1.1
Susu
deterjen, merupakan Susu yang semua bahanya telah tercampuran deterjen dan
sekarang ini sudah beredar luas di Negara India, berita tersebut pastinya
langsung membuat khawatir juga kepada masyarakat di tanah air. Pasalnya, baru
saja Indonesia dihebohkan dengan beredarnya beras plastik, sekarang ini malahan
masyarakat justru dihantui dengan hal yang memang banyak dikonsumsi juga, susu
deterjen yang sudah beredar luas di India
Kandungan Kimia
karena
detergen merupakan bahan berbahaya. Mengkonsumsi susu detergen, sama dengan
memasukkan bahan kimia yang membahayakan tubuh. Zat dominan yang terkandung
dalam deterjen adalah surfaktan dan builders. Srikandi Fardiaz dalam bukunya
“Polusi Air dan Udara” menyebutkan deterjen merupakan bahan yang mengandung
senyawa petrokimia karena terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Mengkonsumsinya akan menimbulkan gangguan pencernaan hebat dan penyakit kulit.
Cara Pemalsuan
Bentuk
atau cara pemalsuan susu bubuk detergen ini dilakukan dengan sebaik mungkin
sehingga si pengguna dapat mengira bahwa susu bubuk yang diperjual belikan
adalah susu bubuk murni. Maka, bagi masyarakat di Indonesia sudah seharusnya
untuk tetap waspada. Dimana, susu detergen ini ditemukan pertama kali ditemukan di India. Sesudah diusut oleh
pemerintah setempat jika ternyata asalnya dari kemasan susu hasil impor dari
Negara China. Maka, dapat disimpulkan bahwa semua susu yang berkemasan susu
hasil impor dari negara China dapat dikategorikan sebagai susu bubuk detergen
Bahaya Bagi Kehidupan
Deterjen
yang notabene berbahaya bagi lingkungan malah masuk ke tubuh kamu. Bahayanya?
Jangan dipertanyakan lagi! Zat dominan yang terkandung dalam deterjen adalah surfaktan
dan builders. Selain itu ada juga filler juga additives.
Menurut Srikandi Fardiaz dalam bukunya Polusi Air dan Udara, deterjen
merupakan bahan yang mengandung senyawa petrokimia karena terbuat dari
bahan-bahan turunan minyak bumi.
1
Penyakit Kulit
Bukan
hanya sekadar gatal atau iritasi tapi berkenaan langsung dengan sensitifitas
kulit kamu. Kulit, seperti yang kamu tahu adalah bagian terluar tubuh yang
melundungi organ-organ vital yang ada di tubuh bagian dalam. Kekurangan
sensitifitas kulit, akan berdampak pada banyak aspek, salah satunya metabolisme
tubuh.
2 Terganggungnya Sistem Pencernaan
Kalau sistem pencernaan kamu sudah
terganggu, secara otomatis semua organ yang berperan dalam sistem pencernaan
akan berakibat buruk bagi kamu dari kerongkongan, lambung, usus halus, sampai
ke usus besar.
Mengapa mengganggu sistem pencernaan? Karena
dalam deterjen ada kandungan Alkyl Benzene Sulphonate (ABS) atau Linear
Alkyl Sulphonate (LAS), tergantung dari jenis deterjen yang
digunakan. LAS memiliki tingkat biodegradasi sebesar 90% sedangkan ABS
hanya sebesar 50-60%. Dua kandungan tersebut merupakan zat yang sukar larut
oleh bakteri yang ada ditubuh manusia.
3 Gangguan Pernapasan
Surfaktan
dan builders juga memiliki dampak negatif mengganggu transfer gas di
dalam sel. Jika surfaktan bereaksi dengan sel dan membran sel maka,
akan menganggu pertukaran gas yang berlangsung antar sel. Pertukaran oksigen
yang tidak berlangsung dengan lancar akan mengakibatkan pertumbuhan sel
terhambat. Apabila kekurangan oksigen, maka darah juga tidak akan memompa
secara maksimal, yang kemudian akan berakibat pada jantung.
4 Kanker
Surfaktan yang terus
mengendap melalui konsumsi yang rutin nantinya akan memicu kanker.
Minum susu memang sehat. Tapi, kalau susu
bubuk campur deterjen? Waspada terus dengan apa yang kamu konsumsi. Semoga susu
bubuk bercampur deterjen ini tidak merampah pasar Indonesia.
5
Menghambat Pertumbuhan Sel Tubuh
Surfaktan dan builders juga
memiliki dampak negatif mengganggu transfer gas di dalam sel. Jika surfaktan bereaksi
dengan sel dan membran sel maka, akan menganggu pertukaran gas yang berlangsung
antar sel. Pertukaran oksigen yang tidak berlangsung dengan lancar akan
mengakibatkan pertumbuhan sel terhambat.
6
Berakibat Fatal Pada Jantung
Masih terkait dengan tidak lancaranya
pertukaran oksigen antar sel, apabila kekurangan oksigen, maka darah juga tidak
akan memompa secara maksimal, yang kemudian akan berakibat pada jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar