Google ads

Kamis, 11 Februari 2016

Daftar Antioksidan



Alpha tocopherol (HOPE, 2006 hal 32)
Nama lain : tokoferol, vitamin E
Pemerian : cairan minyak, kental, bening, tidak berwarna atau coklat kekuningan
Fungsi : antioksidan, zat terapeutik
Konsentrasi penggunaan : 0,001 - 0,05%
Kelarutan : praktis tidak larut air, mudah larut dalam aseton, etanol, eter, dan minyak sayur.
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : tokoferol teroksidasi lambat oleh oksigen atmosfer, dan cepat teroksidasi dengan adanya besi dan garam perak. Penyimpanan di bawah gas inert, dalam wadah tertutup rapat, kering, sejuk, terhindar dari cahaya.
Inkompatibel : tokoferol inkompatibel dengan peroksida dan ion logam  terutama besi, tembaga dan perak. Tokoferol terabsorbsi dalam plastik.
ADI menurut WHO : 0,15-2,0 mg/kg bb

Asam askorbat (HOPE, 2006 hal 48)
Fungsi : antioksidan, zat terapeutik
Pemerian : serbuk kristalin berwarna putih sampai kuning, nonhigroskopis, tidak berbau, berasa asam
Konsentrasi penggunaan : 0,01 – 0,1%
Kelarutan: 
Pelarut
Kelarutan dalam 200 C
Kloroform
etanol
etanol (95%)
eter
campuran minyak
gliserin
Propilen glikol
Air
praktis tidak larut
1 dalam 50
1 dalam 25
praktis tidak larut
praktis tidak larut
1 dalam 1000
1 dalam 20
1 dalam 3,5
Konsentrasi penggunaan : 0,01-0,1 %
pH : 2,1 -2,6 (5% b/v larutan air)
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : stabil dalam bentuk serbuk; asam askorbat tidak stabil dalam larutan terutama larutan alkali; larutan asam askorbat stabil maksimum pada pH 5,4. Larutan dapat disterilisasi dengan penyaringan. Penyimpanan ditempat non logam, terlindung dari cahaya, sejuk dan tempat kering.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan alkali, ion logam berat terutama tembaga dan besi, oksidator, methenamin, fenilefrin hidroklorida, pyrilamin maleat, salisilamid, Na-nitrit, Na-salisilat, teobromin salisilat dan picotamide.
ADI menurut WHO : 15 mg/kg bb

Askorbil palmitat (HOPE, 2006 hal 51)
Fungsi : antioksidan
Konsentrasi penggunaan : 0,05%
Pemerian : serbuk berwarna putih sampai kekuningan, tidak berwarna
Kelarutan : 
Pelarut
Kelarutan dalam 200 C
Aseton
Kloroform
Minyak biji kapas
Etanol
Etanol (95%)
Etanol (50%)
Eter
Metanol
Minyak zaitun
Minyak kacang
Minyak bunga matahari
air
1 dalam 15
1 dalam 3300
1 dalam 1670
1 dalam 8
1 dalam 9,3
1 dalam 2500
1 dalam 132
1 dalam 5,5
1 dalam 3300
1 dalam 3300
1 dalam 3300
Praktis tidak larut
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : stabil dalam kondisi kering; teroksidasi dan menjadi tidak berwarna saat terpapar cahaya dan kelembaban tinggi. Penyimpanan dalam wadah tertutup, ditempatkan di tempat yang sejuk, terlindung dari cahaya, suhu penyimpanan 8-15°C. Dalam proses, hindari suhu lebih 65°C.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan oksidator, dan oksidasi dikatalisis oleh sesepora ion logam seperti tembaga dan besi.
ADI menurut WHO : 1,25 mg/kg bb

BHA (Butylated hydroxyanisole) (HOPE, 2006 hal 79)
Fungsi : antioksidan
Konsentrasi penggunaan :
Sediaan
Jumlah
Injeksi IM
Injeksi IV
Minyak dan lemak
Sediaan topikal
Betakaroten
Vitamin A
0,03%
0,0002-0,0005%
0,02%
0,005-0,02%
0,01%
10 mg per satu juta unit
Pemerian : serbuk kristalin putih atau hampir putih, bau aromatik
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam metanol, mudah larut dalam etanol, mudah larut dalam lebih dari atau sama dengan 50% etanol-air, propilen glikol, kloroform, eter, dan heksan, minyak biji kapas, minyak kacang, minyak kedelai, gliseril monooleat, dan larutan alkali hidroksida
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : pemaparan terhadap cahaya dan sesepora logam mengakibatkan diskolorasi dan penurunan aktivitas. BHA harus disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan oksidator dan garam besi
ADI menurut WHO : 500 mg/kg bb

BHT (Butylated hydroxytoluene) (HOPE, 2006 hal 81)
Nama lain : Agidol, Dalpac, Impruval, Sustane, Topanol, Vianol
Fungsi : antioksidan
Pemerian : serbuk atau kristal padat berwarna putih atau kuning muda dengan bau khas
Konsentrasi penggunaan :
Sediaan
Jumlah
Injeksi IM
Injeksi IV
Minyak dan lemak
Sediaan topikal
Betakaroten
Vitamin A
Minyak ikan
0,03%
0,0009-0,002%
0,02%
0,0075-0,1%
0,01%
10 mg per satu juta unit
0,01-0,1%
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, gliserin, propilen glikol, larutan alkali hidroksida dan larutan asam mineral encer. Mudah larut dalam aseton, benzen, etanol (95%), eter, metanol, toluen, campuran minyak, dan parafin cair. Lebih larut dalam minyak sayuran dan lemak dibanding BHA
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : pemaparan terhadap cahaya, lembab dan panas mengakibatkan diskolorasi dan penurunan aktivitas. BHT harus disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, ruang yang yang sejuk dan kering.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan oksidator kuat seperti peroksida, dan permanganat. Garam besi menyebabkan diskolorasi dengan aktivitas yang hilang. Pemanasan dengan katalis sejumlah asam dapat menyebabkan dekomposisi yang cepat sambil melepaskan gas isobutena yang mudah terbakar.
ADI menurut WHO : 125 mg/Kg bb.


EDTA, Asam edetat (HOPE, 2006 hal 260)
Fungsi : pengkhelat, sinergis antioksidan dengan mengikat logam yang dapat mengkatalisis oksidasi seperti tembaga, besi, mangan
Konsentrasi penggunaan : 0,005-0,1% sebagai antioksidan, 0,01-0,1% sebagai sinergis pengawet
Pemerian : serbuk kristal putih
pH : 2,2 (0,2% larutan)
Kelarutan : larut dalam alkali hidroksida, larut dalam 500 bagian air.
Stabilitas dan Kondisi penyimpanan : stabil dalam bentuk padat, terdekarboksilasi jika dipanaskan di atas 150°C. Bentuk larutan dapat disterilisasi dengan otoklaf dan harus ditempatkan dalam wadah bebas alkali. Penyimpanan di wadah tertutup rapat, di tempat yang sejuk dan kering.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan oksidator kuat, basa kuat, logam polivalen seperti tembaga, nikel dan aliansi logam tembaga. Bereaksi asam basa dengan basa.
ADI menurut WHO untuk dinatium edetat 2,5 mg/kg bb.

Propil galat (HOPE, 2006 hal 619)
Kegunaan : antioksidan
Konsentrasi penggunaan :0,01-0,1%
Pemerian : serbuk kristal berwarna putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau
pH : 5,9 (larutan 0,1% b/v)
Kelarutan :
Pelarut
Kelarutan dalam 200 C
Minyak almond
Minyak jarak
Etanol (95%)
Eter
Lanolin
Minyak parafin
Minyak kacang
Propilen glikol
Minyak kedelai
air
1 dalam 44
1 dalam 4,5
1 dalam 3
1 dalam 3
1 dalam 16,7
1 dalam 200
1 dalam 2000
1 dalam 2,5
1 dalam 100
1 dalam 1000
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : tidak stabil pada temperatur tinggi, cepat rusak dalam minyak yang digunakan untuk menggoreng. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, tidak terbuat dalam logam, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk dan kering.
Inkompatibilitas : inkompatibel oksidator dan dengan logam seperti natrium, kalium, dan besi membentuk kompleks yang berwarna.
ADI menurut WHO : 1,4 mg/kg bb.

Natrium metabisulfit (HOPE, 2006 hal 690)
Nama lain : natrium pirosulfit
Fungsi : antioksidan
Konsentrasi dan penggunaan : 0,01 - 1,0 %
Pemerian : kristal prismatik hampir tidak berwarna, atau serbuk putih-krem berbau sulfur dan berasa asin. Mengandung tujuh molekul air.
pH : 3,5 -5,0 untuk 5% b/v larutan air pada 200 C
Kelarutan : sedikit larut dalam etanol (95%) 200 C; mudah larut dalam gliserin; 1 dalam 1,9 bagian air 200C
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : teroksidasi secara lambat oleh udara dan lembab; pada penambahan asam kuat melepaskan sulfur dioksida; larutan natrium metabisulfit mudah terionisasi; terdekomposisi di udara terutama saat pemanasan; penambahan dekstrosa pada larutan natrium metabisulfit menyebabkan turunnya stabilitas metabisulfit. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.
Sterilisasi : diotoklaf dengan wadah berisi gas inert seperti nitrogen
Inkompatibilitas : bereaksi dengan obat simpatomimetik dan turunan orto atau para-hidroksibenzil alkohol membentuk turunan asam sulfonat; dengan kloramfenikol bereaksi lebih kompleks; menginaktivasi sisplatin dalam larutan;  inkompatibel dengan fenil merkuri asetat ketika diotoklaf dalam sediaan tetes mata; bereaksi dengan tutup karet vial dosis ganda sehingga tutup vial perlu mendapat perlakuan awal terlebih dahulu dengan larutan natrium metabisulfit.
ADI menurut WHO :7,0 mg/kg bb.

Natrium sulfit (HOPE, 2006 hal 708)
Fungsi : antioksidan, pengawet antimikroba
Konsentrasi dan penggunaan : 0,01 - 1,00 % (seperti natrium metabisulfit)
Pemerian : serbuk putih atau bentuk prisma heksagonal, higroskopis. Umumnya sediaan di pasar berwarna putih sampai merah muda yang sering tidak sesuai dengan farmakope.
pH : 9 untuk larutan
Kelarutan : 1 dalam 3,2 bagian air, larut dalam gliserin, praktis tidak larut dalam etanol (95%).
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering. Teroksidasi perlahan oleh oksigen; dengan asam kuat membentuk asam sulfat atau sulfur dioksida. Pemanasan menyebabkan dekomposisi membentuk sulfur oksida.
Inkompatibilitas : inkompatibel asam, oksidator, banyak protein, vitamin B1. Bereaksi dengan obat simpatomimetik dan turunan orto atau para-hidroksibenzil alkohol membentuk turunan asam sulfonat; dengan kloramfenikol bereaksi lebih kompleks; menginaktivasi sisplatin dalam larutan;  inkompatibel dengan fenil merkuri asetat ketika diotoklaf dalam sediaan tetes mata; bereaksi dengan tutup karet vial dosis ganda sehingga tutup vial perlu mendapat perlakuan awal terlebih dahulu dengan larutan natrium sulfit.
ADI menurut WHO : 350 µg/kg bb.

Tidak ada komentar:

Google Ads