Google ads

Jumat, 21 Oktober 2011

MALARIA



Malaria adalah suatu penyakit akut dan bisa menjadi kronik, disebabkan oleh protozoa yang hidup intrasel, genus plasmodium. Malaria yang berat adalah yang disebabkan oleh plasmodium falciparum (Zulkarnain, 1996).
            Secara klinis dikenal 3 macam penyakit malaria, yaitu (Tjay dan Rahardja, 2002):  
  1. Malaria tropika.
Plasmodium falciparum adalah penyebab jenis malaria yang paling ganas dan berbahaya dengan tingkat kematian terbesar. Bila tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan kematian hanya dalam beberapa hari akibat adanya relatif banyak eritrosit rusak (sampai 50%) yang menyumbat kapiler otak. Terutama pada anak-anak timbul koma dan kematian dalam beberapa jam. Gejalanya adalah berkurangnya kesadaran dan serangan demam yang tidak menentu, adakalnya terus menerus (suhu rektal diatas 48­0C), dapat pula berkala tiga hari sekali. Tidak menimbulkan residif (kambuh) seperti jenis malaria lainnya. Sering kali bercirikan pembesaran hati dengan terdapatnya penyakit kuning (icterus)Gejala lainnya adalah demam tinggi yangtimbul mendadak , muntah dan gagal ginjal akut.
Malaria otak merupakan komplikasi malaria tropika yang gawat sekali dengan ciri hilangnya kesadaran, timbulnya kejang, koma dan kematian. Sebagian orang memiliki kecenderungan genetik untuk mendapatkan malaria otak setelah terinfeksi oleh P. falciparum
  1. Malaria tersiana
Disebabkan oleh P. vivax atau P. ovale. Ciri-cirinya demam berkala tiga hari sekali dengan puncak setelah 48 jam. Gejala lainnya berupa nyeri kepala dan punggung, mual, pembesaran limpa. Tidak bersifat mematikan , meskipun tanpa pengobatan tapi sering kali kambuh kembali.
  1. Malaria kwartana
Pada penyakit ini P. malariae mengakibatkan demam berkala empat hari sekali, dengan puncak demam setiap 72 jam. Gejalanya sama dengan malaria tertiana.


1. Etiologi
Penyakit Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodium Masa tunas/inkubasi penyakit ini dapat beberapa hari sampai beberapa bulan.
2. Gejala Penyakit
Gejala klasik adalah : suatu parokisme yang terdiri dari 3 stadium, yaitu :
    • Mengigil 15 - 60 menit
    • Demam 2 - 6 jam
Timbul setelah penderita mengigil, demam biasanya suhu sekitar 37,5 - 40 derajat, pada penderita hiper parasitemia (> 5%) suhu meningkat sampai > 40 derajat celsius berlangsung
      • Berkeringat selama 2-4 jam, timbul setelah demam terjadi akibat gangguan metabolisme.
4. Cara Penularan
Penyakit Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang mengandung parasit:
    • Plasmodium falciparum penyebab malaria tropika.
    • Plasmodium vivax penyebab penyakit malaria tertiana
    • Plasmodium malarie penyebab malaria quartiana
    • Plasmodium ovale jarang ditemukan di Indonesia
Ciri-ciri penyakit malaria adalah : sewaktu mengigit akan membentuk sudut sekitar 45 derjat.

5. Siklus Parasit Malaria
Ketika nyamuk anopheles betina (yang mengandung parasit malaria) menggigit manusia, akan keluar sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam darah dan jaringan hati. Dalam siklus hidupnya parasit malaria membentuk stadium sizon jaringan dalam sel hati (stadium ekso-eritrositer). Setelah sel hati pecah, akan keluar merozoit/kriptozoit yang masuk ke erotrosit membentuk stadium sizon dalam eritrosit (stadium eritrositer). Disitu mulai bentuk troposit muda sampai sizon tua/matang sehingga eritrosit pecah dan keluar merozoit
6. Kewaspadaan Masyarakat
Bila masyarakat menjumpai anggota keluarga atau tetangga dilingkungan dengan gejala diatas segera dibawa ke Puskesmas untuk pemeriksaan darah tepi.
7. Pencegahan Penyakit
Pencegahan dilakukan dengan :
    • Pemberantasan Sarang Nyamuk yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk.
    • Pemberian ikan kepala pada tempat jentik nyamuk anopheles tinggal
    • Larvasasi tempat perindukan nyamuk anopheles.
    • Penggunaan kelambu
    • Menggunakan revelen sewaktu keluar / bekerja di luar rumah pada daerah endemis malaria.
8. Pengobatan
Pengobatan tergantung sensifitas dan jenis penyebabnya, dapat dipilih obat anti malaria yang paling tepat untuk setipa. Pengobatan terhadap penyakit ini terutama ditujukan untuk penderita malaria, masyarakat yang akan berangkat kedaerah endemis dan masyarakat yang datang dari daerah endemis.

9. Sistem Kewaspadaan Dini
Laporan penderita penyakit dari rumah sakit dikirim ke Puskesmas di wilayah penderita untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi. Bila PE positif maka hal yang dilakukan adalah:
    • Spraying dilaksanakan pada kasus-kasus dengan PE positif, yaitu sekitar 20 rumah dari kasus indeks.
    • Daerah KLB/ wabah DBD
 


Tidak ada komentar:

Google Ads