Sediaan steril tidak boleh terdapat
partikel yang terlihat, contoh partikel : partikel dari wadah yang retak (USP
30 hal. 36). Bahan partikulat merupakan zat asing, tidak larut dan melayang,
kecuali gelembung gas, yang tanpa disengaja ada dalam larutan parenteral.
Larutan injeksi termasuk larutan yang dikonstitusi dari zat padat steril untuk
penggunaan parenteral, harus bebas dari partikel yang dapat diamati pada
pemeriksaan visual. (Farmakope Ind. Ed. IV, hal 981). Adapun ukuran partikel
yang dikatakan visual adalah lebih dari 50-150 µm dan sub visual adalah antara
1-50 (1,10,25,50) µm, dan non visual kurang dari 1 µm. (USP 34-NF 29, hal. 844)
Ketentuan
jumlah partikel berdasarkan farmakope indonesia edisi IV :
1.
Injeksi volume besar
untuk infus dosis tunggal memenuhi syarat uji jika mengandung tidak lebih dari
50 partikel per ml yang ≥ dari 10 µm dan
tidak lebih dari 5 partikel per ml yang
≥ dari 25 µm dalam dimensi linier efektif.
2.
Injeksi volume kecil
memenuhi syarat uji jika jumlah rata-rata partikel yang dikandung tidak lebih
dari 10.000 tiap wadah yang ≥ dari 10 µm
diameter sferik efektif dan tidak lebih dari 1000 tiap wadah yang ≥ dari 25 µm diameter sferik efektif. (tiap
wadah mengandung 5 ml, tiap pengujian menggunakan 3 wadah)
Ketentuan
jumlah partikel berdasarkan USP 3USP 34-NF 29
USP 34-NF 29 tahun 2011
hal. 849 tentang Determination of Particulate Matter
Comparison
of total At-Limit Load for Selected Products
Size Limit
|
Blank Count
|
SVI
5 mL
|
LVI
125 mL
|
Ophthalmic Product, 5
Ml
|
≥
10 µm
|
20
|
3000
particles
|
1500
particles
|
250
particles
|
≥
25 µm
|
5
|
300
particles
|
250
particles
|
25
particles
|
≥
50 µm
|
Not
defined
|
N/A
|
N/A
|
10
particles
|
Berdasarkan dua teori diatas
(Farmakope Indonesia dan USP 30/34) diketahui bahwa :
1.
Parameter ukuran
partikel yang harus terukur untuk sediaan parenteral menurut farmakope adalah
10 µm dan 25 µm, dikarenakan lebih dari itu (50 µm) merupakan ukuran partikel
yang dapat diamati secara visual sedangkan dalam peraturannya, sediaan steril
tidak boleh mengandung partikel yang dapat dilihat secara visual.
2.
Parameter ukuran
partikel yang harus terukur untuk sediaan parenteral menurut USP adalah 10 µm,
25 µm, dan 50 µm, dikarenakan menurut USP ukuran 50 µm merupakan ukuran sub
visual dan harus diukur dan nilainya harus nol (tidak ada) dalam sediaan
parenteral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar