Google ads

Minggu, 27 September 2015

ANALISA BAHAYA DAN TITIK KENDALI KRITIS (HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT)



Hazard Analysis adalah analisis bahaya atau kemungkinan adanya risiko bahaya yangtidak dapat diterima. Bahaya disini adalah segala macam aspek mata rantai produksi panganyang tidak dapat diterima karena merupakan penyebab masalah keamanan pangan.Bahaya tersebut meliputi :
1)      Keberadaan yang tidak dikehendaki dari pencemar biologis, kimiawi, atau fisik padabahan mentah.
2)      Pertumbuhan atau kelangsungan hidup mikroorganisme dan hasil perubahan kimiawiyang tidak dikehendaki (misalnya nitrosamin) pada produk antara atau jadi, atau padalingkungan produksi.
3)      Kontaminasi atau kontaminasi ulang (cross contamination) pada produk antara atau jadi, atau pada lingkungan produksi

Critical Control Point (CCPatau titik pengendalian kritis) adalah langkah dimanapengendalian dapat diterapkan dan diperlukan untuk mencegah, menghilangkan bahayaatau menguranginya sampai titik aman.Titik pengendalian kritis (CCP) dapat berupa bahanmentah, lokasi, praktek, prosedur atau pengolahan dimana pengendalian dapat diterapkanuntuk mencegah atau mengurangi bahaya.
Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi kelangsungan hidup manusia, sehingga setiap orang perlu dijamin dalam memperoleh pangan yang bermutu dan aman. Makanan bermutu atau berkualitas adalah makanan yang dipilih, dipersiapkan, dan disajikan dengan cara sedemikian sehingga tetap terjaga dan meningkat rasanya, nilai gizi, dapat diterima serta aman dikonsumsi secara mikrobiologi dan kimiawi. Pangan yang tidak aman dapat menyebabkan penyakit yang disebut dengan foodborne deseases yaitu gejala penyakit yang timbul akibat mengkonsumsi pangan yang mengandung bahan atau senyawa beracun seperti organisme patogen.
Secara garis besar menurut Badan Standarisasi Nasional (1998) tentang HACCP serta pedoman penerapannya, bahwa dalam pelaksanaan HACCP ada 7 prinsip diantaranya :
1.             Mengidentifikasi bahaya atau ancaman yaitu mengkaji seberapa jauh akibat dan resiko yang akan ditimbulkan oleh ancamana tersebut.
Pada tahap ini perlu mempelajari jenis-jenis mikroba makanan , bahan-bahan kimia yang berbahaya dan benda-benda asing yang membahayakan konsumen. Yang perlu dipertimbangkan pada prinsip ini adalah bahan mentah dan bahan baku dan parameter yang mempengaruhi keamanan pangan. Disamping itu pembuatan diagram alir dalam penanganan pangan dari mulai bahan pangan mentah hingga makanan tersebut siap dikonsumsi akan sangat membantu dalam menidentifikasi bahaya.
2.             Menentukan titik pengendalian kritis(CCP atau  Critical Control Point ).
Pada tahap ini dimana diagram alir sudah tersedia maka tim pengendali akan mengenali titik-titik yang berpotensi terjadinya kontaminasi dengan menghilangkan atau mengurangi bahaya yang dapat terjadi.
3.             Menetapkan batas kritis dan spesifikasi batas kritis.
Titik-titik pengendali kritis (CCP) dapat berupa bahan mentah/baku, sebuah lokasi/tempat , suatu tahapan pengolahan, praktek atau prosedur kerja yang sangat spesifik. Dari titik pengendali kritis tersebut kemudian ditentukan batas kritis. Batas kritis adalah nilai yang memisahkan antara nilai yang diterima dengan nilai yang tidak dapat diterima.
4.             Melakukan penyusunan system pemantauan.
Pada penyusunan system pemantauan ini tujuannya adalah mengumpulkan informasi tentang masing-masing bahan pangan, tahap dan prosedur yang disusun untuk meyakinkan bahwa proses berlangsung secara terkendali.
5.             Melakukan tindakan perbaikan.
Tindakan ini dilakukan bila kriteia yang ditetapkan tidak tercapai, situasi berada pada kondisi “diluar pengendalian” maka harus segera diperbaiki sehingga tindak lanjut yang tepat dalam proses produksi akan diambil.
6.             Menetapkan prosedur verifikasi.
Prosedur verifikasi dan pengujian mencakup pengambilan contoh secara acak dan hasil analisanya dapat dipergunakan untuk menentukan apabila system HACCP sudah berkerja dengan benar.
7.             Mencatat dan mendokumentasikan.
Pencatatan dan pembukuan yang efisian serta akurat adalah penting dalam penerapan sistem HACCP. Dokumen yang akurat dapat menjadi dasar dan ukuran dalam prosedur yang bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Google Ads