Rumus molekul : C14H10Cl2NNaO2
Berat molekul : 318,13
Nama kimia : asam benzeneasetat, 2-[(2,6-diklorofenil)amino]-
monosodium
Nama lain : Sodium [o-(dikloroanilino)fenil]asetat
Pemerian :Serbuk
hablur, berwarna putih, tidak berasa (USP 30 NF 25, 2007).
Kelarutan : Sedikit larut dalam air, larut
dalam alkohol; praktis tidak larut dalam kloroform dan eter; bebas larut dalam
alkohol metil. pH larutan 1% dalam air adalah antara 7.0 dan 8. (Martindale 36,
2009).
pKa :
4,2 (Clarke’s, 2005)
NSAID
berkhasiat analgetik, antipiretik, serta anti radang dan sering kali digunakan
untuk menghalau gejala penyakit seperti arthritis rheumatica. Obat ini juga
efektif untuk peradangan lain akibat trauma (pukulan, benturan, kecelakaan)
juga misalnya setelah pembedahan atau pada memar akibat olahraga. Obat ini
dipakai pula untuk mencegah pembengkakan bila diminum sedini mungkin dalam
dosis yang cukup tinggi. Salah satu zat yang termasuk NSAID adalah diklofenak
natrium.
Diklofenak natrium merupakan garam heteroarilasetat yaitu
sodium (2,6-diklorofenil) aminofenil asetat dengan berat molekul 282.68.
Diklofenak natrium diabsorbsi baik dan cepat dengan waktu paro eliminasi
rata-rata 1,5 jam.
Diklofenak masih satu
golongan dengan indometacin yang memiliki waktu paro dalam plasma berkisar
antara 3-11 jam dan waktu paro kerja rata-rata 4-6 jam, serta obat yang
diekskresi utuh lewat urin adalah 15% (Mutschler, 1991).
Derivat fenilasetat ini (1974) termasuk NSAID yang
terkuat daya antiradangnya dengan efek samping yang kurang keras dibandingkan
dengan obat kuat lainnya (Indometacin, piroxicam). Obat ini digunakan untuk
segala macam nyeri juga pada migrain dan encok. Kerusakan hati fatal telah
dilaporkan.
Diklofenak natrium
diindikasikan untuk nyeri dan radang pada penyakit rematik serta gangguan otot
skelet lainnya, gout akut, nyeri pasca bedah. Interaksi diklofenak dengan
siklosporin adalah siklosporin menaikan kadar plasma diklofenak (menurunkan
dosis diklofenak sepenuhnya), ekskresi litium akan diturunkan bila interaksi
dengan diklofenak. Pada interaksi dengan sitotoksika ekskresi metotreksat akan
diturunkan oleh diklofenak (Anonim, 2000).
Efek
samping dari Diklofenak natrium adalah gangguan saluran pencernaan, sakit
kepala, pusing, vertigo, gatal-gatal. Diklofenak natrium dikontraindikasikan
untuk penderita tukak lambung dan bagi yang mempunyai sejarah atau gejala
penyakit saluran cerna, asma, kehamilan dan menyusui sebaiknya berhati-hati,.
Pada penggunaan jangka panjang fungsi ginjal dan darah perlu diawasi.
2.1.2. Farmakologi dan Mekanisme Kerja Diklofenak Natrium
Reabsobsinya
dari usus lengkap dan cepat, dari rektum lebih cepat lagi, mulai bekerjanya
masing-masing 1 dan 0,5 jam. Protein plasma sebesar 99,5 % dan ekskresinya
sebagai glukoronida dan sisanya dengan empedu dan tinja. Ekskresi melalui kemih berlangsung untuk 60% sebagai
metabolit dan untuk 20% dengan empedu dan tinja. Dosis oralnya 3 kali sehari
25-50 mg garam Na/K dc./pc, rektal 1 kali sehari 50-100 mg, i.m pada nyeri
kholik atau serangan encok dengan 1-2 kali sehari 75 mg selama 1-3 hari. Pra dan pasca bedah dalam tetes mata 0,1% dengan 3-5x 1
tetes (Tan Rahardja., 2000)
Mekanisme
kerja Diklofenak natrium adalah berdasarkan hambatan sintesa prostaglandin,
dimana kedua jenis cyclo-oxygenase diblokir. Namun NSAID ideal hendaknya hanya
menghambat COX-2 (peradangan) dan tidak COX-1 (perlindungan mukosa lambung).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar