Nitrogen adalah unsur hara yang paling dinamis
di alam. Ketersediaannya di tanah dipengaruhi oleh keseimbangan antara input
dan output dalam sistem tanah. Unsur N mudah hilang dari tanah melalui volatilisasi
atau perkolasi air tanah, mudah berubah bentuk, dan mudah pula diserap tanaman (Foth, 1994).
Tanaman menyerap unsur N dalam bentuk amonium
(NH4+) dan nitrat (NO3-).
Keberadaan NH4+ sangat dinamis karena mudah berubah
bentuk menjadi nitrat nitrogen (NO3-) akibat proses
nitrifikasi oleh organisme tanah. Kekurangan N mengakibatkan pertumbuhan
tanaman terhambat dan kerdil, daun kuning, serta mempengaruhi penyerapan P dan
K (Rosmarkan, 2002)
Prinsip penentuan nitrogen dengan metode
Kjedahl. Metode kjeldhal merupakan prosedur analisis unsur N total yang tertua
diantara semua metode analisis. Analisis N total tanah didasari oleh prinsip
mengubah N-organik menjadi N-ammonium oleh asam sulfat yang dipanaskan
sekitar380oC dan dengan menggunakan Cu-sulfat + Selenium + Na-sulfat
sebagai katalisator. Proses ini disebut digestasi dan hasilnya disebut digest;
secara keseluruhan disebut Kjeldhal Digestasi. Asam digest yang mengandung
amonium dibasakan dengan NaOH sehingga ion ammonium dikonversi menjadi
ammoniak. Lalu didestilasi menjadi amonium hidroksida.NH4OH
ditentukan jumlahnya dengan mentitrasi dengan HCl (Menon, 1979).
Analisa protein
cara Kjeldhal pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga tahapan yaitu proses
destruksi, proses destilasi dan tahap titrasi.
1. Tahap Destruksi
Pada tahap ini
sampel dipanaskan, dalam asam sulfat pekat sehingga terjadi destruksi menjadi
unsur-unsurnya.Elemen karbon, hidrogen teroksidasi menjadi CO, CO2,
dan H2O. Sedangkan nitrogennya akan berubah menjadi (NH4)2SO4.
Asam sulfat yang dipergunakan untuk destruksi diperhitungkan adanya bahan
protein lemak dan karbohidrat.
Untuk mempercepat
proses destruksi sering ditambahkan katalisator yaitu selenium. Selenium dapat
mempercepat proses oksidasi karena zat tersebut selain menaikkan titik didih juga mudah
mengadakan perubahan dari valensi tinggi ke valensi rendah atau sebaliknya.
Penggunaan selenium lebih reaktif dibandingkan merkuri dan kupri sulfat tetapi
selenium mempunyai kelemahan yaitu karena sangat cepatnya oksidasi maka
nitrogennya justru mungkit ikut hilang. Hal ini dapat diatasi dengan pemakaian
selenium yang sangat sedikit yaitu kurang dari 0,25 gram. Proses destruksi sudah selesai
apabila larutan menjadi jernih atau tidak berwarna.
2.
Tahap Destilasi
Pada tahap
destilasi, ammonium sulfat dipecah menjadi ammonium dengan penambahan NaOH
sampai alkalis dan dipanaskan.Agar selama destilasi tidak terjadi superheating
ataupun pemercikan cairan dan
timbulnya gelembung gas yang besar maka dapat ditambahkan logam zink. Ammonium
yang dibebaskan selanjutnya akan ditangkap oleh larutan asam standar. Asam
standar yang dapat dipakai adalah asam klorida atau asam borat 4% dalam jumlah
yang berlebihan.Agar kontak antara asam dengan ammonia lebih baik maka
diusahakan ujung tabung tercelup sedalam mungkin dalam asam. Untuk mengetahui
asam dalam keadaan berlebihan maka diberi indikator misalnya BCG + MR atau PP.
Destilasi diakhiri bila semua ammoniak telah teroksidai sempurna dengan
ditandai destilat tidak bereaksi basa.
3. Tahap Titrasi
Apabila
penampung destilasi digunakan asam borat maka banyaknya asam borat yang
bereaksi dengan ammonia dapat diketahui menggunakan
titrasi dengan menggunakan asam klorida 0,1 N dengan indikator BCG + MR, akhir
titrasi ditandai dengan perubahan warna larutan dari biru menjadi merah muda.
Selisih jumlah titrasi sampel dan blanko merupakan jumlah ekuivalen nitrogen
(Sudarmaji, 1989)
Prinsipnya senyawa yang mengandung nitrogen
menjadi amoniak dengan cara mendetruksi sampel dengan asam sulfat pekat.
Amoniak yang dibebaskan dirubah menjadi ammonium sulfat dengan penambahan asam
berlebih. Penambahan natrium hidroksida pada larutan sampel akan merubah
ammonium sulfat menjadi natrium sulfat, amoniak, dan air. Amoniak dipisahkan
dari larutan dengan cara mendestilasi sampel. Destilat ditampung dengan
erlenmeyer yang berisi asam borat sehingga akan terbentuk ammonium borat.
Ammonium borat dengan penambahan indikator campuran metilen red-bromocresol
green dititrasi dengan asam sulfat yang terpakai (Menon, 1979).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar