Pada umumnya senyawa
peroksida mengalami dekomposisi oleh panas, sehingga lemak yang telah
dipanaskan hanya mengandung sejumlah kecil peroksida. Dalam jangka waktu yang
cukup lama peroksida dapat mengakibatkan destruksi beberapa macam vitamin dalam
bahan pangan berlemak (misalnya vitamin A,C,D,E,K, dan sejumlah kecil vitamin
B).
Peroksida akan
membentuk persenyawaan lipoperoksida secara non enzimatis dalam otot usus dan
mitochondria. Lipoperoksida dalam aliran darah mengakibatkan denaturasi
lipoprotein yang mempunyai kerapatan rendah. Lipoproein dalam keadaan normal
mempunyai fungsi aktif sebagai alat transportasi trigliserida, dan jika lipoprotein
mengalami denaturasi akan mengakibatkan deposisi lemak dalam pembuluh darah
(aorta) sehingga menimbulkan gejala atherosclerosis. (Ketaren,1986).
Bilangan peroksida
didefinisikan sebagai jumlah miliequivalen peroksida dalam setiap 1000 g minyak
atau lemak. Bilangan peroksida >20 menunjukkan kualitas minyak yang sangat
buruk, biasanya teridentifikasi dari bau yang tidak enak (Rahman, 2007 dalam
Dwi Krisna Fatoni, 2012). Bilangan peroksida adalah nilai terpenting untuk
menentukan derajat kerusakan pada minyak atau lemak. Asam lemak tidak jenuh
dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga membentuk peroksida
(Ketaren,1986).
Bilangan peroksida
ditentukan berdasarkan jumlah iodin yang dibebaskan setelah lemak atau minyak
ditambahkan KI. Lemak direaksikan dengan KI dalam pelarut asam asetat dan
kloroform, kemudian iodin yang terbentuk ditentukan dengan
titrasi memakai Na2S2O3 (Winarno,1992).
Bilangan peroksida
menyatakan terjadinya oksidasi dari minyak. Bilangan peroksida berguna untuk
penentuan kualitas minyak setelah pengolahan dan penyimpanan. Peroksida akan
meningkat sampai pada tingkat tertentu selama penyimpanan sebelum penggunaan,
yang jumlahnya tergantung pada waktu,suhu, dan kontaknya dengan cahaya dan
udara. Tingginya bilangan peroksida menandakan oksidasi yang berkelanjutan,
tetapi rendahnya bilangan peroksida bukan berarti bebas dari oksidasi. Pada
suhu penggorengan, peroksida meningkat, tetapi menguap dan meninggalkan sistem
penggorengan pada temperatur yang tinggi (Sinaga,2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar