Google ads

Sabtu, 04 Juli 2015

Antioksidan


Antioksidan merupakan suatu zat yang memiliki kemampuan untuk memperlambat proses oksidasi yang berdampak negatif di dalam tubuh. Proses oksidasi di dalam tubuh sebenarnya merupakan proses yang normal berguna untuk melancarkan metabolisme. Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat mengakibatkan reproduksi molekul terlalu berlebihan sehingga berpengaruh negatif pada kesehatan, misalnya akan mengakibatkan mutasi gen, merusak sel, bahkan mengakibatkan kanker, tumor, katarak, serta penyakit jantung. Antioksidan dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu(Irmawati, 2013:1):
1.      Antioksidan Enzimatis
Bagian yang termasuk kedalam golongan antioksidan enzimatis adalah enzim glutation peroksida,enzim katalase dan enzim superoksida dismutase (SOD).
2.      Antioksidan Non-Enzimatis
a.       Antioksidan Larut dalam Air
Yang termasuk didalam antioksidan larut air adalah asam urat, protein pengikat heme, protein pengikat logam, dan asam askorbat.
 b.      Antioksidan Larut Dalam Lemak
Yang termasuk didalam antioksidan larut lemak adalah bilirubin, tokoferol, flavonoid, dan quinon.
Jenis-Jenis Antioksidan di Alam
Jenis-jenis antioksidan yang terdapat di alam ada 3(Irmawati, 2013: 2-3):
1.      Antioksidan Enzim
Enzim merupakan jenis antioksidan yang berasal dari protein dan mineral makanan yang dikonsumsi sehari-hari.Enzim ini disintesis di dalam tubuh.Agar antioksidan enzim dapat memiliki aktivitas sebagai antioksidan dengan optimal membutuhkan ko-faktor seperti besi, seng, magnesium, selenium dan tembaga.
2.      Antioksidan Vitamin
Antioksidan vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga membutuhkan asupan dari makanan dan suplemen. Yang termasuk antioksidan, seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, asam folat, dan β - karoten. Vitamin A bermanfaat untuk kesehatan mata, meningkatkan kekebalan tubuh, memperbaiki jaringan dan menormalkan kadar kolesterol, dan mempertahankan diri dari infeksi.Vitamin E bermanfaat untuk melindungi membran tubuh, menjaga kesehatan kulit dan menjaga kesehatan pembuluh darah. Asam folat bermanfaat bagi wanita hamil untuk mencegah kecacatan pada tabung saraf janin.β - karoten bermanfaat untuk melindungi tubuh dari radikal beabas. Antioksidan vitamin banyak ditemukan pada sayuran yang berwarna jingga dan hijau gelap.
3.      Antioksidan Fitokimia
Fitokimia merupakan antioksidan yang terdapat pada tanaman dan digunakan untuk menangkal radikal bebas.Antioksidan fitokimia terdiri dari katerotenoid, flavonoid, polifenol, dan sulfide allyl.Antioksidan fitokimia banyak ditemukan pada makanan alami seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.Warna buah-buahan dan sayuran merupakan pigmen yang bermanfaat sebagai zat antioksidan.
 
Berkaitan dengan fungsinya, senyawa antioksidan di klasifikasikan dalam lima tipe antioksidan (Maulida dan Naufal, 2010), yaitu:
1.                  Primary antioxidants, yaitu senyawa-senyawa fenol yang mampu memutus rantai reaksi pembentukan radikal bebas asam lemak. Dalam hal  ini memberikan atom hidrogen yang berasal dari gugus hidroksi senyawa fenol sehingga terbentuk senyawa yang stabil. Senyawa antioksidan yang termasuk kelompok ini, misalnya BHA, BHT, PG, TBHQ, dan tokoferol.
2.                  Oxygen scavengers, yaitu senyawa-senyawa yang berperan sebagai pengikat oksigen sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi. Dalam hal ini, senyawa tersebut akan mengadakan reaksi dengan oksigen yang berada dalam sistem sehingga jumlah oksigen akan berkurang. Contoh dari senyawa-senyawa kelompok ini adalah vitamin C (asam askorbat), askorbilpalminat, asam eritorbat, dan sulfit.
3.                  Secondary antioxidants, yaitu senyawa-senyawa yang mempunyai kemampuan untuk berdekomposisi hidroperoksida menjadi produk akhir yang stabil. Tipe antioksidan ini pada umumnya digunakan untuk menstabilkan poliolefin resin. Contohnya, asam tiodipropionat dan dilauriltiopropionat.
4.                  Antioxidative Enzime,  yaitu enzim yang berperan mencegah terbantuknya radikal bebas. Contohnya glukose oksidase, superoksidas dismutase (SOD), glutation peroksidase, dan kalalase.
5.                  Chelators sequestrants, yaitu senyawa-senyawa yang mampu mengikat logam seperti besi dan tembaga yang mampu mengkatalis reaksi oksidasi lemak. Senyawa yang termasuk didalamnya adalah asam sitrat, asam amino, ethylenediaminetetra acetid acid (EDTA), dan fosfolipid.

Manfaat Antioksidan bagi Tubuh
Salah satu manfaat antioksidan bagi tubuh yaitu, dapat memperbaiki sistem imun tubuh khususnya yang mengandung vitamin C. Imunitas tubuh yang kuat akan mencegah dari berbagai penyakit yang ditularkan oleh bakteri dan virus, dapat mencegah terjadinya penyakit jantung, terutama apabila sarapan menggunakan makanan dan minuman yang mengandung antioksidan seperti teh hijau. Proses oksidasi dari kolesterol dapat dihambat oleh zat antioksidan sehingga akan mencegah penyakit jantung. Antioksidan dapat mencegah penyakit saraf seperti depresi, autis dan akan menjaga kesehatan sel otak agar berfungsi dengan baik, mencegah penyakit dan melindungi dari kerusakan mata di usia lanjut seperti glaukoma.Antioksidan juga dapat mencegah penyakit kanker, mencegah penuaan dini dan membuat awet muda (Irmawati, 2013: 4-5).

Tidak ada komentar:

Google Ads