Google ads

Senin, 22 Juni 2015

Awas Susu detergen



1.1
Susu deterjen, merupakan Susu yang semua bahanya telah tercampuran deterjen dan sekarang ini sudah beredar luas di Negara India, berita tersebut pastinya langsung membuat khawatir juga kepada masyarakat di tanah air. Pasalnya, baru saja Indonesia dihebohkan dengan beredarnya beras plastik, sekarang ini malahan masyarakat justru dihantui dengan hal yang memang banyak dikonsumsi juga, susu deterjen yang sudah beredar luas di India

Kandungan Kimia
karena detergen merupakan bahan berbahaya. Mengkonsumsi susu detergen, sama dengan memasukkan bahan kimia yang membahayakan tubuh. Zat dominan yang terkandung dalam deterjen adalah surfaktan dan builders. Srikandi Fardiaz dalam bukunya “Polusi Air dan Udara” menyebutkan deterjen merupakan bahan yang mengandung senyawa petrokimia karena terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Mengkonsumsinya akan menimbulkan gangguan pencernaan hebat dan penyakit kulit.

Cara Pemalsuan
Bentuk atau cara pemalsuan susu bubuk detergen ini dilakukan dengan sebaik mungkin sehingga si pengguna dapat mengira bahwa susu bubuk yang diperjual belikan adalah susu bubuk murni. Maka, bagi masyarakat di Indonesia sudah seharusnya untuk tetap waspada. Dimana, susu detergen ini ditemukan pertama  kali ditemukan di India. Sesudah diusut oleh pemerintah setempat jika ternyata asalnya dari kemasan susu hasil impor dari Negara China. Maka, dapat disimpulkan bahwa semua susu yang berkemasan susu hasil impor dari negara China dapat dikategorikan sebagai susu bubuk detergen

Bahaya Bagi Kehidupan
Deterjen yang notabene berbahaya bagi lingkungan malah masuk ke tubuh kamu. Bahayanya? Jangan dipertanyakan lagi! Zat dominan yang terkandung dalam deterjen adalah surfaktan dan builders. Selain itu ada juga filler juga additives. Menurut Srikandi Fardiaz dalam bukunya Polusi Air dan Udara, deterjen merupakan bahan yang mengandung senyawa petrokimia karena terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Penyakit-penyakit ini akan menyambangi kamu yang konsumsi susu bubuk campur deterjen.
1 Penyakit Kulit
Bukan hanya sekadar gatal atau iritasi tapi berkenaan langsung dengan sensitifitas kulit kamu. Kulit, seperti yang kamu tahu adalah bagian terluar tubuh yang melundungi organ-organ vital yang ada di tubuh bagian dalam. Kekurangan sensitifitas kulit, akan berdampak pada banyak aspek, salah satunya metabolisme tubuh.

2 Terganggungnya Sistem Pencernaan
Kalau sistem pencernaan kamu sudah terganggu, secara otomatis semua organ yang berperan dalam sistem pencernaan akan berakibat buruk bagi kamu dari kerongkongan, lambung, usus halus, sampai ke usus besar.
Mengapa mengganggu sistem pencernaan? Karena dalam deterjen ada kandungan Alkyl Benzene Sulphonate (ABS) atau Linear Alkyl Sulphonate (LAS), tergantung dari jenis deterjen yang digunakan. LAS memiliki tingkat biodegradasi sebesar 90% sedangkan ABS hanya sebesar 50-60%. Dua kandungan tersebut merupakan zat yang sukar larut oleh bakteri yang ada ditubuh manusia.

3   Gangguan Pernapasan
     Surfaktan dan builders juga memiliki dampak negatif mengganggu transfer gas di dalam sel. Jika surfaktan bereaksi dengan sel dan membran sel maka, akan menganggu pertukaran gas yang berlangsung antar sel. Pertukaran oksigen yang tidak berlangsung dengan lancar akan mengakibatkan pertumbuhan sel terhambat. Apabila kekurangan oksigen, maka darah juga tidak akan memompa secara maksimal, yang kemudian akan berakibat pada jantung.
4   Kanker
 Surfaktan yang terus mengendap melalui konsumsi yang rutin nantinya akan memicu kanker.
  Minum susu memang sehat. Tapi, kalau susu bubuk campur deterjen? Waspada terus dengan apa yang kamu konsumsi. Semoga susu bubuk bercampur deterjen ini tidak merampah pasar Indonesia.

5   Menghambat Pertumbuhan Sel Tubuh
                  Surfaktan dan builders juga memiliki dampak negatif mengganggu transfer gas di dalam sel. Jika surfaktan bereaksi dengan sel dan membran sel maka, akan menganggu pertukaran gas yang berlangsung antar sel. Pertukaran oksigen yang tidak berlangsung dengan lancar akan mengakibatkan pertumbuhan sel terhambat. 

6    Berakibat Fatal Pada Jantung       
  Masih terkait dengan tidak lancaranya pertukaran oksigen antar sel, apabila kekurangan oksigen, maka darah juga tidak akan memompa secara maksimal, yang kemudian akan berakibat pada jantung.

Tidak ada komentar:

Google Ads