- Golongan Boron
Golongan Boron terdiri
atas unsur-unsur Boron -5B, Aluminium -13Al, Galium -31Ga,
Indium -49In, dan Talium -81Tl. Dalam golongan ini, boron
merupakan unsur yang unik dan menarik yaitu satu-satunya non-logam dalam
golongan III A pada tabel periodik unsur dan menunjukkan kemiripan sifat dengan
unsur-unsur tetangga, carbon (C) dan silikon (Si). Kemiripan sifat ini adalah
dalam hal pembentukan senyawa kovalen dan senyawa rantai, namun berbeda dalam
hal pembentukan senyawa kekurangan electrón. Boron tidak pernah dijumpai
sebagai senyawa kationik serena tinginya entalpi ionisasi, tetapi membentuk
senyawa kovalen dengan pembentukan orbital hidrida sp2 untuk
menghasilkan struktur segitiga sama sisi.
Boron merupakan unsur
yang jarang terdapat dalam kerqak bumi tetapi banyak dijumpai sebagai deposit
dalam senyawa garamnya, borat yaitu boraks-atau sodium tetraborat-
Na2B4O7. 10 H2O, kernit- Na2B4O7.
4 H2O dan kolemanit- Ca2B6O11.
5 H2O. Bijih yang utama adalah borat, Borax- NA2B4O7
. 10 H2O terdapat dalam kandungan besar di gurun pasir Mojave,
California dan merupakan sumber utama Boron.
- Kegunaan Boron
- Boron merupakan componen utama dalam pembangkit tenaga nuklir karena kemampuannya berfungsi sebagai penyerap (absorber) netron ; tongkat pengaduk yang berisi boron diturunkan ke dalam ruang reaktor untuk menjaga reaksi nuklir berlangsung pada kecepatan sedang yang diinginkan.
- Sebagai bahan pengisi kayu, pemadam api, dan sebagai fluks dalam proses pemarian (solder).
- Beberapa Senyawa-senyawa Boron
- Asam Borat H3BO3
Asam orto-borat atau sering diringkas sebagai asam borat
dapat diperoleh menurut persamaan reaksi : BX3
(s) + 3 H2O (l) → H3BO3
(s) + 3 HX (aq). Asam borat merupakan
padatan putih yang sebagian larut dalam air.
- Asam tetrafluoroborat, HBF4
Larutan asam tetrafluoroborat diperoleh dengan melarutkan
asam borat ke dalam larutan asam hidrofluorida menurut persamaan reaksi : H3BO3 (aq) + 4 HF (aq)
→ H3O+ (aq) + BF4-
(aq) + 2 H2O (l). Asam tetrafluorobarat merupakan asam kuat dan oleh
karenanya tidak dapat diperoleh sebagai HBF4. Dalam perdagangan
biasanya dijumpai sebagai larutan asam tetrafluoroborat dengan kadar sekitar
40%.
- Boron trihalida
Boron mempunyai tiga elektron valensi, oleh karena itu
setiap senyawa kovalen sederhana yang terjadi tersusun oleh tiga pasang
elektron ikatan di seputar atom pusat boron sehingga dapat dikatakan sebagai
senyawa ”kekurangan elektron” relatif terhadap kaidah oktet (empat pasang).
- Beberapa Perbedaan Aluminium dengan Boron :
1. Keelektronegatifan Aluminium lebih besar daripada boron,
sehingga Boron tidak bisa membentuk Kation B3+, sedangkan Aluminium
bisa dan ada Al3+.
2. Boron lebih bersifat ½ logam, sedangkan aluminium lenih
bersifat logam. Akibatnya boron bersifat senyawa kovalen sedangkan aluminium
lebih membentuk benyak senyawa ionik.
3. Boron memenuhi hukum oktet, maksimal kovalen 4. Sedangkan
Aluminium molekuler dan ionik dengan bilangan koordonasi 6 keatas.
4. Boron bersifat semi kondoktor, sedangkan Aluminium
bersifat konduktor.
5. Boron dapat membentuk senyawa polyhedral, contohnya Boran
& Borat. Sementara Aluminiu sangat terbatas.
6. Boron hanya bisa membentuk 1 jenis oksida yaitu B2O3
(bersifat asam), sementara Aluminium dapat membentuk 2 jenis yaitu α-Al2O3
dan γ-Al2O3 (hanya satu yang bersifat asam.
7. Boron membentuk 1 jenis hidroksida yaitu B(OH)3
yang bersifat asam, sedangkan Aluminium juga membentuk 1 jenis hidroksida yaitu
Al(OH)3 yang bisa bersifat asam maupun basa namun umumnya bersifat
basa.
8. Halida dari Boron adalah kovalen, contohnya BF3
, BCl3 . Tetapi mudah terhidrolisis dalam air seperti :
BCl3 + H2O → B(OH)3 + Cl- (aq) + H+
(aq)
Yang justru sangat bersifat asam. Sedangkan Halida dari
aluminium terhidrolisa sebagian/parsial.
- GOLONGAN KARBON
Golongan karbon dikenal juga dengan sebutan
golongan IV. Golongan IV – karbon (C), silikon (Si), germanium (Ge), timah
(Sn), dan timbal (Pb). Disini menjelaskan bagaimana kecenderungan yang ada
dapat ditunjukkan dari struktur dan sifat-sifat fisik unsur, namun tidak
seluruhnya dapat menjelaskan kecenderungen tersebut.
- Struktur dan sifat-sifat fisik
- Struktur unsur
Kecenderungan dari non-logam ke logam jika
anda turun dalam satu golongan jelas terlihat pada struktur unsur-unsur itu
sendiri. Karbon pada posisi paling
atas mempunyai struktur kovalen raksasa dengan dua allotropi yang sangat
dikenal – intan dan grafit.
Intan memiliki struktur tiga dimensi dari
atom-aton karbon yang masing-masing tergabung secara kovalen dengan 4 atom
lainnya. Struktur yang sama seperti intan ditemukan pada silikon, germanium,
dan pada salah satu allotropi timah – “timah abu-abu” atau “alfa-timah”.
Allotropi yang umum untuk timah (“timah
putih” atau “beta-timah”) merupakan logam dan atom-atomnya terikat oleh ikatan
logam. Strukturnya berupa terjejal yang terdistorsi. Pada struktur terjejal,
masing-masing atom dikelilingi oleh 12 atom tetangga terdekat. Selanjutnya anda
dapatkan timbal, atom-atomnya tersusun dalam struktur logam berkoordinasi 12.
Hal itu merupakan kecenderungan yang jelas dari ikatan kovalen yang umum
ditemukan pada non-logam dan ikatan logam pada logam, dengan perubahan yang
jelas, terdapat dua struktur yang sangat berbeda pada timah.
- Sifat-sifat fisik unsur
Ø
Titik leleh dan titik didih
Jika di teliti kecenderungan titik leleh dan
titik didih pada golongan 4 dari atas ke bawah, sangat sulit membuat alasan
yang masuk akal tentang pengaruh perubahan dari ikatan kovalen ke ikatan logam.
Kecenderungan menggambarkan ikatan kovalen atau ikatan logam makin lemah dengan
makin besarnya atom dan makin panjang ikatan.
Titik leleh timah yang lebih rendah
dibandingkan dengan timbal dikarenakan timah membentuk struktur koordinasi 12
yang terdistorsi, bukan murni. Nilai titik leleh dan titik didih timah pada
tabel merupakan nilai untuk logam timah putih.
Ø Kerapuhan
Terdapat perbedaan yang jelas antara
non-logam dan logam jika anda melihat kerapuhan unsurnya. Karbon sebagai intan,
tentu, sangat keras – menggambarkan kekuatan ikatan kovalen. Namun demikian,
jika anda memukulnya dengan palu, intan akan pecah. Anda memerlukan energi yang
cukup untuk memecah keberadaan ikatan karbon-karbon. Silikon,
germanium, dan timah abu-abu (semuanya memiliki struktur yang sama dengan
intan) juga berupa padatan yang rapuh. Timah putih dan timbal
mempunyai struktur logam. Atom-atom dapat diputar satu sama lain tanpa
menimbulkan kerusakan permanen pada ikatan logam – disebabkan oleh sifat-sifat
logam yang umum seperti dapat ditempa dan dapat diubah bentuknya. Timbal
merupakan logam yang lunak.
Ø
Konduktivitas listrik
Karbon sebagai intan tidak menghantarkan
listrik. Pada intan elektron terikat erat dan tidak bebas bergerak. Tidak
seperti intan (yang tidak menghantarkan listrik), silikon, germanium, dan timah
abu-abu merupakan semikonduktor. Timah putih dan timbal merupakan
logam yang dapat menghantarkan listrik. Hal itu merupakan kecenderungan sifat
konduktivitas karbon sebagai intan yang berupa non-logam, dan timah putih dan
timbal yang merupakan logam.Hal itu merupakan kecenderungan sifat konduktivitas
karbon sebagai intan yang berupa non-logam, dan timah putih dan timbal yang
merupakan logam.
- Kecenderungan yang terjadi
Karakteristik utama logam adalah membentuk
ion positif. Yang perlu dilakukan adalah mengamati faktor yang dapat
meningkatkan kemungkinan terbentuknya ion positif pada golongan 4 dari atas ke
bawah.
Ø
Elektronegativitas
Elektronegativitas merupakan ukuran
kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron. Biasanya diukur dengan skala
Pauling, dimana unsur yang paling elektronegatif (fluor) elektronegativitasnya
4. Suatu atom yang elektronegativitasnya rendah, kurang kuat menarik elektron.
Artinya bahwa atom ini akan cenderung kehilangan pasangan elektron bila
berikatan dengan atom lain. Atom yang kita amati. cenderung membawa muatan
positif parsial atau membentuk ion positif..
Ø Energi ionisasi
Cara tepat untuk pembentukan ion positif
adalah memulai bagaimana energi ionisasi berubah dari atas ke bawah pada
golongan 4. Energi ionisasi didefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk
melepas satu elektron terluar, dinyatakan dalam kJ mol-1.
- Unsur-unsur Golongan Karbon
1.Silikon (Si)
a. sifat-sifat umum
Dalam bentuk hablurnya, silikon berwarna kelabu gelap dengan kilauan logam.
Walaupun ia secara bandingannya agak lengai, silikon masih dapat bertindak
balas dengan halogen dan alkali cair, tetapi
kebanyakan asid (kecuali gabungan asid nitrik dan asid hidrofluorik) tidak mempengaruhinya. Silikon keunsuran menghantar
hampir 95% panjang
gelombang cahaya inframerah.
Silikon tulen mempunyai pekali suhu rintangan yang negatif, kerana bilangan cas bebas
meningkat dengan suhu. Rintangan elektrik sebuah hablur silikon berubah dengan
ketara sekali atas pengenaan tegasan mekanikal oleh sebab kesan rintangan piezo.
b.cara mendapatkannya
Silikon disediakan
secara komersil melalui tindak balas antara silika ketulenan tinggi
dengan kayu, arang, dan batu arang, dalam relau arka elektrik menggunakan elektrod karbon. Pada suhu menjangkau 1900 °C, karbon menurunkan
silika kepada silikon melalui persamaan
kimia berikut
SiO2 + C → Si + CO2
Cecair silikon
terkumpul di dasar relau, disalur keluar dan disejukkan. Silikon yang
dihasilkan melalui proses ini adalah dipanggil silikon gred pelogaman
dan adalah sekurang-kurangnya 99% tulen. Menggunakan kaedah ini, silikon
karbida, SiC, boleh terhasil. Akan tetapi, jikalau jumlah SiO2
dikekalkan tinggi, silikon karbida mungkin akan disingkirkan, seperti yang
dijelaskan dalam persamaan di bawah:
2 SiC + SiO2 → 3 Si + 2 CO
c. pemanfaatannya
Silikon dan aloi
Penggunaan terpenting bagi silikon tulen (silikon gred
pelogaman/metalurgi) adalah dalam aloi aluminium-silikon, sering dipanggil
"aloi ringan", untuk menghasilkan alat tuangan, kebanyakannya untuk
industri automotif (ini mewakili kira-kira 55% daripada penggunaan silikon
tulen sedunia). Silikon tulen juga digunakan untuk menghasilkan
silikon ultra tulen bagi penggunaan elektronik dan fotovolta:
o Semikonduktor - Silikon ultra
tulen boleh didopkan degan unsur lain untuk mengubahsuai gerak balas
elektrik dengan mengawal bilangan dan cas (positif atau negatif) pembawa arus. Kawalan sedemikian adalah penting
dalam transistor, sel suria, pengesan semikonduktor, dan peranti semikonduktor lain yang digunakan dalam elektronik dan penggunaan
teknologi tinggi yang lain.
o Fotonik - Silikon boleh digunakan sebagai laser gelombang Raman selanjar untuk menghasilkan cahaya
koheren dengan panjang gelombang 1.698 nm.
o LCD dan sel suria - silikon amorf
berhidrogen mempunyai
kemungkinan cerah dalam pembuatan elektronik bidang luas dan rendah kos dalam
aplikasi seperti LCD dan sel suria.
Sebatian silikon
- Pembinaan: Silikon dioksida atau silika dalam bentuk pasir dan tanah liat adalah merupakan ramuan penting dalam konkrit dan batu-bata dan juga dalam penghasilan simen Portland.
- Tembikar/Enamel - Ia adalah sejenis bahan refraktori yang digunakan dalam pembuatan bahan bersuhu tinggi dan silikatnya digunakan dalam penghasilan enamel dan tembikar.
- Kaca - Silika daripada pasir adalah merupakan juzuk utama dalam kaca. Kaca boleh dihasilkan menjadi beraneka jenis bentuk yang menarik dan pelbagai jenis sifat fizikal. Silika digunakan sebagai bahan asas dalam pembuatan kaca tingkap, bekas, penebat, dan barangan-barangan berguna yang lain.
- Pelelas - Silikon karbida adalah antara bahan las yang terpenting.
- Bahan perubatan - Silikone adalah sejenis sebatian mudah lentur yang mengandungi ikatan silikon-oksigen dan silikon-karbon; ia digunakan secara meluas dalam aplikasi seperti implan payudara buatan dan kanta lekap. Silikone juga digunakan dalam aplikasi-aplikasi lain.
2. Germanium (Ge)
a.sifat-sifat umum
Unsur ini logam yang
putih keabu-abuan. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk kristal dan
rapuh. Germanium merupakan bahan semikonduktor yang penting. Tehnik
pengilangan-zona (zone-refining techniques) memproduksi germanium
kristal untuk semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi.
b.cara mendapatkannya
Sumber
Logam ini ditemukan di :
Logam ini ditemukan di :
- argyrodite, sulfida germanium dan perak
- germanite, yang mengandung 8% unsur ini
- bijih seng
- batubara
- mineral-mineral lainnya
Unsur ini diambil
secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan sebagai
produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari
logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat
reaktif. Tehnik ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.
c. pemanfaatannya
Ketika germanium
didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur lainnya, ia digunakan sebagai
transistor dalam banyak barang elektronik. Kegunaan umum germanium adalah
sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan
pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis. Germanium
dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam
spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi
infra merah yang sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi
oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle
dan microscope objectives. Bidang studi kimia organogermanium berkembang
menjadi bidang yang penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat
keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap
jenis bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen
kemoterapi.
3. Timah (Sn)
a. sifat-sifat umum
Timah biasa terbentuk
oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang diketahui. Timah
merupakan logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile dan
memilki struktur kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar
suara yang sering disebut “tin cry†(tangisan timah) ketika sebatang unsur
ini dibengkokkan.
b. cara mendapatkannya
o
Penambangan Lepas
Pantai
Perusahaan
mengoperasikan armada kapal keruk untuk operasi produksi di daerah lepas pantai
(off shore). Armada kapal keruk mempunyai kapasitas mangkok (bucket)
mulai dari ukuran 7 cuft sampai dengan 24 cuft. Kapal keruk dapat beroperasi
mulai dari kedalaman 15 meter sampai 50 meter di bawah permukaan laut dan mampu
menggali lebih dari 3,5 juta meter kubik material setiap bulan. Setiap kapal
keruk dioperasikan oleh karyawan yang berjumlah lebih dari 100 karyawan yang
waktu bekerjanya terbagi atas 3 kelompok dalam 24 jam sepanjang tahun.
Hasil produksi bijih
timah dari kapal keruk diproses di instalasi pencucian untuk mendapatkan kadar
minimal 30% Sn dan diangkut dengan kapal tongkang untuk dibawa ke Pusat
Pengolahan Bijih Timah (PPBT) untuk dipisahkan dari mineral ikutan lainnya
selain bijih timah dan ditingkatkan kadarnya hingga mencapai persyaratan
peleburan yaitu minimal 70-72% Sn.
o
Penambangan Darat
Produksi penambangan
darat yang berada di wilayah Kuasa Pertambangan (KP) perusahaan dilaksanakan
oleh kontraktor swasta yang merupakan mitra usaha dibawah kendali perusahaan.
Hampir 80% dari total produksi perusahaan berasal dari penambangan di darat
mulai dari Tambang Skala Kecil berkapasitas 20 m3/jam sampai dengan Tambang
Besar berkapasitas 100 m3/jam.
Proses penambangan
timah alluvial menggunakan pompa semprot (gravel pump).Setiap kontraktor
atau mitra usaha melakukan kegiatan penambangan berdasarkan perencanaan yang
diberikan oleh perusahaan dengan memberikan peta cadangan yang telah dilakukan
pemboran untuk mengetahui kekayaan dari cadangan tersebut dan mengarahkan agar
sesuai dengan pedoman atau prosedur pengelolaan lingkungan hidup dan
keselamatan kerja di lapangan. Hasil produksi dari mitra usaha dibeli oleh
perusahaan sesuai harga yang telah disepakati dalam Surat Perjanjian Kerja
Sama.
o
Pengolahan
Untuk meningkatkan
kadar bijih timah atau konsentrat yang berkadar rendah, bijih timah tersebut
diproses di Pusat Pencucian Bijih Timah (Washing Plant). Melalui proses
tersebut bijih timah dapat ditingkatkan kadar (grade) Sn-nya dari 20 -
30% Sn menjadi 72% Sn untuk memenuhi persyaratan peleburan. Proses peningkatan
kadar bijih timah yang berasal dari penambangan di laut maupun di darat
diperlukan untuk mendapatkan produk akhir berupa logam timah berkualitas dengan
kadar Sn yang tinggi dengan kandungan pengotor (impurities) yang rendah.
o
Peleburan
Perusahaan
mengoperasikan 10 tanur, 9 tanur berada di daerah Kundur, dan 1 tanur berada di
daerah Mentok, Bangka. Proses peleburan merupakan proses melebur bijih timah
menjadi logam Timah. Untuk mendapatkan logam timah dengan kualitas yang lebih
tinggi, maka harus dilakukan proses pemurnian terlebih dahulu dengan
menggunakan suatu alat pemurnian yang disebut crystallizer.
Produk yang
dihasilkan berupa logam timah dalam bentuk balok atau batangan dengan skala
berat antara 16 kg sampai dengan 26 kg per batang. Produk yang dihasilkan juga
dapat dibentuk sesuai permintaan pelanggan (customize) dan mempunyai
merek dagang yang terdaftar di London Metal Exchange (LME).
- pemanfaatannya
Pemanfaatan
Sisa/Limbah Pemurnian Logam Timah sebagai Bahan Solder. Sisa pemurnian logam
timah mengandung unsur-unsur logam Sn, Pb,Fe,Cu,As.Sisa logam ini dicoba
dimurnikan dengan cara menurunkan kadar Pb, Fe, Cu, As melalui teknik vortex
dan pouling. Hasilnya adalah logam paduan Sn-Pb yang memenuhi syarat bahan baku
solder.
o
Pemanfaatan Logam Timah sebagai Katalis BBM
Isu penghematan BBM
mejadi perhatian nasional. Penelitian pembuatan katalis BBM dari loaduan logam
padat yang mampu mengefisienkan penggunaannya dalam mesin berbahan bakar bensin
dan solar.
Uji coba pada
kendaraan bermotor dan genset menunjukkan efisiensi pemakaian BBM yang
bervariasi sekitar 3 – 30%.
o
Pembuatan Garam Timah Sulfat
Penelitian ini
menggunakan bahan baku dari sisa/limbah proses elektrolitik timah yang
bertujuan untuk daur ulang limbah proses elektrometalurgi dengan memanfaatkan
metode teknologi hidrometalurgi.
Produk yang
dihasilkan bermanfaat untuk keperluan industri kimia, elektronika, compact disc
dll.
4. Timbal (Pb)
a. sifat-sifat umum
Timbal merupakan
logam putih kebiru-biruan dengan pancaran yang terang. Ia sangat lunak, mudah
dibentuk, ductile, dan bukan konduktor listrik yang baik. Ia memiliki
resistasi tinggi terhadap korosi. Pipa-pipa timbal dari jaman Romawi masih
digunakan sampai sekarang. Unsur ini juga digunakan dalam kontainer yang
mengandung cairan korosif seperti asam sulfur dan dapat dibuat lebih kuat
dengan cara mencampurnya dengan antimoni atau logam lainnya.
b. cara mendapatkannya
Timbal didapatkan
dari galena (PbS) dengan proses pemanggangan. Anglesite, cerussite, dan minim
adalah mineral-mineral timbal yang lazim ditemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar