Nikel (Ni) merupakan logam putih perak
dengan sifat logam khas dengan massa atom 58,71 dan nomor atom 28. Hal ini terjadi dalam tabel periodik
di tiga serangkai pertama Grup VIII (IUPAC Grup 10), setelah besi dan kobalt,
yang saling berkaitan erat. Nikel
terjadi secara alami sebagai campuran lima isotop stabil dari nomor massa 58
(67,84%), 60 (26,23%), 61 (1,19%), 62 (3,66%), dan 64 (1,08%).
Keunggulan utama nikel terletak pada
kemampuannya, ketika dipadukan dengan unsur lainnya. Nikel memiliki kemampuan
untuk meningkatkan kekuatan logam, ketangguhan, dan ketahanan terhadap korosi
pada rentang temperatur yang luas. Nikel
berperan penting dalam industri besi dan baja, serta dalam pengembangan bahan
untuk industri penerbangan. Nikel
pertama kali diisolasi oleh mineralogy Swedia, Axel Cronstedt, pada tahun 1751,
ketika mempelajari gersdorffite (NiAs). Status
nikel sebagai unsur independen terbukti pada tahun 1775 oleh Bergmann, dan
padatahun 1804, Richter menghasilkan sampel yang relatif murni dari logam nikel
serta dapat menjelaskan karakteristiknya [Ullmann, 2002].
Logam nikel dipergunakan secara
luas sebagai katalis untuk hidrogenasi atau pembekuan minyak yang merupakan
bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan hidrogen dari gas alam atau gas
buangan yang dihasilkan dari pemurnian dan pemecahan minyak bumi, untuk
meningkatkan tenaga mesin melalui hidrogenasi pemecahan batu bara atau minyak
damar, untuk pemisahan karbon monoksida dan hidrogen.Nikel ini sangat penting
sebagai katalis untuk hidrogenasi, yaitu hidrogenasi minyak tumbuhan yang tidak
jenuh [Marhusari, 2009].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar