Google ads

Sabtu, 08 Agustus 2015

Bahaya Logam Berat Bagi Kesehatan


Unsur logam ditemukan secara luas diseluruh permukaan bumi. Mulai dari tanah dan batuan, badan air bahkan lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi. Logam selalu digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai bahan perlengkapan industri, perlengkapan rumah tangga sampai bidang pertanian yang berbahan dasar besi (Diliyana, 2008).
Istilah logam biasanya diberikan kepada semua unsur-unsur kimia dengan ketentuan atau kaidah-kaidah tertentu. Unsur logam dalam kondisi suhu kamar, tidak selalu berbentuk padat melainkan ada yang berbentuk cair (Palar, 2004). Logam adalah unsur- unsur kimia yang memiliki kemampuan sebagai penghantar listrik (konduktor) dan penghantar panas, memiliki  rapatan  tinggi,  dapat membentuk alloy dengan logam lain dan untuk logam berbentuk padat dapat ditempa dan dibentuk. Di samping itu, semua unsur logam baik logam padat maupun cair akan memberikan ion positif (+) apabila senyawanya dilarutkan dalam air (Palar, 2004).
Logam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau lebih untuk setiap cm3, sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5 gram adalah logam ringan. Logam berat berdasarkan kebutuhannya dibedakan menjadi logam essensial yaitu logam yang bermanfaat seperti kobalt dalam tubuh makhluk hidup biasanya sebagai vitamin kobalamin (B12), mangan bersama-sama dengan Ca dan P membentuk sistem tulang dan gigi sedangkan Se berperan dalam sistem  enzim  glutasi peroksidase.  Sedangkan  logam  berat  non  esensial merupakan logam yang keberadaannya dalam tubuh organisme diketahui manfaatnya seperti merkuri (Hg), kadmium (Cd), timbal (Pb), Kromium (Cr) (Mulyanto, 1992).

Logam Berat Merkuri

Merkuri, ditulis dengan simbol kimia Hg  yang berarti “perak cair” (liquid silver) adalah   jenis   logam   sangat   berat   yang berbentuk   cair   pada   temperatur kamar, berwarna putih-keperakan,  memiliki  sifat konduktor listrik yang cukup baik, tetapi sebaliknya memiliki sifat konduktor panas yang kurang baik. Merkuri membeku pada temperatur -38.90C dan mendidih pada temperatur 3570C.  Merkuri  adalah  unsur kimia sangat beracun (toxic), dapat bercampur dengan enzim didalam tubuh manusia menyebabkan hilangnya kemampuan enzim untuk bertindak sebagai katalisator untuk fungsi tubuh yang penting. Logam Hg ini dapat   terserap   kedalam   tubuh   melalui saluran pencernaan dan kulit. Karena sifat beracun dan cukup volatil, maka uap merkuri
sangat berbahaya jika terhisap, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. Merkuri bersifat racun yang kumulatif, dalam arti sejumlah kecil merkuri yang terserap dalam tubuh   dalam   jangka   waktu   lama   akan menimbulkan bahaya. Bahaya penyakit yang ditimbulkan oleh senyawa merkuri diantaranya adalah kerusakan rambut dan gigi, hilang daya ingat dan terganggunya sistem syaraf (Mirdat dkk, 2013).
Merkuri berwujud cair pada temperatur kamar, mudah menguap (tekanan gas/uapnya adalah 0,0018 mm Hg pada 25°C), terjadi pemuaian secara menyeluruh pada temperatur 396°C, dapat melarutkan  berbagai  logam untuk membentuk alloy yang disebut juga amalgam (Mirdat dkk, 2013).
Logam   ini   dihasilkan   dari   bijih   sinabar,   HgS  yang mengandung unsur merkuri antara 0,1% - 4%.
HgS       +     O2                                   Hg +       SO2
Merkuri yang telah dilepaskan kemudian dikondensasi, sehingga diperoleh logam cair murni. Logam cair inilah yang kemudian digunakan oleh manusia untuk bermacam-macam keperluan (Diliyana, 2008).
Logam merkuri atau air raksa mempunyai nama kimia hydragyrum yang berarti perak cair. Logam merkuri dilambangkan dengan Hg. Merkuri merupakan salah satu unsur logam transisi dengan  golongan II B dan memiliki nomor atom 80, memiliki bobot atom 200,59 adalah satu-satunya logam yang berbentuk cair. Merkuri merupakan elemen alami oleh karena itu sering mencemari lingkungan. Kebanyakan merkuri yang ditemukan dialam terdapat dalam gabungan dengan elemen lainnya dan jarang ditemukan dalam bentuk elemen terpisah. Merkuri dan komponen-komponen merkuri banyak digunakan oleh manusia untuk berbagai keperluan. Sifat-sifat kimia dan fisik merkuri membuat logam tersebut banyak digunakan untuk keperluan ilmiah dan industri (Diliyana, 2008).
Beberapa sifat tersebut adalah sebagai berikut:
a. Merkuri merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair pada suhu kamar (250C) dan mempunyai titik beku terendah dari semua logam yaitu -390C.
b. Banyak logam yang larut dalam merkuri membentuk komponen yang disebut amalgam (alloy).
c.  Sifat kimia yang stabil terutama di lingkungan sedimen.
d. Mempunyai sifat yang mengikat protein, sehingga mudah terjadi biokonsentrasi pada tubuh organisme air melalui rantai makanan.
e. Mudah  menguap  dan  mudah  mengemisi  atau  melepaskan  uap merkuri beracun walaupun pada suhu ruang.
f.   Pada fase padat berwarna abu-abu dan pada fase cair berwarna putih perak.
g. Uap merkuri diatmosfer dapat bertahan selama 3 bulan sampai 3 tahun sedangkan bentuk yang melarut dalam air hanya bertahan beberapa minggu (Diliyana, 2008).
Merkuri (Hg) dilepaskan sebagai uap yang kemudian mengalami proses kondensasi, sedangkan gas-gas lainnya mungkin terlepas di atmosfer. Adapun bentuk merkuri di alam antara lain;
a. Merkuri anorganik, termasuk logam merkuri (Hg+) dan garam garamnya  seperti  merkuri  klorida (HgCl2)  dan  merkuri  oksida (HgO).
b. Merkuri  organik  atau  organomerkuri,  terdiri  dari :  pertama aril merkuri  yang  mengandung  hidrokarbon  aromatik  seperti  fenil merkuri asetat. Kedua alkil merkuri yang mengandung hidrokarbon alifatik dan merupakan merkuri yang paling beracun seperti metil merkuri, etil merkuri.  Ketiga alkosialkil merkuri (R-O-Hg) (Sunu, 2001).
Merkuri  digunakan  dalam  berbagai  bentuk  dan  berbagai  keperluan, berdasarkan sifatnya yang logam, sifat cair, dan rapatannya yang tinggi  jadi merkuri (Hg)/raksa banyak digunakan dalam thermometer, barometer pengatur tekanan gas dan alat-alat listrik. Selain itu, senyawa merkuri juga digunakan dalam pembuatan amalgam, cat, komponen listrik, baterai, ekstraksi emas dan perak, gigi palsu, senyawa anti-karat, obat-obatan, dan pada bidang pertanian, senyawa merkuri banyak di gunakan sebagai fungisida, dimana hal ini menjadi penyebab yang cukup penting dalam proses keracunan merkuri pada organisme hidup (Palar, 2004).
Penyebaran Merkuri di Alam
Kadar merkuri yang tinggi pada perairan umumnya diakibatkan oleh buangan  industri dan akibat sampingan dari penggunaan senyawa-senyawa merkuri di bidang pertanian. Merkuri di lingkungan mengalami siklus biogeokimia, yaitu siklus yang dipengaruhi oleh sifat biologi, geologi, dan kimia yang terdapat di alam. Siklus merkuri di lingkungan merupakan hasil dari aktivitas alami (geothermal) dan aktivitas antropogenik (manusia).  Aktivitas antropogenik yang utama adalah berasal dari pembakaran minyak dan peleburan. Aktivitas-aktivitas  tersebut  menghasilkan  gas  merkuri Hg+2  yang  dilepaskan ke atmosfer. Ketika di atmosfer, gas merkuri dapat beredar sampai selama satu tahun. Unsur gas merkuri mengalami oksidasi fotokimia  menjadi  merkuri anorganik yang bergabung dengan uap air dan masuk lagi ke permukaan bagi sebagian hujan (Diliyana, 2008).
Merkuri telah bercampur dengan air hujan mengendap pada sedimen dan badan air. Pada sedimen, merkuri terakumulasi sampai terjadinya peristiwa kimia yang  menyebabkan  muncul  kembali.  Dalam  air,  merkuri  anorganik  diubah menjadi merkuri sulfida tak terlarut yang terakumulasi pada sedimen atau dapat pula diubah oleh bakteri yang memproses sulfat menjadi metil merkuri. Metil merkuri  hasil  pemprosesan  bakteri  dapat  dikonsumsi  oleh  organisme  pada tingkatan lebih tinggi dalam rantai makanan atau bakteri dapat melepaskan metil merkuri ke dalam air dimana dapat berikatan (menempel) pada plankton yang juga dapat  dikonsumsi  oleh  organisme  pada  tingkat  yang  lebih  tinggi,  misalnya berlanjut pada ikan kecil, ikan besar sampai akhirnya dimakan oleh manusia atau hewan lain. Kemungkinan lain, unsur merkuri dan metil merkuri menguap, masuk kembali ke atmosfer dan beredar lagi di lingkungan (Diliyana, 2008).

Tidak ada komentar:

Google Ads