Zeolit Alam
Zeolit merupakan kristal alumina
silikat yang memiliki struktur pori seragam dan dapat melakukan pertukaran ion.
Zeolit dapat terbentuk secara alami dan sintesis. Struktur utama zeolit terdiri
dari SiO4 dan AlO4 tetrahedral yang terhubung oleh ikatan
molekul oksigen. Kerangka SiO4 bermuatan netral, tetapi setiap 12
AlO4 tetrahedral, satu ion negatif terbentuk.Rumus umum kerangka kerja dari zeolitadalah (AlO2)x(SiO2)n-x. Rumus umum zeolit
dapat dinyatakan sebagai:
M+x/n [
(AlO-2)x.(SiO2)] . zH2O
n
adalah muatan dari kation extraframework, x adalah jumlah aluminium tetrahedral perunitsel, danx≥ n /2, serta z adalah jumlah air yang terkandung dalam zeolit [Ahmed, 2008]. Struktur zeolit alam dapat
dilihat pada Gambar 2.3.
Zeolit merupakan katalis yang
cukup efektif digunakan pada proses cracking, isomerization, dan hydrocarbon
alkylation. Peran zeolit sebagai katalis berdasarkan pada tiga sifatnya,
yaitu:
1)
Penyaring molekul: sifat penyaring molekul yang dimiliki oleh zeolite dapat
dimanfaatkan untuk menyeleksi reaktan, hasil antara dan produk akhir yang
terlibat dalam proses katalitik oleh katalis zeolit.
2)
Pusat asam: adanya pusat asam pada
zeolit dapat memberikan medium yang kondusif (lebih reaktif) untuk proses
katalitik.
3)
Rasio Si/Al: semakin tinggi rasio Si/Al
yang tinggi akan menyebabkan keasaman tinggi. Setiap jenis zeolit mempunyai
batas rasio Si/Al yang berbeda-beda [Rosdiana,
2006].
Gambar
2.6Struktur zeolit alam,
(a) Struktur 2D dan 3D zeolit alam, (b) 12 cincin zeolit yang saling
berhubungan, satual jarak dalam amstrong [Ahmed, 2008].
Sifat-sifat
zeolit
Zeolit alam memiliki beberapa sifat
menguntungkan sehingga zeolit dapat dimafaatkan sebagai katalis dalam suatu
reaksi kimia, diantaranya adalah:
1.
Sifat Pertukaran Ion
Zeolit termasuk salah satu penukar ion
karena zeolit memiliki ion negatif yang terdapat pada porinya dan sedikit
kation yang bersifat mobile[Ahmed,
2008]. Kemampuan pertukaran ion zeolit merupakan salah satu parameter yang
dapat digunakan dalam menentukan kualitas zeolit yang akan digunakan, biasanya
dinyatakan sebagai KTK (Kemampuan Tukar Kation). KTK adalah jumlah ion logam
yang dapat diserap maksimum oleh 1 g zeolit dalam keadaan setimbang. Nilai KTK
zeolit ini tergantung pada jumlah ion Al dalam struktur zeolit [Rosdiana, 2006].
2.
Sifat Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses
penjerapan suatu zat oleh zat lainnya, yang hanya terjadi pada permukaan. Zat
yang dijerap disebut fase terjerap (adsorbat) dan zat yang menjerap disebut
adsorben. Adsorben pada umumnya adalah zat padat yang berongga, contohnya
adalah zeolit. Pada umumnya untuk dapat mengadsorpsi, zeolit harus didehidrasi
terlebih dahulu dengan pemanasan. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
adsorpsi antara lain luas permukaan, ukuran partikel, dan komposisi kimia.
Adapun sifat adsorbat antara lain ukuran molekul dan komposisi kimia serta
konsentrasi adsorbat dalam fase cairan. Semakin kecil ukuran partikel, maka
semakin besar luas permukaan padatan per satuan volume tertentu, sehingga
semakin banyak zat yang diadsorpsi.
3.
Sifat Katalis
Definisi katalis yang umum diterima saat
ini adalah zat yang meningkatkan laju reaksikimia tanpa ‘dirinya sendiri’ ikut
terkonsumsi dalam reaksi secara permanen, sehingga padaakhir reaksi katalis
tidak tergabung dengan senyawa produk reaksi. Adanya katalis dapatmempengaruhi
faktor-faktor kinetik suatu reaksi seperti laju reaksi, energi aktivasi, sifat
dasar keadaan transisi, [Rosdiana, 2006].
Berdasarkan fasenya, material katalis
dapat digolongkan menjadi katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis
homogen ialah katalis yang mempunyai fase yang sama dengan fase campuran
reaksinya, sedangkan katalis heterogen adalah katalis yang berbeda fase dengan
campuran reaksinya. Katalis heterogen kurang efektif dibandingkan dengan
katalis homogen karena heterogenitas permukaannya. Walaupun demikian, karena
mudah dipisahkan dari campuran reaksinya dan kestabilannya terhadap perlakuan
panas, katalis heterogen lebih banyak digunakan dalam industri kimia. Kemampuan
zeolit untuk mengkatalisis suatu reaksi kimia terutama berhubungan dengan
sifatnya sebagai padatan asam karena adanya sisi-sisi asam, baik sisi asam
Bronsted maupun Lewis. Sisi asam Bronsted dapat dihasilkan dengan beberapa cara
di antaranya perlakuan pemanasan terhadap bentuk amonium zeolit untuk
menghilangkan amonia sehingga diperoleh bentuk H-zeolit, perlakuan dehidrasi
terhadap kation multivalen pada zeolit yang diikuti terdisosiasinya air yang
terkoordinasi dalam bentuk molekul sehingga membentuk ion H+ pada
permukaan zeolit, dan perlakuan asam terhadap zeolit yang stabil terhadap asam
akan dapat secara langsung menukar kation dengan proton. Sisiasam Lewis dapat
diperoleh dari dehidroksilasi dua gugus hidroksil yang berdekatan dengan
perlakuan panas (T>750K).
Sifat lain dari zeolit yang juga
berpengaruhterhadap peranannya dalam katalisis adalahkomposisi kerangka dan struktur
pori zeolit,kenaikan rasio Si/Al, medan elektrostatis,kekuatan asam dari sisi
Bronsted, danperubahan struktur bangun sekunder darizeolit.Komposisi kerangka
zeolit mengaturmuatan kerangka dan mempengaruhistabilitas pemanasan dan asam
dari zeolit.Kenaikan rasio Si/Al akan berpengaruh padastabilitas zeolit
terhadap suhu tinggi danlingkungan yang reaktif seperti naiknyakeasaman. Medan
elektrostatis zeolitmenyebabkan interaksi adsorbsinya denganmolekul lain
berubah-ubah. Kekuatan asamdari sisi asam Bronsted akan bertambahdengan naiknya
rasio Si/Al dan menurunnyakonsentrasi kation dalam zeolit. Sementara
ituperubahan struktur unit bangun sekunder darizeolit sangat penting dalam
proses katalisiskarena pori inilah yang berperan sebagaimikroreaktor dan dimungkinkanuntuk
mendapatkan reaksi katalitik yangdiinginkan menurut aturan bentukselektivitas[Rosdiana, 2006].
Aktivasi Zeolit
Aktivasizeolit merupakan proses untuk
menaikkan kapasitas adsorpsi zeolit sehingga diperoleh sifat yang diinginkan
sesuai dengan penggunaannya. Tujuan aktivasi zeolit adalah untuk menghasilkan
luas permukaan yang lebih luas melalui pembentukkan struktur berpori dan juga
untuk menghilangkan senyawa-senyawa pengotor. Aktivasi zeolit dilakukan dengan
pemanasan, penambahan asam, dan penambahan basa[Rosdiana, 2006].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar