Google ads

Senin, 08 Februari 2016

Eksipien Parenteral




           Pembawa yang digunakan dalam infus adalah air.
 Air
(Handbook of Pharmaceutical Excipients, edisi 5, 2006, hal 802-806)
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa
Kelarutan : bercampur dengan banyak pelarut polar
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : secara kimia, air stabil dalam semua bentuk fisik (es, cair, dan uap). Air untuk tujuan khusus harus disimpan dalam wadah yang sesuai. Air untuk injeksi disimpan dalam wadah tertutup rapat bersegel. Air steril untuk injeksi disimpan dalam wadah dosis tunggal, lebih baik gelas tipe I atau tipe II, ukurannya tidak lebih dari 1000 ml. Air untuk injeksi dalam “bulk” dikumpulkan dan disimpan dalam kondisi yang dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan menghindari kontaminan lain.
Inkompatibilitas : air dapat bereaksi dengan obat atau eksipien lain yang dapat terhidrolisis. Air dapat bereaksi “violently” dengan logam-logam alkali dan secara cepat dengan logam-logam alkali tanah dan oksidanya, seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Air juga bereaksi dengan garam-garam anhidrat untuk membentuk hidrat dengan berbagai komposisi, dengan material organik tertentu, dan kalsium “carbide”.


·         Zat pengisotoni :

 NaCl
(Natrii Chloridum, Sodium Chloride) (Handbook of Pharmaceutical Excipients, edisi 5, 2006, hal 671-674)
Pemerian : serbuk kristalin putih atau kristal tidak berwarna, rasa asin.
Fungsi : Bahan pengisotonis. Untuk menghasilkan larutan isotonis dalam sediaan intravena atau sediaan untuk mata, diperlukan konsentrasi tidak lebih dari 0,9%.
pH : 6,7 – 7,3 (larutan jenuh)
Osmolaritas : 0,9% b/v larutan encer iso-osmotik dengan serum
Kelarutan (20°C, kecuali dinyatakan lain): dalam etanol (sedikit larut), dalam etanol 95% (1 dalam 250), dalam gliserin (1 dalam 10), dalam air (1 dalam 2,8 dan 1 dalam 2,6 (100 °C))
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : larutan NaCl encer stabil tapi mungkin menyebabkan pemisahan partikel gelas pada tipe-tipe tertentu. Larutan encernya dapat disterilkan dengan autoklaf atau dengan cara filtrasi. Material bentuk padatnya stabil dan seharusnya disimpan dalam wadah tertutup baik, di tempat dingin dan kering.
Inkompatibilitas :
Larutan NaCl encer korosif terhadap besi, bereaksi membentuk endapan dengan perak, timah hitam, dan garam-garam raksa. Bahan-bahan pengoksidasi kuat membebaskan Cl dari larutan NaCl yang diasamkan. Kelarutan metil paraben sebagai antimikroba berkurang dalam larutan NaCl dan viskositas gel karbomer dan larutan hidroksietil selulosa atau hidroksipropil selulosa menurun dengan penambahan NaCl.


Glucosum / Dextrose (Handbook of Pharmaceutical Excipients, edisi 5, 2006, hal 231-233)
Pemerian : tidak berbau, rasa manis, kristal tidak berwarna atau kristalin berwarna putih atau serbuk granul
Fungsi : pengisi tablet dan kapsul, bahan pengisotonis, bahan pemanis, agen terapeutik.
pH : 3,5 – 5,5 (20% b/v larutan encer)
Osmolaritas : 5,51% b/v larutan encer iso-osmotik dengan serum. Walaupun demikian, tidak isotonis karena dextrose dapat melewati membran sel darah merah dan dapat menyebabkan hemolisis
Kelarutan (20 °C): dalam kloroform praktis tidak larut, dalam etanol 95% (1 dalam 60), dalam eter praktis tidak larut, dalam gliserin larut, dalam air (1 dalam 1)
Stabilitas dan kondisi penyimpanan : dextrose mempunyai stabilitas yang baik di bawah kondisi penyimpanan kering. Larutan encernya dapat disterilisasi dengan autoklaf. Walaupun demikian, pemanasan yang berlebih dapat menyebabkan penurunan pH dan karamelisasi larutan (terbentuknya karamel). Material ruahan (bulk) seharusnya disimpan dalam wadah tertutup baik, di tempat yang dingin dan kering.
Inkompatibilitas : larutan dextrose inkompatibel dengan sejumlah obat seperti cyanocobalamin, kanamycin sulfate, novobiocin sodium, dan warfarin sodium. Erythromycin gluceptate tidak stabil dalam larutan dextrose pada pH kurang dari 5,05. Dekomposisi vitamin B-komplek dapat terjadi jika dipanaskan dengan dextrose. Dalam bentuk aldehid, dextrose dapat bereaksi dengan amin, amida, asam amino, peptida, dan protein. Pembentukan warna coklat dan dekomposisi dapat terjadi dengan alkali kuat.

Tidak ada komentar:

Google Ads