Google ads

Selasa, 21 April 2015

Uji penangkapan radikal DPPH

 Uji Aktivitas Antioksidan
Metode pengujian aktivitas antioksidan dikelompokkan menjadi 3 golongan. Golongan pertama adalah Hydrogen Atom Transfer Methods (HAT), misalnya Oxygen Radical Absorbance Capacity Method (ORAC) dan Lipid Peroxidation Inhibition Capacity Assay (LPIC). Golongan kedua adalah Electron Transfer Methods (ET), misalnya Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP) dan  1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil  (DPPH)  Free  Radical  Scavenging  Assay. Golongan ketiga adalah metode lain seperti Total Oxidant Scavenging Capacity (TOSC) dan Chemiluminescence (Badarinath et al., 2010). Salah satu metode yang paling umum digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan adalah dengan menggunakan radikal bebas 1,1-diphenyl-2- picrylhydrazil (DPPH). Pengukuran antioksidan dengan metode DPPH merupakan metode pengukuran antioksidan yang sederhana, cepat dan tidak membutuhkan banyak  reagen  seperti  halnya  metode  lain.  Hasil  pengukuran  dengan  metode DPPH menunjukkan kemampuan antioksidan sampel secara umum, tidak berdasar jenis radikal yang dihambat (Juniarti et al., 2009).
Pada metode lain selain DPPH membutuhkan reagen kimia yang cukup banyak, waktu analisis yang lama, biaya yang mahal dan tidak selalu dapat diaplikasikan pada semua sampel (Badarinath et al., 2010). Pada metode ini, larutan DPPH berperan sebagai radikal bebas yang akan bereaksi dengan senyawa antioksidan sehingga DPPH akan berubah menjadi 1,1- diphenyl-2-picrylhydrazin yang bersifat non-radikal. Peningkatan jumlah 1,1- diphenyl-2-picrylhydrazin akan ditandai dengan berubahnya warna ungu tua menjadi warna merah muda atau kuning pucat dan dapat diamati menggunakan spektrofotometer sehingga aktivitas peredaman radikal bebas oleh sampel dapat ditentukan (Molyneux, 2004).
Pengukuran aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menggunakan prinsip spektrofotometri. Senyawa DPPH dalam metanol berwarna ungu tua terdeteksi pada panjang gelombang sinar tampak sekitar 515-517 nm. Parameter untuk  menginterpretasikan  hasil  pengujian  DPPH  adalah  dengan  nilai  IC50 (Inhibitor  Concentration).  IC50    merupakan  konsentrasi  larutan  substrat  atau sampel yang mampu mereduksi aktivitas DPPH sebesar 50%. Semakin kecil nilai IC50  berarti semakin tinggi aktivitas antioksidan. Secara spesifik suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai IC < 50 ppm), kuat (50 ppm < IC lemah (150 ppm < IC 50 50 50 kurang dari 50 ppm (IC < 100 ppm), sedang (100 ppm < IC < 200 ppm), dan sangat lemah (IC 50 < 150 ppm), > 200 ppm). Strukur DPPH radikal bebas dan DPPH yang telah bereaksi dengan antioksidan (Molyneux, 2004).

Uji DPPH yang digunakan untuk pengukuran total aktivitas antioksidan ini adalah memodifikasi dari metode Zhang. Y et al.,(2010). Sebanyak 80 μl larutan DPPH dimasukan ke dalam 96 well microplate yang di dalamnya telah terdapat 50 μl ekstrak. Untuk kontrol, campuran berisi 80 μl larutan DPPH dan 50 μl metanol. Campuran diinkubasi selama 30 menit di tempat gelap pada temperatur ruang. 
Uji Aktivitas Antioksidan
            Radikal bebas yang digunakan adalah 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH).Daya peredaman radikal bebas dilakukan dengan menghitung nilai EC50 (efficient concentration) atau disebut nilai IC50 (inhibition corelation), yakni konsentrasi yang menyebabkan hilangnya 50% aktivitas DPPH. Penetapan daya peredaman radikal bebas manggunakan larutan standar adalah larutan DPPH dalam metanol. Larutan uji adalah campuran larutan DPPH dalam metanol dengan sampel yang konsentrasinya telah diketahui. Diukur penurunan intensitas serapan pada λ 516-517 nm.
            Senyawa 1,1–Difenil-2-Pikril Hidrazil (DPPH) dengan rumus molekul C18H12N5O6 adalah radikal bebas yang stabil, berwarna ungu dan berupa kristal berbentuk prisma. Karena bersifat stabil apabila digunakan sebagai pereaksi dalam uji peredaman radikal bebas tidak perlu dibuat segar dan senyawa ini jika disimpan dalam kondisi penyimpanan yang baik tetap stabil selama bertahun-tahun. Peredaman warna DPPH terjadi karena adanya senyawa yang dapat memberikan radikal hidrogen kepada radikal DPPH sehingga tereduksi menjadi DPPH-H (1,1-difenil-2-pikrilhidrazin). 

Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan microplate reader two fold dilution dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) yang diukur pada panjang gelombang 520 nm (Zhang, et al,. 2006) masing-masing sebanyak 2 mg ekstak nhexan,etil asetat, metanol kulit buah kelengkeng dilarutkan dalam 2 ml MeOH (1000 µg/ml). Baris A dimasukkan sampel sebanyak 100 µl (plate terdiri dari baris A-H masing-masing berjumlah 12 lubang). Sebanyak 50 µl MeOH dimasukkan pada masing-masing sumur pada baris B-F. Baris A dipipet sebanyak 50 µl dan dimasukkan ke baris B, baris B dipipet 50 µl dimasukkan ke baris C dan dilakukan sampai baris F, baris F dipipet 50 µl, lalu dibuang, sehingga diperoleh konsentrasi 1000, 500, 250, 125, 62.5, dan 31.25 µg/ml. Sedangkan pada baris G-H diisi dengan MeOH 100  µl, khusus pada baris H diisi hanya lubang 1-6. Baris A-G ditambahkan DPPH sebanyak 80 µl dengan konsentrasi 40 µg/ml, kemudian diinkubasi selama 30 menit. Aktivitas radikal bebas diukur dengan  penurunan absorbansi DPPH dengan microplate reader dan dengan olah data. Kontrol positif yang digunakan sebagai pembanding yaitu vitamin C dengan konsentrasi 50 µg/ml. Nilai % inhibisi dihitung dengan rumus sebagai berikut:

                      % Inhibisi = Abs. Kontrol – Abs.sampel x 100%
                                                    Abs. Kontrol







Tidak ada komentar:

Google Ads