Sistem katalis logam pengemban yaitu
suatu sistem katalis yang dibuat dengan cara menempatkan komponen aktif logam
ke dalam suatu bahan pengemban berpori seperti zeolit. Situs aktif logam
diharapkan akan terdispersi secara merata ke seluruh permukaan dan pori-pori
pengemban. Kemudian aktivasi untuk meningkatkan kinerja katalis.
Penempatan logam dalam pengemban
merupakan hal yang penting dalam preparasi katalis. Penempelan logam dalam
pengemban bertujuan untuk memperluas (memperbanyak) permukaan aktif (situs
aktif). Teknik penempelan logam ke dalam pengemban akan berpengaruh terhadap
dispersi dan juga sifat interaksi antara logam dengan pengemban. Teknik yang
biasa digunakan adalah impregnasi. Katalis logam pengemban dibuat dengan cara
reduksi garam logam yang telah diembankan/dimasukkan dalam bahan pengemban,
dipanaskan (kalsinasi) untuk memodifikasi komposisi kimia, dankemudian
dilanjutkan dengan oksidasi dan reduksi untuk logam yang diembankan.
Cara impregnasi ada dua macam, yaitu
impregnasi secara langsung (co-impregnation)
dan impregnasi bertahap (sequential).
Impregnasi langsung adalah memasukkan larutan logam komponen aktif dan promotor
bersama-sama dalam pori penyangga. Impregnasi bertahap adalah melakukan
imregnasi komponen aktif dan promotor secara terpisah. Impregnasi bertahap akan
menghasilkan katalis yang memiliki aktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan
impregnasi satu tahap.
Metoda impregnasi ada dua yaitu
impregnasi kering (dry impregnation)
dan impregnasi basah (impregnation to
incipient wetness). Impregnasi kering, apabila volume larutan senyawa logam
katalis yang digunakan tidak melebihi volume pori penyangga. Impregnasi basah,
apabila larutan senyawa awal logam katalis yang digunakan melebihi volume pori
penyangga. Metoda yang umum digunakan adalah impregnasi basah karena mudah
dilakukan dibandingkan dengan impregnasi kering.
Pengeringan merupakan salah satu
tahapan dalam pembuatan katalis berpenyangga. Pengeringan bertujuan untuk
menghilangkan kandungan air (H2O) yang ada dalam katalis, sehinggan
garam logam dapat mengendap pada permukaan pori penyangga. Tahapan tidak kalah penting dalam katalis
berpenyangga adalah kalsinasi. Kalsinasi merupakan proses pemanasan setelah
pengeringan. Kalsinasi bertujuan untuk mendekomposisi garam menjadi bentuk
oksidanya, menaikkan temperatur untuk meningkatkan kekuatan (stabilitas
mekanik) serta menghilangkan kadar air yang masih tersisa. Apabila penyangga
dibentuk dalam tahapan tersisa sebelum penambahan pada permukaan penyangga,
kalsinasi berfungsi untuk mempertahankan luas permukaan penyangga dan struktur
pori[Lestari, 2006].
Kation-kation
penyeimbang muatan dalam zeolit dapat mengalami pertukaran ion. Sedangkan
komponen lainnya yaitu air kristal yang mengisi saluran-saluran dan rongga
dapat dihilangkan dengan pemanasan. Dalam beberapa zeolit, pemanasan tidak
dapat menukar struktur dan posisi kation didalam kerangkanya. Dengan kata lain
perpindahan atau pengeluaran air dari zeolit digunakan untuk menyerap air dari
yang lain, molekul-molekul organik dan anorganik, sehingga zeolit banyak
digunakan sebagai penyaring molekul [Hamdan, 1992].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar