Google ads

Minggu, 07 Juni 2015

Pengembanan Logam



            Sistem katalis logam pengemban yaitu suatu sistem katalis yang dibuat dengan cara menempatkan komponen aktif logam ke dalam suatu bahan pengemban berpori seperti zeolit. Situs aktif logam diharapkan akan terdispersi secara merata ke seluruh permukaan dan pori-pori pengemban. Kemudian aktivasi untuk meningkatkan kinerja katalis.
            Penempatan logam dalam pengemban merupakan hal yang penting dalam preparasi katalis. Penempelan logam dalam pengemban bertujuan untuk memperluas (memperbanyak) permukaan aktif (situs aktif). Teknik penempelan logam ke dalam pengemban akan berpengaruh terhadap dispersi dan juga sifat interaksi antara logam dengan pengemban. Teknik yang biasa digunakan adalah impregnasi. Katalis logam pengemban dibuat dengan cara reduksi garam logam yang telah diembankan/dimasukkan dalam bahan pengemban, dipanaskan (kalsinasi) untuk memodifikasi komposisi kimia, dankemudian dilanjutkan dengan oksidasi dan reduksi untuk logam yang diembankan.
            Cara impregnasi ada dua macam, yaitu impregnasi secara langsung (co-impregnation) dan impregnasi bertahap (sequential). Impregnasi langsung adalah memasukkan larutan logam komponen aktif dan promotor bersama-sama dalam pori penyangga. Impregnasi bertahap adalah melakukan imregnasi komponen aktif dan promotor secara terpisah. Impregnasi bertahap akan menghasilkan katalis yang memiliki aktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan impregnasi satu tahap.
            Metoda impregnasi ada dua yaitu impregnasi kering (dry impregnation) dan impregnasi basah (impregnation to incipient wetness). Impregnasi kering, apabila volume larutan senyawa logam katalis yang digunakan tidak melebihi volume pori penyangga. Impregnasi basah, apabila larutan senyawa awal logam katalis yang digunakan melebihi volume pori penyangga. Metoda yang umum digunakan adalah impregnasi basah karena mudah dilakukan dibandingkan dengan impregnasi kering.
          Pengeringan merupakan salah satu tahapan dalam pembuatan katalis berpenyangga. Pengeringan bertujuan untuk menghilangkan kandungan air (H2O) yang ada dalam katalis, sehinggan garam logam dapat mengendap pada permukaan pori penyangga.    Tahapan tidak kalah penting dalam katalis berpenyangga adalah kalsinasi. Kalsinasi merupakan proses pemanasan setelah pengeringan. Kalsinasi bertujuan untuk mendekomposisi garam menjadi bentuk oksidanya, menaikkan temperatur untuk meningkatkan kekuatan (stabilitas mekanik) serta menghilangkan kadar air yang masih tersisa. Apabila penyangga dibentuk dalam tahapan tersisa sebelum penambahan pada permukaan penyangga, kalsinasi berfungsi untuk mempertahankan luas permukaan penyangga dan struktur pori[Lestari, 2006].
Kation-kation penyeimbang muatan dalam zeolit dapat mengalami pertukaran ion. Sedangkan komponen lainnya yaitu air kristal yang mengisi saluran-saluran dan rongga dapat dihilangkan dengan pemanasan. Dalam beberapa zeolit, pemanasan tidak dapat menukar struktur dan posisi kation didalam kerangkanya. Dengan kata lain perpindahan atau pengeluaran air dari zeolit digunakan untuk menyerap air dari yang lain, molekul-molekul organik dan anorganik, sehingga zeolit banyak digunakan sebagai penyaring molekul [Hamdan, 1992].

Tidak ada komentar:

Google Ads