Google ads

Sabtu, 09 Mei 2015

OBAT HERBAL




Juga disebut botanical atau fitoterapi. Herbal medicine (obat herbal) adalah makanan tambahan yang bisa meningkatkan kesehatan. Obat herbal tersedia dalam bentuk tablet tablets, kapsul, serbuk, the dan tanaman segar. Bagaimanapun beberapa diantaranya juga bisa menimbulkan masalah kesehatan, tidak berkhasiat, dan bisa berinteraksi dengan obat lain.
Tumbuhan banyak menghasilkan bahan-bahan fitokimia, beberapa yang diketahui|
1.         Alkaloid
2.         Fenolik ( antosianin, isoflavon, fitoestrogen )
3.         Terpenoid, masing-masing terpenoid terdiri dari 2 isopren (monoterpen ,sesquiterpen, diterpen, triterpen). Wangi lavender dan rose berasal dari monoterpen,sedangkan carotenoid menghasilkan warna kuning, merah pada labu dan tomat.
4.         Glikosida.
Komposisi produk herbal dipengaruhi oleh metoda ekstraksi. Senyawa polar larut dalam pelarut polar dan begitu sebaliknya. Bentuk-bentuk sediaan herbal antara lain:
1.         Tincture, dengan menambahkan 100% etanol murni pada herba. Hasil akhirnya tincture mengandung etanol 40-60% (kadang-kadang bisa mencapai 90%)
2.         Eliksir atau herbal wine. Biasanya menggunakan pelarut campur dimana konsentrasi etanol 12-38%
3.         Dekokta, rebusan ranting atau cabang dalam waktu yang lama.
4.         Maserat
5.         Vinegar, prinsipnya sama dengan tincture tapi menggunakan asam asetat sebagai pelarut.
6.         Sediaan topical: essential oil, balsam, dan kompres
7.         Fresh juice
8.         Syrup
9.         Inhalation & aromatherapy
Beberapa contoh herbal medicine:
1.       Aloe vera sebagai obat luka dan luka bakar
2.       Agaricus blazei jamur yang dapat mencegah beberapa jenis kanker.
3.       Artichoke (Cynara cardunculus) bisa menurunkan kolesterol.
4.       Blackberry (Rubus fruticosus) daunnya bisa digunakan untuk menghilangkan keriput.
5.       Black raspberry (Rubus occidentalis) bisa mencegah terjadinya kanker mulut.
6.        Boophone (Boophone disticha) digunakan untuk mengatasi depresi.
7.       Calendula (Calendula officinalis) digunakan untuk nyeri perut dan konstipasi. Dalam bentuk krim bisa digunakan sebagai obat dermatitis radiasi.
8.       Cranberry (Vaccinium oxycoccos) digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih pada wanita.
9.       Echinacea (Echinacea angustifolia, Echinacea pallida, Echinacea purpurea) bisa meningkatkan daya tahan tubiuh.
10.    Elderberry (Sambucus nigra) efektif pada influenza tipe A dan B tapi tidak pada flu burung.
11.    Feverfew (Chrysanthemum parthenium) digunakan untuk mengobati migraine dan sakit kepala. Tidak boleh digunakan wanita hamiol karena berbahaya pada bayi.
12.    Garlic (Allium sativum) meniurunkan kadar kolesterol.
13.    German Chamomile (Matricaria chamomilla) digunakan sebagai anti spassamodik,anxiolitik, antiinflamasi, antimutagenik, dan juga bisa menurunkan kadar kolesterol.
14.    Ginger (Zingiber officinale), tersedia dalam kapsul 250 mg selama 4 hari bisa menurunkan mual dan muntah bagi ibu hamil.
15.    Green tea (Camelia sinensis) menghambat penyebaran kanker payudara dan bisa menghilangkan bekas luka.
16.    Ekstrak murni Hibiscus sabdariffa digunakan sebagai antihipertensi, antijamur dan antibakteri.
17.    Honey, menurunkan kolesterol dan mempercepat penyembuhan luka
18.    Lemon grass (Cymbopogon citratus), digunakan untuk meningkatkan HDL.
19.    Milk thistle (Silybum marianum) digunakan sebagai liver tonic.
20.    Nigella sativa (Black cumin) digunakan sebagai analgetic.
21.    Ocimum gratissimum[131][132] and minyak daun the digunakan dalam pengobatan jerawat.
22.    Pawpaw digunakan sebagai insektisida.
23.    Peppermint digunakan dalam pengobatan irritable bowel syndrome.
24.    Rauvolfia Serpentina, untuk menurunkan tekanan darah. Penggunaannya sangat hati-hati karena toksisitasnya juga tinggi.
25.    Rooibos (Aspalathus linearis) mengandung senyawa fenolik seperti flavanols, flavones, flavanones, flavonols, dan dihydrochalcones. Digunakan sebagai antialergi, anti asma dan obat kolik pada bayi
26.    Rose hips menunjukan aktifitas anti COX. Salvia lavandulaefolia may improve memory[149]
27.    Saw Palmetto digunakan untuk mengurangi BPH (Benign Prostat Hypoplasia)
28.    Shiitake mushrooms (Lentinus edodes) digunakan untuk mencegah kanker.
29.    Black cohosh mungkin memiliki aktifitas serotonin yang bisa digunakan untuk mengatasi gejala menopause.
30.    St. John's wort, digunakan untuk mengatasi depresi.
31.    Stinging nettle untuk mengatasi BPH.
32.    Valerian root digunakan untuk mengatasi insomnia.

Tidak ada komentar:

Google Ads