Google ads

Kamis, 28 Mei 2015

Krim



Definisi Krim
      Krim  adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental mengandung tidak kurang dari 60 % air, yang digunakan untuk pemakaian luar.
      Krim adalah sediaan homogen, semisoud yang biasanya mengandung larutas suspensi satu atau lebih zat aktif dalam basis yang cukup. Krim biasanya digunakan pada kulit atau membrane mukosa untuk perlindungan, pengobatan / pencegahan. Krim harus menggunakan pengawet dan juga mengandung zat tambahan yang cocok seperti anti oksidan, penstabil, pengemulsi dan pengental.

2.3.2.      Tipe Krim
Tipe krim ada 2 yaitu :
a.    Krim tipe air dalam minyak ( A/M )
Adalah krim dimana fase air terdispersi dalam fase minyak. Krim berminyak mengandung zat pengemulsi yang spesifik seperti adeps lanae, ester asam lemak dengan atau garamnya.

b.    Krim tipe minyak dalam air ( M/A )
Adalah krim dimana fase minyak terdispersi dalam fase air. Krim ini umumnya digunakan pada kulit dan akan hilang tanpa bekas. Pembuatan krim ini sering menggunakan zat pengemulsi campuran dari surfaktan yang umumnya merupakan rantai panjang alcohol walaupun untuk beberapa sediaan kosmetik pemakaian asam lemak lebih popular.

2.3.3.      Syarat Krim
a)            Netral secara fisik dan kimia
b)            Stabil secara fisik dan kimia
c)            Tidak mengiritasi kulit
d)           Mudah dioleskan dan lunak pada suhu tubuh
e)            Mudah dicari
f)             Tidak bau tengik / tidak berbau
g)            Bebas partikel kasan atau partikel yang tidak larut
h)            PH mendekati PH kulit.

2.3.4.     Keuntungan dan Kerugiann
Keuntungan sediaan krim adalah :
a.       Mudah dicuci dan dihilangkan dari kulit dan pakaian
b.      Tidak berminyak
c.       Basis krim yang mengandung air dan jumlah banyak akan mempercepat pelepasan obat, selain itu tegangan permukaan kulit akan diturunkan oleh emulgaton juga bahan tambahan lain yang terdapat dalam basis krim sehingga absorpsinya lebih cepat. Basis krim yang juga dapat memelihara kelembaban sel kulit yang rusak.
d.      Krim mudah dipakai
e.       Mudah dicuci dengan air. 
Memberikan despersi obat yang baik pada permukaan kulit.
f.       Absorpsi obat yang obtimal larut air dan larut minyak
.
Kerugian dari sediaan krim :
a)      Banyaknya jamur, ragi dan bakteri yang dapat menyebabkan perubahan bahan pengemulsi dalam suatu emulsi yang dapat mengakibatkan kerusakan pada system emulsinya, khususnya emulsi minyak dalam air.
b)      Dapat menyebabkan kerusakan krim sebagai akibat dari ketidakstabilan emulsi. Misal creaming, flokulasi dan pemisahan fase terdispersi membentuk lapisan yang terpisah. Creaming terjadi karena emulsi yang terkonsentrasi sehingga membentuk krim pada permukaan emulsi.
c)      Menyebabkan emulsi yang rusak karena oksidasi, dapat ditambahkan anti oksidan yang cocok dalam formulanya untuk mencegah pengaruh udara setiap kali sesudah dipakai.
   
   2.3.5.      Klasifikasi emulgator
Emulgator adalah merupakan bagian yang penting dalam terbentuknya suatu emuisi. Beberapa macam emulgator antara ain :
1)      Surfaktan sintetik dan semisintetik
Terdiri dari 4 macam, yaitu :
a)      Surfaktan anionik
Dalam larutan air komponennya berdisosiase membentuk anion, yang termasuk surfaktan anionik antara lain :
i.             sabun dari logam dan amonium
ii.           sabun divalen dan trivalen
iii.         sabun anima, contohnya TEA
iv.         senyawa sulfat dan sulfonat, contohnya natrium lauril sulfat
b)   Surfaktan Kationik
Dalam larutan air, komponennya berdisosiasi membentuk kation. Benzalkonium klorida adalah contoh penting dari jenis ini. Surfaktan kationok tidak boleh di campur dengan bahan kimia yang bersifat anionik seperti sabun karena keduanya tidak dapat bercampur. Selain itu surfaktan kationik juga tidak boleh di campur denga anion polivalen dan tidak stabil pada pH yang tinggi.
c)   Surfaktan nonionik
Emulgator ini mempunyai beberapa keuntungan seperti toksisitasnya rendah, tidak mengiritasi, dapat digunakan untuk sediaan oral dan parenteral, stabil terhadap perubahan pH atau penambahan elektrolit, yang termasuk surfaktan nonionik antara lain :
i.          sorbatin monosteatrat
ii.        polioksietilen monostearat
iii.      polietilin glikon 400 monolaurat
d)   Surfaktan amfoterik
Muatan surfaktan ini mengandung muatan positif dan negatif. Sifatnya tergantung pada pH medium. Pada pH yang rendah menunjukan sifat kationik, pada pH yang tinggi menunjukan sifat anionik dan pada pH yang netral menunjukan sifat kationik, pada pH yang tinggi menunjukan sifat anionik dan pada pH yang netral menunjukan sifat anionik dan kationik, yang termasuk surfaktan amfoterik antara lain :
i.          betain
ii.        lesitin
2)    Emulgator alam
       Dapat membentuk film antar permukaan, yang termasuk golongan ini adalah gom arab, tragakan, tilose.
3)    Zat padat terbagi halus
      Dapat diabsorbsi pada batas antar muka dua fase cair yang tidak bercampur dan membentuk suatu lapisan partikel disekitar bola-bola terdisper, yang termasuk golongan ini antara lain bentonit, veegum, alumunum hiroksida.

Tidak ada komentar:

Google Ads