaan tetes mata; bereaksi dengan tutup
karet vial dosis ganda sehingga tutup vial perlu mendapat perlakuan awal
terlebih dahulu dengan larutan natrium sulfit.
ADI menurut WHO : 350 µg/kg bb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar