Fotometri
nyala merupakan suatu metoda analisis untuk menentukan beberapa logam alkali
dan alkali tanah seperti natrium, kalium, litium, dan kalsium.Apabila suatu
larutan mengandung logam alkali atau logam alkali tanah dan dikenai dengan
nyala maka akan tereksitasi dan kembali lagi kekeadaan dasar (groundstate) sambil
mengelurkan energi radiasi. Spektrofotometri emisi mempunyai beberapa proses
yaitu proses pengkabutan, proses atomisasi, dan proses eksitasi (Day dan Underwood
2002).
Proses pengkabutan terjadi sewaktu aliran gas memasuki suatu
ruangan pembauran, karena adanya tekanan yang mendorong gas-gas dalam ruangan
pembauran, maka sampel akan terhisap ke dalam ruangan ini melalui sebuah
kapiler. Sebagian sampel akan berbentuk kabut di dalam ruangan tersebut dan bercampur
dengan campuran gas pembakar dan oksida. Campuran gas ini dengan larutan contohakan
terbawa kenyala api sehingga zat yang berada di dalam larutan contoh akan
teratomisasi dan kemudian tereksitasi. Keadaan eksitasi ini tidak stabil dan
atom akan kembali ketingkat energi dasar dengan memancarkan radiasi dengan
panjang gelombang tertentu yang sebanding dengan konsentrasi zat yang berada
dalam nyala.
Panjang gelombang sinar
yang dipancarkan dapat dipisahkan dari nyala yang lainnya dengan suatu filter
optik yang intensitasnya dideteksi dengan fotodetektor. Intensitas yang
dipancarkan sebanding lurus dengan konsentrasi larutan sehingga didapat
persamaan :
I
= k.c
Dimana k adalah konstanta,
c adalah konsentrasi dan I adalah intensitas cahaya yang dipancarkan.
Komponen-komponen utama
yang terpenting dalam fotometer nyala adalah:
a.
Nebulizer
b.
Ruang Pembakar
c.
Filter
d.
Fotodetektor
e.
Penguat (Amplifier)
f. Read Out
Tidak ada komentar:
Posting Komentar