PENGERTIAN
Pembekuan darah di dalam pembuluh darah vena
terutama pada vena tungkai bawah
DIAGNOSIS
Gejala klinik
bervariasi (90% tanpa gejala klinis) Pasien dengan risiko tinggi yaitu apabila.
·
Riwayat
trombosis, strok
·
Pasca
tindakan bedah terutama bedah ortopedi
·
Imobilisasi
lama terutama paska trauma/ penyakit berat
·
Luka
bakar
·
Gagal
jantung akut atau kronik
·
Penyakit
keganasan baik tumor solid maupun keganasan hematologi
·
Infeksi
baikjamur, bakteri maupun virus terutama yang disertai syok
·
Penggunaan
obat-obatan yang mengandung hormon estrogen
·
Kelainan
darah bawaan atau didapat yang menjadi predisposisi untuk trombosis
Anamnesis
Nyeri lokal, bengkak, perubahan warna dan fungsi
berkurang pada anggota tubuh yang terkena
Pemeriksaan fisik
·
Edem, eritem, peningkatan suhu lokal tempat yang
terkena, pembuluh darah vena teraba, Homan
's sign (+)
·
Berdasarkan
data tersebut diatas sering ditemukan negatif palsu
·
Prosedur
diagnosis baku adalah pemeriksaan venografi
:
Pcmeriksaan penunjang:
·
Kadar antitrombin III (AT III)menurun (N:
85-125%)
·
Kadar
fibrinogen degradation product (FDP) meningkat
·
Tiler
D-dimer meningkat
DIAGNOSIS BANDING
Sindrom pasca
flebilis, varises, gagal jantung, trauma, refluks vena, selulitis, limfangitis,
abses inguinal, keganasan dengan sumbatan kelenjar limfe atau vena, gout,
dermatitis kontak, eritema nodosum, kehamilan, flebitis superfisial, paralisis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
·
Radiologi:
venografi/ flebografi, USG vena-B mode atau colour
doppler
·
Laboratorium: kadar AT III, protein C, protein
S, antibodi antikardiolipin, profit lipid, agregrasi trombosit
TERAPI
Non
farmakologis:
·
Tinggikan posisi ekstremitas yang terkena untuk
melancarkan aliran darah vena
·
Kompres
hangat untuk meningkatkan sirkulasi mikrovaskuler
·
Latihan
lingkup gerak sendi (range of motion) seperti gerakan fleksi-ekstensi,
menggegam dll tindakan ini akan meningkalkan aliran darah di vena-vena yang
masih terbuka (patent)
·
Pemakaian
kaus kaki elastik (elastic stocking),
alat ini dapat meningkatkan aliran darah vena
Farmakologis:
1. Antikoagulan
Heparin (unfraclionated)
- Bolus iv 100 IU/kg dilanjutkan drip mulai 1000 IU/jam
- Target ApTT 1.5 -2,5 x kontrol, bila
-
aPTT< 1,5 x kontrol,dosis-100-200 IU/jam
-
aPTT
1,5 - 2,5 x kontrol, dosis tetap
-
aPTT
> 2,5 x kontrol, dosis- 100-200 IU/jam
- Hari I : aPTTdiperiksa tiap 6jam
Hari II : aPTT diperiksa tiap
12 jam
Hari III : aPTT diperiksa tiap 24 jam
LMWH (low molecular weight heparin)
·
Nadroparin
0,I ml/kg/12jam
·
Enoxaparin
I mg/kg/ 12 jam
·
Tidak
perlu pemantauan
Warfarin
·
Dapat
dimulai segera sesudah pemberian heparin
·
Dosis
hari I 6-10 mg malam hari, diturunkan
·
INR
diperiksa setelah 4-5 hari kemudian dengan target 2-3
Bila target INR tercapai,
heparin dapat dihentikan 24 jam berikutnya
·
Lama
pemberian tergantung ada tidaknya faktor risiko.
-
Bila
tidak ada faktor risiko, dapat distop dalam 3-6 bulan
-
Bila
ada faktor risiko dapat diberikan lebih lama atau bahkan seumur hidup
·
Cara penyesuaian dosis INR
-
INK 1,1 - 1,4
Hari I à naikkan 10-20% dari total dosis mingguan
Mingguan à
naikkan 10-20% dari total dosis mingguan
Kembali 1 minggu
-
INR 1,5-1,9
Hari I à naikkan 5-10% dari total dosis mingguan
Mingguan à naikkan 5-10% dari total dosis mingguan
Kembali 2 minggu
-
INR 2,0 - 3,0
Tidak ada perubahan
Kembali I minggu
-
INR 3,1 - 3,9
Hari I à
kurangi 5-10% dari dosis total mingguan
Mingguan à
kurangi 5-15% dari dosis total mingguan
Kembali 2 minggu
-
INR 4,0-5,0
Hari I à tidak dapat obat
Mingguan à kurangi 10-20% dari dosis total mingguan
Kembali I minggu
-
INR > 5,0
Stop warfarin, pantau sampai
INR 3,0
Mulai dengan dosis kurang
20-50%
Kembali tiap hari
2. Trombolisis
(strcptokinase, IPA)
-
Terapi ini dapat dipertimbangkan sampai 2 minggu
setelah pembentukan thrombus (trombosis vena iliaka atau vena femoralis akut
atau subakut)
-
Tidak dianjurkan untuk thrombus yang berusia lebih dari
4 minggu
3. Antiagregasi trombosit (aspirin,
dipiridamol.sulfinpirazon)
-
Bukan merupakan terapi utama
-
Pemakaiannya dapat dipertimbangkan 3-6 minggu setelah
terapi standar heparin atau warfarin
KOMPLIKASI
Perdarahan
akibat antikoagulan/antiagregasi trombosit, trombositopenia akibat heparin,
osteoporosis pada pasien yang mendapat heparin > 6 bulan dengan dosis
10.000/hari
PROGNOSIS
Tergantung pada
penyebab, pada yang tidak disertai komplikasi baik
REFERENSI
1.
Supandiman.
I. Trombosis. Dalam: Suyono. S. Waspadji. S. Lesmana, L. Alwi, L. Setiali. S.
Sundaru. H. dkk Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi III. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta 2001:588-91.
2.
Tambunan. KL.
Terapi Anlikoagulan pada trombosis vena dalam. Dalam: Seliati, S. Bav/azier,
LA. Atmakusuma, D. Kasjmir, Yl. Syam. AF. Guslaviani. R. Current treatment in
internal medicine 2000. PIP IPD FKUI Jakarta 2000:19-22.
3.
Atmakusuma. D.
Perbedaan trombosis vena dalam dan trombosis arteri akut dalam hal diagnosis
dan latalaksana. Dalam: Prodjosudjadi, W. Setiati. S. Alwi. I. Pertemuan
Ilmiah Nasional PB PAPDI2003. therapeutic update and workshop in internal
medicine. PIP IPD FKUI Jakarta 2003:193-20).
4.
Tambunan, KL. Peran terapi medicamentosa
pada DVT Kronik Dalam: Simadibrata, M. Alwi. I Kasjmir, Yl. Bawazier, LA.
Syam. AF. Mansjoer, A. Penyakit kronik dan degeneratif. penatalaksanaan dalam
praktek sehari-hari. PIP IPD FKUI Jakarta 2003: 9-13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar