Google ads

Jumat, 22 Mei 2015

Peranan farmakokinetika klinik pada terapi cancer payudara stadium III




Cancer payudara
Suatu kelainan perkembang biakan sel yang tidak terkendali pada payudara sehingga sel tumbuh terus menerus (berproliferasi) dengan cepat merusak bentuk dan fungsi organ tempat tumbuhnya. cancer tumbuh menyusup (infiltrasi) kejaringan sekitarnya sambil merusak (destruktif), dan menyebar kebagian tubuh yang lain, berakibat fatal bila dibiarkan.
Stadium Ca mammae
Stadium 1
Pada stadium ini, benjolan kanker tak lebih dari 2 cm dan tidak dapat terdeteksi dari luar. Perawatan yang sangat sistematis akan diberikan pada kanker stadium ini, tujuannya adalah agar sel kanker tidak dapat menyebar dan tidak berlanjut pada stadium selanjutnya. Pada stadium ini, kemungkinan sembuh total pada pasien adalah 70%.
Stadium 2
Pada stadium ini, kemungkinan sembuh penderita adalah 30 - 40 % tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker. Biasanya besarnya benjolan kanker sudah lebih dari 2 bahkan bisa sampai 5 cm dan tingkat penyebarannya pun sudah sampai daerah ketiak. Atau bisa juga ukuran kanker sudah mencapai 5 cm tapi belum menyebar kemana-mana. Biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran, dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal.
Stadium 3A
Menurut data dari Depkes, 87% kanker payudara ditemukan pada stadium ini. Benjolan kanker sudah berukuran lebih dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar limfa.
Stadium 3B
Kanker sudah menyebar ke seluruh bagian payudara, bahkan mencapai kulit, dinding dada, tulang rusuk dan otot dada. Selain itu juga penyebarannya juga sudah menyerang secara tuntas kalenjar limfa. Jika sudah demikian tidak ada alternatif lain selain pengangkatan payudara.
Stadium 4
Sel-sel kanker sudah merembet menyerang bagian tubuh lainnya, biasanya tulang, paru-paru, hati atau otak. Atau bisa juga menyerang kulit, kelenjar limfa yang ada di dalam batang leher.
Sama seperti stadium 3, tindakan yang harus dilakukan adalah pengangkatan payudara
Penatalaksanaan
Lumpectomy
Istilah awamnya adalah ‘pengangkatan benjolan’.
Biasanya pengangkatan ini disertai sedikit (sangat minimal) jaringan yang sehat. Dengan cara ini, diharapkan jaringan yang tersisa dan masih sehat akan dapat membentuk kembali payudara secara alami.
Mastectomy Radikal
Pengangkatan payudara sebagian atau seluruhnya termasuk otot dada di bawah payudara untuk mencegah penyebaran kanker yang lebih luas. Sekarang, metode ini sudah jarang digunakan karena teknologi kedokteran sudah semakin maju.
Terapi radiasi
Pengobatan ini biasanya diberikan bersamaan dengan lumpectomy atau masectomy, fungsi terapi ini adalah untuk menghancurkan sel-sel kanker agar tidak merembet ke bagian tubuh yang lainnya.
Chemotherapy
Adalah terapi yang diberikan berupa pemberian obat-obatan tertentu yang sangat kuat efeknya (anti kanker). Terapi ini bisa diberikan lewat mulut atau berupa suntikan pada pembuluh darah. Pengobatan ini harus diberikan secara berulang-ulang dengan siklus yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
Sitostatika
bersifat sitotoxic artinya bersifat toxic pada sel normal.
Pembagian Khemoterapi sitostatik
Alkilating Agent   (Cyclofosfamide)
Anti metabolite     (Methotrexate)
Antitumor Antibiotic    (Doxorubisin)
Heavy Metal Compound   (Cisplatin)
Vinca Alkaloids    (Vincristine)
Misselaneus Agents   (Asparagine)
Farmakokinetik kilnik sitostatika
Cyclofosfamide
Absorbsi pada pemberian oral ± 74%, bentuk metabolit aktif, dapat berikatan 13% dengan protein plasma,Vd ± 0.78L/Kg,obat di eliminasi melaui ginjal 60%, T ½ ±.7.5 jam.
Methotrexate
Paa pemberian PO dan IM  absorbsinya cepat, kadar puncak dapat dicapai 1-2 dan 0,1- 1 jam, ikatan dengan protein plasma 34%,Vd 0,55/Kg,Cl 0,126L/kg/jam, Lebih dari 90% diekresikan melalui urine.kelarutan obat meningkat dalam urune yang bersifat alkalis.     T ½  phase alpha 0.75 menit, phase beta 2 jam, phase gamma 10,115 jam.
Doxorubisin
Vd 500-600 L/m2, ekresi melalui empedu 20-30% dari dosis, ekresi melalui urine 14-23% dari dosis, T ½  alpha 30 maenit,beta 3jam, Gamma 17 jam.
Parameter parmakokinetik yang harus diwaspadai:
- kadar serum sgot dan SGPT
- kadar ureum dan kreatinin dalam serum
- kadar Leukosit dalam darah.

Tidak ada komentar:

Google Ads