Google ads

Senin, 13 Juli 2015

Interaksi Obat Dalam Mekanisme Distribusi (Kompetisi dalam ikatan protein plasma).



Interaksi Dalam Mekanisme Distribusi (Kompetisi dalam ikatan protein plasma).
Distribusi adalah proses pengiriman zat-zat dalam obat kepada jaringan dan sel-sel target.  Proses distribusi dipengaruhi oleh sistem sirkulasi tubuh, jumlah zat obat yang dapat terikat dengan protein tubuh serta jaringan atau sel tujuan dari obat tersebut. Ketika obat didistribusikan di dalam plasma kebanyakan berikatan dengan protein (terutama albumin).
Molekul protein sangat besar dibandingkan dengan molekul obat dan dapat mengandung lebih dari satu tipe tempat pengikatan untuk obat. Bila obat berikatan dengan plasma protein seperti albumin, maka molekulnya menjadi sangat besar sehingga sulit untuk berdifusi. Obat-Obat yang lebih besar dari 80% berikatan dengan protein dikenal sebagai obat-obat yang berikatan dengan tinggi protein. Salah satu contoh obat yang berikatan tinggi dengan protein adalah diazepam (Valium): yaitu 98% berikatan dengan protein, aspirin 49% berikatan dengan protein, dan tolbutamid 96% berikatan dengan protein. Bagian obat yang berikatan bersifat inaktif, dan bagian obat selebihnya yang tidak berikatan dapat bekerja bebas. Hanya obat-obat yang bebas atau yang tidak berikatan dengan protein yang bersifat aktif dan dapat menimbulkan respons farmakologik. Dengan menurunnya kadar obat bebas dalam jaringan, maka lebih banyak obat yang berada dalam ikatan dibebaskan dari ikatannya dengan protein untuk menjaga keseimbangan dari obat yang dalam bentuk bebas.
Jika ada dua obat yang berikatan tinggi dengan protein diberikan bersama-sama maka terjadi persaingan untuk mendapatkan tempat pengikatan dengan protein, sehingga lebih banyak obat bebas yang dilepaskan ke dalam sirkulasi. Hal ini menyebabkan obat yang mempunyai pengikatan terhadap plasma protein yang tinggi dapat mengurangi seluruh bersihan obat. Demikian pula sebaliknya, kadar protein yang rendah menurunkan jumlah tempat pengikatan dengan protein, sehingga meningkatkan jumlah obat bebas dalam plasma. Jika hal tersebut terjadi, maka dapat terjadi kelebihan dosis.
Beberapa contoh obat yang berinteraksi di dalam proses distribusi yang memperebutkan ikatan protein adalah sebagai berikut
-          Warfarin – Fenilbutazon
Kedua obat ini terikat kuat pada protein plasma, tetapi fenilbutazon memiliki afinitas yang lebih besar, sehingga mampu menggeser warfarin dan  jumlah/kadar warfarin bebas meningkat sehingga aktivitas antikoagulan meningkat dan terjadi resiko pendarahan.

-          Warfarin – Kloralhidrat
Metabolit utama dari kloralhidrat adalah asam trikloroasetat yang sangat kuat terikat pada protein plasma. Kloralhidrat mendesak wafrarin dari ikatan protein sehingga meningkatkan respon antikoagulan.

Tidak ada komentar:

Google Ads