Google ads

Sabtu, 31 Oktober 2015

Bahaya bakso boraks

Bakso merupakan salah satu produk olahan yang sangat populer. Banyak orang menyukainya, dari anak-anak sampai orang dewasa. Bakso tidak saja hadir dalam sajian seperti sajian mie bakso maupun mie ayam. Bola-bola daging ini juga biasa digunakan dalam campuran beragam masakan lainnya, sebut saja misalnya nasi goreng, mie goreng, capcay, dan aneka sop (Widyaningsih, 2006).
Bakso merupakan produk dari protein daging, baik daging sapi, ayam ikan maupun udang. Bakso dibuat dari daging giling dengan bahan tambahan utama garam dapur (NaCl), tepung tapioka, dan bumbu berbentuk bulat seperti kelereng dengan berat 25-30 gr per butir. Setelah Bakso memiliki tekstur kenyal seperti ciri spesifiknya, kualitas bakso sangat bervariasi karena perbedaan bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan, proporsi daging dan tepung dan proses pembuatannya (Widyaningsih, 2006).
Bakso merupakan makanan favorit yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena rasa dan variannya yang banyak sehingga  menggugah selera penikmatnya. Bakso bakar adalah salah satu contoh jenis bakso yang sangat digemari diberbagai lapisan masyarakat. Karena hal tersebut menyebabkan pedagang bakso bakar menjamur diberbagai tempat di kota pekanbaru. Penelitian ini dilakukan karena melihat banyaknya yang menggemari bakso bakar ini.
        Kandungan gizi yang tinggi seharusnya ada didalam bakso seperti karbohidrat, lemak, protein, kandungan air dan sebagainya. Karena bakso terdapat banyak campuran dalam pembuatannya, seperti tepung tapioka, daging (ayam atau sapi), garam, rempah-rempah dan lainnya. Namun, dibeberapa publikasi mengabarkan adanya penambahan bahan pengawet yang dilarang oleh pemerintah salah satunya yaitu seperti boraks. Penambahan boraks ini dapat mengakibatkan hal yang buruk terhadap konsumennya. Seperti mual, pusing, muntah, diare, penyakit kulit seperti kemerahan pada kulit dan lainnya.

Tidak ada komentar:

Google Ads