Penyakit
infeksi sangat banyak ragamnya yang terjadi pada orang Indonesia. Penyakit
infeksi ini disebabkan oleh kurangnya imunitas tubuh sehingga bakteri-bakteri
mudah untuk tumbuh dan berkembang biak dalam tubuh. Adapun beberapa penyakit yang
sering ditemui di Indonesia, antara lain :
1. OTITIS MEDIA
·
Pendahuluan
Otitis media merupakan infeksi
telingga bagian tenggah yang disebabkan oleh virus,namun sulit dibedakan
etiologi antara virus atau bakteri berdasarkan presentasi klinik maupun
pemeriksaan menggunakan otoskop saja. Otitis media akut biasanya di perparah
oleh infeksi pernafasan atas yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan oedema pada tuba eustachius.
Hal ini berakibat pada akumulasi
cairan dan mucus yang kemudian terinfeksi oleh bakteripatogen yang paling umum
yang menginfeksi pada anak adalah Streptococus Pneumoniae, Haemophilus
Influenzae, Moraxella Catarvhalis.
·
Gejala
Otitis media ini terdiri dari :
1.
Otitis media akut
Gejalanya peradangan local, otalgia,
iritabilitas, nafsu makan turun, nyeri, hilangnya pendengaran, demam,
leukositosis.
2.
Otitis media efusi
Ditandai dengan adanya cairan dirongga
telinga bagian tengah tampa disertai tanda peradangan akut.
3.
Otitis media kronik
Dijumpai adanya cairan yang purulen
sehingga diperlukan drainase.
·
Pengobatan
Terapi otitis
media akut meliputu pemberian antibiotik oral dan tetes bila disertai dengan
pengeluaran secret. Lama terapi adalah 5 hari bagi pasien resiko rendah (yaitu
usia > 2 tahun, serta tidak memiliki riwayat otitis ulangan ataupun otitis
kronik) dan 10 hari bagi pasien reiko tinggi. Gegimen antibiotik yang digunakan
dibagi dua pilihan yaitu Lini I dan Lini II.
Antibiotik Lini II diindikasikan bila
:
1.
Antibiotik pilihan pertama gagal.
2.
Riwayat
respon yang kurang terhadap antibiotik pilihan pertama.
3.
Hipersensitifitas
4.
Organisme
resisten terhadap antibiotik pilihan pertama yang dibuktikan dengan tes
sensitifitas
5.
Adanya
penyakit penyerta yang mengaruskan pilihan antibiotik pilihan kedua.
Obat
yang digunakan :
a.
lini I
q Amoksisilin
Untuk anak 20-40 mg/kg BB/hari
terbagi dalam 3 dosis, untuk dewasa 40 mg/kg BB/hari terbagi dalam 3 dosis. Sedangkan untuk pasien yang
mempunyai resiko rendah yaitu usia > 2 tahun tidak mendapat antibotik selama
3 bulan terakhir.
b.
lini II
q Amoksisilin – klavulanat
Untuk anak
25-45 mg/kg BB/hari terbagi dalam 2 dosis. Dan dewasa 2 X 875 mg. Dimana 1 dosis untuk otitis media
yang baru dan 3 hari terapi untuk otitis yang resisten.
q Cefprozil
Untuk anak
30 mg/kg/hari, dibagi dalam 2 dosis. Dan
dewasa 2 X 250 – 500 mg
q Ceftraxone
Untuk anak
50 mg/kg BB
q Cefixime
Untuk anak 8
mg /kg/hari terbagi dalam 1-2 dosis, dan dewasa 2 kali sehari 200 mg
·
Konseling
q
Beritau
pasien jangan menghentikan pemakaian obat sebelum obatnya habis seluruhnya.
Karena obat yang diberikan adalah antibiotik, jika penggunaanya tidak teratur
di khawatirkan akan terjadi resistensi.
q
Tanyakan
pada pasien apakah dia mengorek telingga terlalu kedalam, jika iya maka pasien
diberitau bahwa tidak boleh mengorek telingga sampai kedalam telinga sekali.
2. SINUSITIS
·
Pengertian
Sinusitis
adalah peradangan pada mukosa sinus. Penularan sinusitis adalah kontak langsung
dengan penderita, melalui udara. Oleh karena itu untuk mencegah penularan
sinusitis dianjurkan untuk memakai masker, cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan penderita
·
Gejala
q Hidung tersumbat
q Secret hidung yang kental bewarnahijau kekuningan atau
jernih
q Secret berbau
q Nyeri tekan pada wajah diarea pipi, diantara mata dan
dahi.
q Batuk
q Demam tinggi
q Sakit kepala
q Malaise
·
Pengobatan
Terapi
penukung terdiri dari pemberian analgetik dan dekongestan. Penggunaan
antihistamin dibenarkan pada sinusitis yang disebabkan oleh alergi. Namun perlu
diwaspadai pengunaan antihitamin akan mengentalkan secret. Pemakaian
dekongestan tropical dapat mempermudah pengeluaran secret, namun perlu
diwaspadai pemakaian lebih dari 5 hari akan menimbulkan penyumbatan berulang.
Terapi pokok meliputi pemberian
antibiotik selama 10-14 hari, kecuali menggunakan azitromycin. Jika gejala
menetap maka terapi akan diperpanjang selama 10 – 14 hari lagi.
q Lini I
a.
Amoksisilin
Dosis untuk anak 20 – 40 mg/kg
BB/hari terbagi dalam 3 dosis atau 25 – 45 mg/kg BB/hari dibagi dalam 2 dosis.
Untuk dewasa 500 mg
b.
Kotrimoxazol
Dosis untuk anak 6 – 12 mg dan dewasa 2
tablet 2 kali sehari.
c. Eritromisin
Anak
dosisnya 30 – 50 mg/kg BB/hari terbagi dalam 6 jam. Dan dewasa 250 – 500 mg 4
kali sehari.
d. Doxiciclin 100 mg.
q
Lini II
a.
Amoksisiklin – Clavulanat 875 mg
b.
Cefuroksam 500 mg
c.
Klaritromisin 250 mg
d.
Azitromycin 500 mg
e.
Levofloxacin 250 – 500 mg
·
Konseling
q
Beritau
pasien jangan menghentikan pemakaian obat sebelum obatnya habis seluruhnya.
Karena obat yang diberikan adalah antibiotik, jika penggunaanya tidak teratur
di khawatirkan akan terjadi resistensi.
3. FARINGITIS
a.
Pengertian
Faringitis adalah peradangan pada mukosa faring dan sering meluas
kejaringan sekitarnya. Faringtis basanya timbul bersama-sama dengan
tonsillitis, thinitis, dan laryngitis. Faringitis dijumpai pada anak-anak usia
5 – 15 tahun didaerah dengan iklim panas, faringitis dijumpai pula pada dewasa
yang masih memiliki anak usia sekolah atau bekerja dilingkungan anak – anak.
b.
Gejala
1. Demam tiba –tiba
2.
Nyeri tenggorokan
3.
Tonsilitas
4.
Nyeri telan
5.
Tonsil bewarna kemerahan dan
tampak adanya pembengkakan.
·
Pengobatan
Terapi dengan antibiotik dapat dimulai lebih dahulu
bila disertai dengan kecurigaan yang tinggi terhadap bakteri sebagai penyebab.
Sejumlah antibiotik terbukti efektif pada terapi faringitis oleh Streptococus
grop A yaiti penisilin dan amiksisilin
·
Konseling
q
Beritau
pasien jangan menghentikan pemakaian obat sebelum obatnya habis seluruhnya.
Karena obat yang diberikan adalah antibiotik, jika penggunaanya tidak teratur
di khawatirkan akan terjadi resistensi.
4. BRONKITIS
·
Pengertian
Bronchitis adalah kondisi
peradangan pada daerah rakheobrokhial. Peradangan tidak meluas sampai alveoli.
Factor resiko bronchitis :
q Merokok
q Infeksi sinus
q Bronkhiektasi
q Anomaly saluran pernafasan
q Foreign bodies
·
Gejala
q
Batuk yang
menetap yang bertambah parah pada malam hari dan biasanya disertai dengan
sputum.
q
Sesak nafas
bila harus melakukan gerakan eksersi
q Lemah, lelah, lesu, nyeri kepala
q Laryngitis yang disebabkan oleh chamydia
q Demam
·
Pengobatan
q Bronchitis akut
Pengobatanya
dengan amoxsisilin 500 mg, makrolida.
q Bronkitis kronik
Pengobatanya dengan amoksisilin
500 mg, quinolon, azitromycin 500 mg, koltrimoxsazol.
q Bronchitis kronik dengan komlikasi
Pengobatanya
dengan quinolon, ceftazidime, cefipime.
q Bronchitis kronik dengan infeksi bakteri
pengobatanya
dengan quinolon oral atau parental, meropenem, ceftazidim.
·
Konseling
q
Beritau
pasien jangan menghentikan pemakaian obat sebelum obatnya habis seluruhnya.
Karena obat yang diberikan adalah antibiotik, jika penggunaanya tidak teratur
di khawatirkan akan terjadi resistensi.
q
Tanyakan
pada pasien merokok, jika ya, maka hentikan menggunakan rokok, karena akan
memperparah penyakit pasien.
4.
PNEUMONIA
·
Pendahuluan
Pneumonia merupakan infeksi diujung
bronkholi dan alveoli yang dapat disebakan oleh berbagai patogen seperti
bakteri, jamur, virus, parasit.
Pneumonia menjadi penyebab kematian
tertinggi pada balita dan bayi serta menjadi penyebab penyakit utama terbanyak.
Pneumonia
dapat terjadi sepanjang tahun dan dapat melanda semua usia.
Factor resiko :
q
Usia tua atau anak – anak
q
Merokok
q
Adanya penyakit paru yang
menyertai
q
Infeksi
saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus
q
Obstruksi bronkial
·
Gejala
q
Demam
q
Batuk produktif
q
Takikardia
q
Perubahan
sputum, baik dalam jumlah ataupun karakternya.
q
Nyeri dada seperti ditusuk pisau
·
Pengobatan
Penatalaksanaan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri sama seperti
infeksi pada umumnya yaitu dengan pemberian antibiotik yang dimulai secara
empiris dengan antibiotik spekrum luas sambil menunggu hasil labor keluar,
sesudah itu baru diubah ke antibiotik spectrum sempit.
- Kondisi klinik pasien sebelumnya sehat
Bakteri penyebabnya adalah Pneumococus,
Mycoplasma, Pneumonia. Dan
pengobatanya dengan eritromycin, klaritromisin, azithromycin.
- Komorbiditas
Bakter penyebabnya adalah S.Pneumoniae,
Hemophilus, Influenza, Moraxella catarthalis, Chlamydia pheumoniae dan
legionella. Dan pengobatanya dengan Cefuroksim, Cefutaksim, Ceftriakson.
- Aspirasi
Disebabkan
oleh S.Aureus. dan pengobatanya dengan ampisilin dan amoksisilin, klindamisin,
dan aminokglikosida.
·
Konseling
q
Beritau
pasien jangan menghentikan pemakaian obat sebelum obatnya habis seluruhnya.
Karena obat yang diberikan adalah antibiotik, jika penggunaanya tidak teratur
di khawatirkan akan terjadi resistensi.
q
Tanyakan
pada pasien merokok, jika ya, maka hentikan menggunakan rokok, karena akan
memperparah penyakit pasien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar