Google ads

Senin, 31 Agustus 2015

Pembuatan Garam Rangkap

Pembuatan Garam Rangkap kupri ammonium sulfat, CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Pada garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O yang menjadi ion pusat adalah Cu2+, sedangakan yang menjadi liganya adalah SO42- dan NH4+. Ion Cu2+ ini memiliki bilangan koordinasi 4 yang berarti terdapat empat buah ruangan yang tersedia disekitar atom Cu2+ yang dapat diisi oleh sebuah ligan pada masing-masing ruangan. Jadi pada garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O, dua buah ruangan diisi oleh SO42- sedangkan 2 sisanya diisi oleh NH4+. Ion yang memiliki bilangan koordinasi 4 seperti Cu2+ ini umumnya molekulnya berbentuk tetrahedron, tapi kadang-kadang ditemukan juga molekul yang memiliki susunan datar (atau hampir datar), dimana ion puat berada dipusat suatu bujur sangkar dan keempat ion menempati keempat sudut bujur sangkar (Svehla, 1990: 95).
Pada proses pembuatan garam rangkap, yaitu melarutkan 1,25 gram Kristal CuSO4.5H2O dengan 0,66 gram (NH4)2SO4 dalam 5 mL aquades dihasilkan warna biru keruh. Warna biru keruh tersebut terjadi sebagai akibat campuran yang kurang sempurna (heterogen). Reaksi yang terjadi yaitu :
CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4+ H2O  CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Pelarut aquades digunakan karena air mempunyai momen dipol yang besar dan ditarik baik ke kation maupun anion untuk membentuk ion terhidrasi. dan karena kedua garam yang bereaksi dapat larut dalam air serta tetap berupa satu spesies ion. Larutan kemudian dipanaskan agar semua kristal dapat melarut dan dihasilkan larutan biru yang homogen. Pemanasan juga bertujuan untuk memperepat proses reaksi. Larutan dibiarkan menjadi dingin pada suhu kamar sampai terbentuk kristal. Kemudian kristal disaring untuk memisahkan kristal dari larutannya. Kristal yang diperoleh dikeringkan agar air yang masih ada pada kristal menguap sehingga diperoleh kristal yang betul-betul kering. Setelah itu ditimbang untuk mendapatkan berat kristal yang konstan.


Dalam percobaan pembuatan garam rangkap didapatkan berat kristal secara praktek yaitu sebesar 1,453 gram., sedangkan berat Kristal secara teoritis adalah
1,9977 gram. Dapat dilihat dari hasil perbandingan massa kristal secara praktek dengan massa Kristal secara teoritis maka didapatkan persen hasilnya yaitu sebesar 72,7 %.

2.    Pembuatan Garam Kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O
Pada pembuatan garam rangkap, yaitu mereaksikan kristal CuSO4.5H2O dengan Larutan ammonia pekat yang sudah diencerkan dengan aquades.  Reaksi yang terjadi adalah:
CuSO4.5H2O + 4NH3  Cu(NH3)4SO4.5H2O
Larutan ammonia (NH3) berfungsi  sebagai penyedia ligan, dan Kristal CuSO4.5H2O yang berfungsi sebagai penyedia atom pusat, sedangkan pengenceran dengan auades adalah sebagai pengkompleks Cu2+ yang kemudian ligan H2O ini diganti oleh NH3 karena NH3 sebagai ligan kuat yang dapat mendesak ligan netral H2O sehingga warnanya berubah dari biru menjadi biru tua. Kemudian ditambahkan etanol secara perlahan-lahan melalui dinding tabung agar alkohol tidak bercampur dengan larutan melainkan dapat menutupi larutan. Karena jika tercampur, etanol dapat bereaksi dengan atom pusat Cu2+ membentuk Cu(OH)2. Reaksinya:
Cu2+ + 2OH- Cu(OH)2
Etanol berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan pada ammonia, karena apabila ammonia menguap, maka ligan akan habis sebab ammonia merupakan penyedia ligan. Setelah penambahan etanol, langsung ditutp dengan kaca arloji dengan tujuan agar Etanol tidak menguap karena etanol tergolong sebagai pelarut yang mudah menguap, sama halnya dengan sifat alkohol lainnya. Proses selanjutnya yaitu didinginkan pada es batu agar proses pembentukan kristal lebih cepat, kemudian disaring untuk memisahkan kristal dari larutannya. Setelah Kristal dipisahkan dari larutan, kristal dicuci dengan ammonia hidroksi (campuran ammonia pekat dengan etanol) untuk mempermantap ligan dan untuk memurnikannya dari pengotor-pengotor yang tidak diinginkan yang mungkin terdapat dalam garam yang terbentuk pada saat dilakukan penyaringan. Setelah itu dicuci dengan etanol sekali lagi untuk mengikat air. Adapun reaksinya:
4NH4OH + CuSO4 5H2O + H2O  Cu(NH3)4SO4.H2O + 8 H2O
Kristal yang diperoleh kemudian dikeringkan agar air yang masih ada pada kristal menguap sehingga diperoleh kristal yang betul-betul kering. Setelah dikeringkan, kristal ditimbang untuk mendapatkan berat kristal yang konstan.
Dalam percobaan pembuatan garam kompleks didapatkan berat kristal secara praktek yaitu sebesar 1,229 gram., sedangkan berat Kristal secara teoritis adalah 1,7188 gram. Dapat dilihat dari hasil perbandingan massa kristal secara praktek dengan massa Kristal secara teoritis maka didapatkan persen hasilnya yaitu sebesar 71,5 %.

3.    Perbandingan beberapa sifat garam rangkap dan garam kompleks
Pada uji dengan H2O, garam rangkap dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru muda, lalu diencerkan dengan H2O menghasilkan larutan biru muda encer. Hal ini karena garam rangkap terurai menjadi ion-ion penyusunnya sehingga menghasilkan warna biru muda encer. Adapun reaksinya:
CuSO4(NH4)2 SO4.6 H2O + H2O  Cu2+ + 2 SO42- + 2 NH4+ + H2O
Sedangkan garam kompleks dilarutkan dalam H2O menghasilkan larutan biru muda+. Lalu diencerkan dengan H2O lagi menghasilkan larutan biru muda encer. Hal ini karena garam kompleks juga terurai menjadi ion-ion penyusunnya. Adapun reaksinya:
Cu(NH3)4SO4.H2O + H2O [Cu(NH3)4]2+ + SO42- + 2 H2O
Pada uji dengan penambahan HCl encer, larutan garam rangkap yang sebelumnya berwarna biru muda berubah menjadi tak berwarna. Sedangkan garam kompleks ditambah HCl encer menghasilkan larutan hijau jernih. Hal ini dikarenakan pada garam rangkap membentuk NH4Cl dan H2SO4 dan pada garam kompleks menghasilkan [Cu(NH3)4]Cl2 yang berwarna hijau. Reaksinya adalah:
      CuSO4(NH4)2 SO4.6 H2O + HCl  NH4Cl + H2SO4
      Cu(NH3)4SO4.H2O + HCl  [Cu(NH3)4]Cl2
Pada uji dengan penambahan NaOH encer, larutan garam rangkap yang sebelumnya berwarna biru muda berubah menjadi tak berwarna dan terbentuk endapan biru. Sedangkan garam kompleks ditambah NaOH encer menghasilkan larutan biru keruh dan ada endapan (koloid) biru. Hal ini dikarenakan pada garam rangkap membentuk NH4OH dan Na2SO4 dan pada garam kompleks menghasilkan endapan [Cu(NH3)4](OH)2 yang berwarna biru. Reaksinya adalah:
      CuSO4(NH4)2 SO4.6 H2O + NaOH  NH4OH+ Na2SO4
      Cu(NH3)4SO4.H2O + NaOH  [Cu(NH3)4](OH) 2
Pada uji pemanasan, kristal garam rangkap dipanaskan melepaskan uap air yang tidak menimbulkan bau dan kristal berubah warna menjadi hijau, sedangkan kristal garam kompleks dipanaskan menghasilkan gas yang berbau menyengat, dimana bau gas tersebut merupakan gas ammonia (NH3) dan warna kristal berubah menjadi hijau. Adapun reaksinya:
      CuSO4(NH4)2SO4. 6 H2O Dipanaskan    CuSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O
      Cu(NH3)4SO4.H2O Dipanaskan    CuSO4 (s) + H2O (l) + NH3 (g)
Gas yang keluar dari pemanasan garam rangkap diuji dengan kertas lakmus merah, warna kertas lakmus tidak berubah dan ketika diuji dengan spatula yang dicelup dengan HCl pekat dihasilkan uap karena gas yang keluar adalah uap air. Sedangkan pengujian pada garam kompleks, kertas lakmus merah berubah jadi biru karena gas yang dihasilkan adalah gas Amonia.
Pada pengujian titik leleh, diperoleh titik leleh garam rangkap sebesar 218oC sedangkan titik leleh garam kompleks sebesar 240oC. Titik leleh garam kompleks lebih tinggi daripada titik leleh garam rangkap. Hal ini dikarenakan garam kompleks memiliki struktur ikatan yang kompleks sehingga untuk memutuskan ikatan tersebut membutuhkan energy yang lebih tinggi.

Minggu, 30 Agustus 2015

Fungsi Air bagi tanaman


       Pentingnya air sebagai pelarut dalam organisme hidup tampak amat jelas, misalnya pada proses osmosis. Dalam suatu daun, volume sel dibatasi oleh dinding sel dan relative hanya sedikit aliran  air yang dapat diakomodasikan oleh elastisitas dinding sel. Konsekuensi tekanan hidrostatis (tekanan turgor) berkembang dalam vakuola menekan sitoplasma melawan permukaan dalam dinding sel dan meningkatkan potensial air vakuola. Dengan naiknya tekanan turgor, sel-sel yang berdekatan saling menekan, dengan hasil bahwa sehelai daun yang mulanya dalam keadaan layu menjadi bertambah segar (turgid). Pada keadaan seimbang, tekanan turgor menjadi atau mempunyai nilai maksimum dan disini air tidak cenderung mengalir dari apoplast ke vakuola.
Dwijoseputro (1985), menjelaskan bahwa pemasukan air dari dalam tanah ke dalam jaringan tanaman melalui sel-sel akar secara difusi dan osmosis. Dengan masuknya air melalui  sel akan tentulah akan terbawa ion-ion yang terdapat di dalam tanah karena larutan tanah mengandung ion.  Pertumbuhan juga bergantung pada pengambilan air, dan banyak hal dalam hubungan air tumbuhan bergantung pada interaksi antara sel dengan lingkungan. Tumbuhan memang merupakan sistem yang dinamis dan sangat rumit, fungsi yang satu berinteraksi dengan fungsi yang lain. Dengan kata lain, tumbuhan adalah sistem multidimensi.
Perbedaan konsentrasi sangat umum terjadi pada sel hidup. Misalnya jika pada senyawa
organik tertentu dalam sitosol masuk ke dalam sel dan dimetabolisme oleh mitokondria, maka konsentrasi sitosol yang berada di dekat mitokondria harus dipertahankan lebih rendah daripada
konsentrasi sitosol yang berada di dekat organel lainnya. Hal ini penting diperhatikan terutama
jika membicarakan difusi air.
Di muka bumi ini, air merupakan bahan yang paling kerap ditemui terutama dalam bentuk cair. Walau bagaimanapun, terdapat juga kuantiti air yang besar yang wujud dalam bentuk gas (uap) di atmosfer dan dalam bentuk pepejal. Molekul air boleh diuraikan kepada unsur asas dengan mengalirkan arus elektrik melaluinya. Proses ini yang dikenali sebagai elektrolisis menguraikan dua atom hidrogen menerima elektron dan membentuk gas H2 pada katoda,  sementara empat ion OH- bergabung dan membentuk gas O2 (oksigen) pada anoda. Gas-gas ini membentuk buih dan boleh dikumpulkan air juga merupakan bahan pelarut semesta. Ini
disebabkan molekul air terdiri daripada dua atom hidrogen bergabung dengan satu atom oksigen
pada sudut 105 derajat antara keduanya.
Di dalam tanah, air berada di dalam ruang pori diantara padatan tanah. Jika tanah dalam keadaan jenuh air, semua ruang pori tanah terisi oleh air. Dalam keadaan ini jumlah air yang di simpan di dalam tanah, jadi merupakan jumlah air maksimum disebut Kapasitas Penyimpanan Air Maksimum. Selanjutnya, jika tanah dibiarkan mengalami pengeringan, sebagian ruang pori akan terisi udara dan sebagian lainnya terisi air. Dalam keadaan ini tanah dikatakan tidak jenuh.
Sel tumbuhan, prokariota, fungi, dan sejumlah protista memiliki dinding. Apabila sel seperti ini berada dalam larutan hipotonik ketika direndam dalam air hujan, misalnya dinding akan membantu mempertahankan keseimbangan air sel tersebut. Seperti sel hewan, sel tumbuhan ini membengkak ketika air masuk melalui osmosis. Akan tetapi, dindingnya yang lentur akan mengembang hanya sampai pada ukuran tertentu sebelum dinding ini mengerahkan tekanan balik pada sel yang melawan penyerapan air lebih lanjut. Pada saat ini sel tersebut membengkak (sangat kaku) yang merupakan keadaan yang sehat untuk sebagian besar sel tumbuhan. Tumbuhan yang tidak berkayu, seperti sebagian besar tumbuhan rumahan, tergantung pada dukungan mekanis dari sel yang dijaga untuk tetap bengkak oleh larutan hipotonik sekelilingnya. Jika sel tumbuhan dan sekelilingnya isotonik, tidak ada kecenderungan bagi air untuk masuk dan selnya menjadi lembek (lembut), yang menyebabkan tumbuhan menjadi layu. Molekul-molekul air bersatu sebagai akibat adanya ikatan hidrogen. Pada saat itu berada dalam wujud cair, ikatan hidrogennya sangat rapuh, kekuatannya hanya sekitar seperduapuluh dari kekuatan ikatan kovalen. Ikatan-ikatan tersebut terbentuk, terpisah, dan terbentuk kembali dengan sangat cepat. Tiap ikatan hidrogen hanya mampu beberapa piko detik, tetapi molekul-molekulnya secara terus-menerus membentuk ikatan baru dengan pasangan penggantinya. Oleh karenanya, dalam waktu yang singkat, sejumlah tertentu dari seluruh molekul air akan berikatan dengan molekul tetangganya, membuat molekul air lebih teratur dibanding cairan lainnya. Secar keseluruhan, ikatan hidrogen menyatukan substansi tersebut, suatu fenomena yang disebut kohesi.
Pada tumbuhan, kohesi yang terjadi karena adanya ikatan hidrogen berperan pada pengangkutan (transpor) air yang melawan gravitasi. Air mencapai daun melalui pembuluh-pembuluh mikroskopik yang menjulur ke atas dari akar. Air yang menguap dari daun digantikan oleh air dari pembuluh dalam urat daun. Ikatan hidrogen menyebabkan molekul air yang keluar dari urat daun dapat menarik molekul air yang berada lebih jauh dalam pembuluh, dan tarikan ke depan tersebut akan terus ditransmisi sepanjang pembuluh sampai ke akar. Adhesi, melekatnya satu zat pada zat lain, juga berperan. Adhesi air pada dinding pembuluh membantu melawan gravitasi.
Hal yang berkaitan dengan kohesi adalah tegangan permukaan, yaitu ukuran seberapa sulitnya permukaan suatu cairan diregang atau dipecahkan. Air memiliki tegangan permukaan yang lebih besar dibandingkan sebagian besar cairan lain. Tegangan permukaan air juga dapat membuat batu yang dilemparkan ke danau terapung selama beberapa saat di permukaan danau.
Akar mengabsorbsi air dengan cara osmosis. Oleh karena itu absorbsi air oleh tanaman mungkin dilakukan dengan mengendalikan potensial air larutan dimana akar itu berada. Jika potencial osmotik larutan luar lebih rendah dari potensial osmotik sel-sel akar, maka air dapat masuk dari larutan luar ke dalam sistem akar. Dengan meningkatnya konsentrasi zat-zat terlarut maka masuknya air ke dalam akar akan menjadi lebih lambat sampai arah pergerakan air mungkin akan tebalik.
Potensial air suatu sistem menunjukkan kemampuannya untuk melakukan kerja dibandingkan dengan kemampuan sejumlah murni yang setara, pada tekanan atmosfer dan pada suhu yang sama. Potensial osmotik larutan bernilai negatif, karena air pelarut dalam larutan itu melakukan kerja kurang dari air murni. Kalau tekanan pada larutan meningkat, kemampuan larutan untuk melakukan kerja (jadi, potensial-air larutan) juga meningkat.
Fungsi Air secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
• Penyusun tubuh tanaman (70%-90%)
• Pelarut dan medium reaksi biokimia
• Medium transpor senyawa
• Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan sel dan pembesaran sel)
• Bahan baku fotosintesis
• Menjaga suhu tanaman supaya konstan
Beberapa peranan yang menguntungkan dari air dalam tanah adalah:
(1) sebagai pelarut dan pembawa ion-ion hara dari rhizosfer ke dalam akar tanaman
(2) sebagai agen pemicu pelapukan bahan induk, perkembangan tanah, dan differensi horison
(3) sebagai pelarut dan pemicu reaksi kimia dalam penyediaan hara, yaitu dari hara yang tidak tersedia menjadi hara yang tersedia bagi akar tanaman
(4) sebagai pembawa oksigen terlarut ke dalam tanah.
(5) sebagai stabilisator temperatur tanah
(6) mempermudah dalam pengolahan tanah
2.2.  Transportasi pada tumbuhan
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh pembuluh pengangkut yang terdiri dari pembuluh kayu ( xylem) dan pembuluh tapis (floem).
Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah yaitu secara ekstravaskuler dan intravaskuler.
1.      Transportasi ektravaskuler
Transportasi ektravaskuler merupakan pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Pengangkutan air dimulai dari epidermis bulu-bulu akar, kemudian masuk ke lapisan korteks, lalu ke endodermis dan sampai ke berkas pembuluh angkut. Pengangkutan ekstravaskluler dibedakan :
Ø transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan seperti dinding sel dan ruang antar sel. . Air melalui jalur ini tidak dapat sampai ke xylem karena terhalang oleh bagian endodermis yang memiliki penebalan dinding sel yang disebut pita kaspari. Untuk menembus halangan ini, air harus dipompa agar dapat melalui sel-sel endodermis. Pergerakan air tersebut akhirnya menjadi jalur simplas karena melalui sel-sel peresap (sel-sel penerus).
Ø  transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral menembus bagian hidup dari sel tumbuhan seperti sitoplasma dan vakoula melalui plasmodesma. Pada jalur simplas, air dapat mencapai xylem bahkan silinder pusat.
2.      Transportasi intravaskuler
Pengangkutan intravaskuler adalah proses pengangkutan zat yang terjadi di dalam pembuluh angkut, yaitu dalam xilem dan floem. Proses pengangkutan dalam pembuluh angkut terjadi secara vertikal. Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem). Sedangkan pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan dilakukan oleh pembuluh tapis (floem) dan disebut pula dengan istilah translokasi. 
 Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu kelompok jaringanpermanen yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh (Tracheophyta). Jaringan ini disebut juga pembuluh dan berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam proses vital tumbuhan.
Ada dua kelompok jaringan pengangkut, berdasarkan arah aliran hara. Pembuluh kayu (xilem) mengangkut cairan dan zat hara menuju daun. Sumbernya dapat berasal dari akar (yang utama) maupun dari bagian lain tumbuhan. Pembuluh tapis (floem) mengangkut hasil fotosintesis (terutama gula sukrosa) dan zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian tubuh tumbuhan yang lain.

Donasi

Terima Kasih Sudah Mendownload
di blog: http://haiyulfadhli.blogspot.com/
Blog karya Haiyul Fadhli, M.Si, Apt
Silahkan Donasi Uang/Pulsa Anda ke:





bri
BRI, No.Rek: 1720-01-001131-53-2
An: Haiyul Fadhli
                                        Email: haiyul.fadhli@gmail.com
                                             Hp : +6285365040934
Pin BB: 53A52551

Salam Sukses.... 


Ditunggu kunjungan selanjutnya di Blog Ini

Sabtu, 29 Agustus 2015

Logam Transisi Golongan I B , II B ,& VIII B

A.  GOLONGAN I B
Sifat-sifat umum dari golongan I B adalah sebagai berikut :
*      Mempunyai titik leleh dan didih yang relatif tinggi.
*      Paramagnetik (dapat ketarik oleh magnet).
*      Jika berikatan membentuk senyawa2 berwarna nan rupawan.
*      Punya biloks (bilangan oksidasi) lebih dari satu.
*      Dapat membentuk ion kompleks
*      Berdaya katalitik, beberapa unsur dalam golongan ini digunakan sebagai katalis, baik dalam proses industri maupun metabolisme.

·         TEMBAGA ( Cu )
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang lambat sekali.
Tembaga kadang-kadang ditemukan secara alami, seperti yang ditemukan dalam mineral-mineral seperti cuprite, malachite, azurite, chalcopyrite, dan bornite.
Sifat-sifat tembaga adalah Kuat dan Ulet,Dapat ditempa, Tahan Korosi, Penghantar listrik dan panas yang baik dan  Logam yang kurang aktif.Bijih tembaga yang terpenting adalah berupa sulfida sperti kalkosit dan kalkopirit.
 Tembaga banyak digunakan dalam Industri elektrik  dan lain-lainnya .

·         PERAK  ( Ag )
Perak telah dikenal sejak  zaman purba kala.Perak  adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag dan nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Argentum. Sebuah logam transisi  lunak, putih, mengkilap, perak memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di mineral dan dalam bentuk bebas. Perak juga dapat diambil dalam proses pemurnian tembaga secara elektrolisis.
Logam ini digunakan dalam koin, perhiasan,dan  Perak juga digunakan sebagai campuran logam pengganti gigi, solder, kotak listrik, dan baterai perak-timah dan perak-cadmium. Cat perak digunakan untuk membuat sirkuit cetak. Perak juga digunakan untuk produksi kaca dan dapat didepositkan sebagai lapisan pada gelas atau logam .

·         EMAS ( Au )
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au  (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi  yang lembek, mengkilap, kuning, dan  berat.
 Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000oC. Sifat fisik emas sangat stabil, tidak korosif ataupun lapuk dan jarang bersenyawa dengan unsur kimia lain. Konduktivitas elektrik dan termalnya sangat baik.
Di alam sumber emas terbesar adalah pada inti bumi, karena kandungan inti bumi adalah 100% besi, dengan sedikit unsur-unsur ringan, seperti belerang, silikon dan oksigen.
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu:
Ø  Endapan primer
Ø  Endapan plaser
Emas murni sangat mudah larut dalam KCN, NaCN, dan Hg (air raksa). Sehingga emas dapat diambil dari mineral pengikatnya melalui amalgamasi (Hg) atau dengan menggunakan larutan sianida (biasanya NaCN) dengan karbon aktif. Di antara kedua metode ini, metode amalgamasi paling mudah dilakukan dan dengan biaya relatif rendah. Hanya dengan modal air raksa dan alat pembakar, emas dengan mudah dapat diambil dari pengikatnya. Metode ini umumnya dipakai oleh penduduk lokal untuk mengambil emas dari batuan pembawanya.
Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika. Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.

Isotop Emas ( Au )
Senyawa emas yang paling banyak adalah auric chloride dan chlorauric acid, yang terakhir banyak digunakan dalam bidang fotografi untuk membuat tinta dan bayangan perak. Emas memiliki 18 isotop; 198Au dengan paruh waktu selama 2.7 hari dan digunakan untuk terapi kanker dan penyakit lainnya. Disodium aurothiomalate diberikan melalui lewat otot (intramuscularly) sebagai terapi arthritis.


B.  GOLONGAN   II B
Logam transisi golongan II B Terdiri dari Zink atau Seng  (Zn), Kadmium (Cd), Merkuri (Hg) dan Ununbium (Uub) yang mempunyai 2 elektron s terluar dengan sub kulit d terisi penuh.
Sifat-sifat umum logam transisi golongan II B adalah :
1)    Jari-jari elektron dari atas ke bawah semakin besar, sebab jumlah kulit elektron semakin banyak.
2)   Energi ionisasi  dari atas ke bawah semakin kecil, sebab jari-jari atom semakin besar, sehingga daya tarik antara inti dengan elektron terluar semakin lemah.
3)   Titik leleh  dan titik didih  dari atas ke bawah semakin kecil, sebab Energi tarik-menarik atom yang satu dengan lainnya  semakin kecil, sehingga diperlukan suhu yang rendah untuk memutuskan ikatan antar atom.

·         Zink   ( Zn )
Zink atau Seng adalah unsur kimia dengan lambang Zn, nomor atom 30 dan massa atom relatif 65,39 g/mol. Ditemukan oleh Andreas Marggraf di Jerman pada tahun 1764.
Zink  tidak diperoleh dengan bebas di alam, melainkan dalam bentuk terikat. Mineral yang mengandung Zink  di alam bebas antara lain kalamin, franklinit, smithsonit (ZnCO3), wilenit, zinkit (ZnO) serta dapat dijumpai dalam sfalerit atau zink blende (ZnS) yang berasosiasi dengan timbal sulfida.
Dalam pengolahan seng, pertama-tama bijih dibakar menghasilkan oksida, kemudian direduksi dengan karbon  pada suhu tinggi dan uap zink yang diperoleh diembunkan. Atau oksida dilarutkan dalam asam sulfat, kemudian zink diperoleh lewat elektrolisis.
Zink merupakan logam yang berwarna abu-abu muda kebiruan dalam fase Padat.Massa jenis dan titik lebur Zink adalah 7,14 g/cm3 dan 692,68 K. Zn tidak dapat ditarik oleh magnet (diamagnetik) sebab  semua elektronnya telah berpasangan dengan struktur kristal heksagonal.
Terdapat lima isotop seng yang dapat ditemukan secara alami. 64Zn (48,63%) ,70Zn (0,6%) ,66Zn (28%), 67Zn (4%) dan 68Zn (19%).
Reaksi-reaksi  Zink  (Seng ) :
1)    Reaksi dengan udara
Seng terkorosi pada udara yang lembab. Logam seng dibakar untuk membentuk seng (II) oksida yang berwarna putih dan apabila dipanaskan lagi, maka warna akan berubah menjadi kuning.
2Zn(s) + O2  (g)
2ZnO(s)
2)   Reaksi dengan halogen
Seng bereaksi dengan bromin dan iodin untuk membentuk seng (II) dihalida.
Zn(s) + Br2 (g)
ZnBr2 (s)
Zn(s) + I2 (g)
ZnI2 (s)
3)   Reaksi dengan asam
Seng larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk gas hidrogen.
Zn(s) + H2SO4 (aq)
Zn2+ (aq) +SO42-  (aq) + H2 (g)
Reaksi seng dengan asam pengoksidasi seperti asam nitrit dan HNO3 sangat kompleks dan bergantung pada kondisi yang tepat.
4)   Reaksi dengan basa
Seng larut dalam larutan alkali seperti potassium hidroksida dan KOH untuk membentuk zinkat.
Senyawa-senyawa Zink antara lain adalah  Zink klorida (ZnCl2) , Zink oksida (ZnO) , Zinkat , Zink blende , Zink sulfat, Zink sulfide (ZnS) , Zink hidroksida Zn(OH)2

Kegunaan
Dalam kehidupan sehari-hari, Zink atau Seng digunakan sebagai bahan bangunan. Dalam industri zink mempunyai arti penting:
1)  Melapisi besi atau baja untuk mencegah proses karat.
2)  Digunakan untuk bahan baterai.
3)   Zink dan alinasenya digunakan untuk cetakan logam, penyepuhan listrik dan metalurgi bubuk.
4)  Zink dalam bentuk oksida digunakan untuk industri kosmetik (mencegah kulit agar tidak kering dan tidak terbakar sinar matahari), plastik, karet, sabun, pigmen warna putih dalam cat dan tinta (ZnO).
5)  Zink dalam bentuk sulfida digunakan sebagai pigmen fosfor serta untuk industri tabung televisi dan lampu pendar.
6)    Zink dalam bentuk klorida digunakan sebagai deodoran dan untuk pengawetan kayu.
Seng adalah mikromineral yang ada di mana-mana dalam jaringan manusia/hewan dan terlibat dalam fungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme. sehingga kekurangan seng berpengaruh pada jaringan-jaringan tersebut.

·         KADNIUM ( Cd )
Kadmium adalah unsur kimia dengan lambang Cd, nomor atom 48 dan massa atom relatif 112,411 g/mol. Ditemukan oleh Fredrich Stromeyer di Jerman pada tahun 1817.
 Kadmium biasa dihasilkan bersamaan ketika bijih zink, tembaga, dan  timbal direduksi. Jumlah normal kadmium di tanah berada di bawah 1 ppm, tetapi angka tertinggi (1.700 ppm) dijumpai pada permukaan sampel tanah yang diambil di dekat pertambangan biji seng (Zn).
 Cadmium merupakan bahan alami yang terdapat dalam kerak bumi. Cadmium murni berupa logam berwarna putih perak dan lunak, namun bentuk ini tak lazim ditemukan di lingkungan. Umumnya kadmium terdapat dalam kombinasi dengan elemen lain seperti Oxigen (Cadmium Oxide), Clorine (Cadmium Chloride) atau belerang (Cadmium Sulfide). Kebanyakan  Cadmium (Cd) merupakan produk samping dari pengecoran seng, timah atau tembaga kadmium yang banyak digunakan berbagai industri. Kadmium sangat beracun, meskipun dalam konsentrasi rendah.
Senyawa-senyawa Kadmium yang terbentuk adalah  Kadmium sulfida (CdS),Kadmium oksida (CdO) , Kadmium seng telurida (CdZnTe)
Sangat beracun untuk manusia, tidak boleh tertelan, terhirup dan tidak boleh dipegang tanpa sarung tangan yang tepat , dan Kadmium hidroksida (Cd(OH)2).

 Kegunaan
Kadmium digunakan dalam aloy  bertitik leleh rendah untuk membuat solder dalam baterai NiCd. Senyawa kadmium digunakan sebagai penyalut berpendar fosfor dalam tabung TV.
 Kadmium sulfida digunakan sebagai pigmen (warna kuning) dan dalam semikonduktor serta bahan berpendar.Kadmium selenide digunakan sebagai pigmen (warna merah) dan semi konduktor.

·          Merkuri
Merkuri atau raksa adalah unsur kimia dengan lambang Hg, nomor atom 80 dan massa atom relatif 200,59 g/mol. Raksa merupakan satu dari lima unsur yang berbentuk cair dalam suhu kamar. Bijih utamanya adalah sulfida sinnabar (HgS) yang dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya. Selain itu merkuri ditemukan dalam mineral corderoit, livingstonit. Diperoleh terutama melalui proses reduksi dari cinnabar mineral.
Merkuri merupakan logam Putih keperakan.Hg tidak dapat ditarik oleh magnet (diamagnetik) sebab semua elektronnya telah berpasangan. Unsur Hg kurang reaktif dibandingkan zink dan kadmium.
 Hg dapat membentuk seyawa merkuri (I)  dan senyawa merkuri (II) . Merkuri juga membentuk sejumlah senyawa kompleks dan organomerkuri. Merkuri menyebabkan kerusakan jantung dan ginjal, kebutaan, cacat saat dilahirkan, serta sangat merusak bagi kehidupan air.

Kegunaan
Raksa banyak digunakan sebagai bahan
amalgam gigi,insektisida, termometer, barometer, dan peralatan ilmiah lain.
Ø  Merkuri(II) sulfida sebagai pigmen.
Ø   Merkuri (II) klorida digunakan dalam pembuatan senyawa merkuri lainnya.
Ø   Merkuri (I) klorida digunakan dalam sel kalomel dan sebagai fungisida.
Ø   Merkuri sulfat sebagai katalis dalam produki asetaldehid dari asetilen dan air.

·         Ununbium
Ununbium adalah unsur kimia dengan lambang Uub, nomor atom 112 dan massa atom relatif 285. Ditemukan oleh GSI di Jerman pada tanggal 9 Februari 1996. Hanya sedikit atom dari elemen 112 yang pernah dibuat melalui reaksi nuklir yang menggabungkan sebuah atom seng dan atom timbal.
Ununbium murni dibuat dan tidak tersedia secara komersial.
Ununbium wujudnya berupa metal cair yang lebih volatil (mudah menguap) daripada raksa.


C.  GOLONGAN  VIII B

Golongan VIII B merupakan logam transisi yang terdiri dari Besi , Kobalt, Nikel , Rutenium , Roduim , Paladium ,Osmuim , Iridium , Platina dan tiga unsur buatan (Hasium , Meitnerium ,Ununnilium) yang belum jelas .
Jari-jari unsur ini semakin kebawah semakin besar sedangkan ionisasinya semakin kebawah makin kecil.

·         NIKEL ( Ni )
Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dalam mineral yang disebutnya kupfernickel (nikolit).Nikel merupakan bahan galian yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena pada masa sekarang dan masa yang akan datang kebutuhan Nikel semakin meningkat disamping dari kebutuhan lainnya yang persediaannya semakin terbatas, sehingga mendorong minat pengusaha untuk membuka pertambangan Nikel.
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras.
Pada umumnya Nikel banyak digunakan dalam  bidang  :
1)    Sebagai pelapis permukaan logam
2)   Untuk katalis
3)   Sebagai pemberi warna hijau pada keramik
4)   Komponen berbagai logam atau baja
5)   Untuk kmpoten baterai

·         Paladium ( Pd )
Ditemukan pada tahun 1803 oleh Wollaston, paladium ditemukan di alam bersama logam lainnya dalam tambang platina serta ditemukan juga dalam bijih nikel-tembaga.
Unsur ini adalah logam putih  seperti baja, tidak mudah kusam di udara, dengan kerapatan dan titik cair paling rendah di antara logam grup platina. Ketika ditempelkan, paladium bersifat lunak dan bisa ditempa,suhu rendah meningkatkan kekuatan dan kekerasannya. Paladium dilarutkan dengan asam nitrat dan asam sulfat.
Pada suhu kamar, logam ini memiliki sifat penyerapan yang tidak lazim hingga 900 kali lipat dari volume hidrogen, sehingga memungkinkan membentuk Pd2H. Meski demikian, masih belum jelas apakah Pd2h ini bersifat sebagai senyawa. Hidrogen berdifusi melewati paladium yang dipanaskan, menghasilkan prinsip pemurnian gas hidrogen.
          `
          Kegunaan
1)    Digunakan di bidang kedokteran gigi
2)   Pembuatan arloji
3)   Peralatan bedah
4)   Kontak listrik
5)   Dalam bentuk serbuk digunakan sebagai katalis hidrogenasi dan dehidrogenasi.

·         Platiana ( Pt )
Platina adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pt dan nomor atom 78. Sebuah logam  transisi      Ditemukan di Amerika Selatan oleh Ulloa pada tahun 1735 dan oleh Wood pada tahun 1741. Platinum  terdapat di alam.
Sifat
Platinum adalah logam dengan putih keperak-perakan yang indah. Mudah ditempa delam keadaan murni. Platinum memiliki koefisien muai yang hampir sama dengan kaca silika-natroium karbonat, dan karenanya   digunakan untuk membuat elektroda bersegel dalam sistem kaca. Logam ini tidak teroksidasi di udara pada suhu berapapun, tapi termakan oleh  halogen, sianida, sulfur dan basa kaustik.
Platinum tidak dapat larut dalam asam klorida dan asam nitrat, tapi melarut dengan aqua regia membentuk asam kloroplatinumt.
Kegunaan
Platinum digunakan besar-besaran sebagai perhiasan wanita, kawat, dan bejana untuk aplikasi laboratorium dan banyak instrumen berharga lainnya termasuk termokopel. Platinum juga digunakan untuk bahan kontak listrik, peralatan tahan korosi dan kedokteran gigi.

·         KOBALT ( Co )
Logam Cobalt baru mulai digunakan pada abad 20, namun bijih Cobalt sesungguhnya telah digunakan ribuan tahun sebelumnya sebagai pewarna biru pada gelas maupun berbagai perkakas dapur. Cobalt yang  berlambang Co memiliki nomor atom 27 .
Kobal terdapat dalam mineral Cobaltit, smaltit dan eritrit. Sering terdapat bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum didapatkan sebagai hasil samping produksi. Kobal juga terdapat dalam meteorit.
Mineral Cobalt terpenting antara lain Smaltite (CoAs2), Cobalttite (CoAsS) dan Lemacite (Co3S4). Sumber utama Cobalt disebut “Speisses” yang merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb.
1)    Sifat Fisika logam Cobalt :
Ø  Logam berwarna abu–abu, sedikit berkilauan dan metalik.
Ø   Sedikit magnetis.
Ø    Cobalt memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi.
Ø   Melebur pada suhu 14900C dan mendidih pada suhu 35200C.
Ø  Memiliki 7 tingkat oksidasi yaitu -1, 0, +1, +2, +3, +4 dan +5.

2)   Sifat Kimia logam Cobalt :
Ø  Bereaksi lambat dengan asam encer menghasilkan ion dengan biloks +2
Ø   Pelarutan dalam asam nitrat disertai dengan pembentukan nitrogen oksida.
Ø  Kurang reaktif
Ø   Dapat membentuk senyawa kompleks
Ø   Senyawanya umumnya berwarna
Ø  Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang berwarna merah.
Ø  Senyawa–senyawa Co(II) yang tak terhidrat atau tak terdisosiasi berwara biru.
Ø   Ion Co3+ tidak stabil, tetapi kompleks–kompleksnya stabil baik dalam bentuk larutan maupun padatan.
Ø   Kompleks-kompleks Co(II) dapat dioksidasi menjadi kompleks–kompleks   Co(III)
Ø  Bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan hitam.
Ø   Tahan korosi
Senyawa –senyawa Cobalt
*      Oksida
 Cobalt (II) Oksida merupakan senyawa padatan berwarna hijau dibuat melalui pemanasan Cobalt(II) karbonat atau nitrat pada suhu 11000C. Reaksi ini harus dilakukan dalam ruang bebas oksigen, reaksinya sebagai berikut :
CoCO3 CoO + CO2
2Co(NO3)2   2CoO + 4NO2 +O2
Cobalt(II) Oksida mempunyai struktur NaCl. Pada pemanasan 400–5000C dalam udara dihasilkan senyawa Co3O4. Beberapa oksida lain yang dikenal antara lain Co2O3, CoO2 dan oksoCobalttat (II)
merah Na10[Co4O9].


*      Halida
Halida anhidrat CoX2 dapat dibuat dengan dehidrasi dari hidrat halida dan untuk CoF2 dibuat dengan mereaksikan antara HF dengan CoCl2. Halida klor berwarna biru terang. Reaksi dari flourida atau senyawaan flourinasi lain pada Cobalt halida pada temperatur 300 – 4000C menghasilkan Cobalt(III) flourida yang merupakan senyawa berwarna coklat gelap yang umumnya digunakan sebagai zat flourinasi. Cobalt(III) flourida dapat direduksi oleh air. Senyawa yang sederhana misalnya CoF3 yang berupa padatan coklat mudah bereaksi dengan air menghasilkan oksigen.
*      Sulfida
Dibentuk dari larutan Co2+ yang direaksikan dengan H2S membentuk endapan CoS berwarna hitam.
Co2+ + H2  CoS + 2H+
*      Garam
Bentuk garam Cobalt(II) yang paling sederhana dan merupakan garam hidrat. Semua garam hidrat Cobalt berwarna merah atau pink dari ion [Co(H2O)6]2+ yang merupakan ion terkoordinasi oktahedral.
Cobalt(II) hidroksida bersifat amphotir bila dilarutkan dalam hidroksida pekat membentuk larutan berwarna biru yang mengandung ion [Co(OH)4]2-. Bentuk garam Cobalt(III) sangat sedikit, garam flourida hidrat berwarna hijau CoF3.5H2O dan hidrat sulfat berwarna biru Co2(SO4)3.18H2O.
MANFAAT COBALT
Adapun manfaat–manfaat dari logam Cobalt adalah sebagai berikut :
a)    Dapat dicampur dengan besi, nikel dan batang-batang rel lain untuk membuat Alnico, suatu campuran logam memiliki kekuatan magnetis yang banyak digunakan mesin jet dan turbin gas mesin/motor.
b)    Alloy stellit, mengandung kobal, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan dengan kecepatan tinggi.
c)    Digunakan sebagai bahan baja tahan-karat dan baja magnit.
d)   Digunakan di dalam campuran logam untuk turbin gas generator dan turbin pancaran.
e)   Digunakan di dalam menyepuh listrik oleh karena penampilannya, kekerasan, dan perlawanan ke oksidasi.
f)    Digunakan untuk produksi warna biru permanen dan brilian untuk porselin,  gelas/kaca, serta barang tembikar, pekerjaan ubin dan email.
g)   Logam Cobalt mempunyai kekuatan magnetis yang sering digunakan di berbagai sektor industri. Contohnya untuk bahan magnit pada loudspeaker atau mikrofon serta bahan baja tahan karat dan baja magnit.
h)   Cobalt-60, merupakan artifical isotop, dimana sebagai suatu sumber sinar  penting, dan secara ekstensif digunakan sebagai agen radiotherapeutic. Cobalt-60 dapat memancarkan sinar gamma yang mampu membunuh virus, bakteri, dan mikroorganisme patogen lainnya tanpa merusak produk. Cobalt-60 digunakan untuk mengiradiasi sel kanker. Dengan dosis radiasi tertentu yang terkendali, maka sel kanker akan terbunuh, sedangkan sel normal tidak akan terpengaruh dan akan bertahan terhadap radiasi.

·         RODIUM ( Rh )
Radium ditemukan pada tahun 1898 oleh Marie Curie dalam pitchblende atau uraninite di Bohemia Utara. Ada sekitar 1 gram radium dalam 7 ton pitchblende. Unsur ini diisolasi oleh Marie Curie dan Debierne di tahun 1911; dengan cara elektrolisis solusi radium klorida murni, yang menggunakan katoda air raksa. Cara lainnya adalah dengan distilasi radium klorida murni di atmosfir hidrogen.
 Radium terkandung di dalam mineral uranium dan bisa diambil dari sampah hasil pemprosesan uranium. Deposit uranium yang besar terletak di Ontario, Kanada, negara bagian New Meksiko dan Utah di AS, dan di Australia.

Sifat-sifat
Radium diproduksi secara komersil sebagai bromida dan klorida. Sangat jarang unsur ini tersendiri tersedia dalam jumlah banyak. Logam murni unsur ini berwarna putih menyala ketika baru saja dipersiapkan, tetapi menjadi hitam jika diekspos ke udara. Kemungkinan besar karena formasi nitrida. Elemen ini terdekomposisi di dalam air dan lebih reaktif ketimbang barium. Radium memberikan warna merah menyala pada lidah api
 Ada 25 isotop radium yang diketahui. Isotop 226Ra adalah isotop yang banyak ditemukan dan memiliki paruh waktu1600 tahun.

Kegunaan
Radium juga digunakan dalam memproduksi cat yang menyala dengan sendirinya, sumber netron dan dalam kedokteran. Dalam dunia kedokteran, radium digunakan dalam terapi kanker dan penyakit-penyakit lainnya. Beberapa isotop yang baru saja ditemukan seperti 60Co juga digunakan menggantikan radium dalam aplikasi-aplikasi tersebut. Beberapa sumber ini sangat kuat dan yang lainnya sangat aman digunakan.
Radium, jika tertelan, terhirup ataupun terekspos pada tubuh menjadi sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kanker.

·         IRIDUIM  ( Ir )
Tennant menemukan iridium pada tahun 1803 dalam residu yang tersisa ketika platinum mentah dilarutkan dengan aqua regia. Iridium  berwarna putih (sama dengan platinum) tapi dengan sedikit kuning semu. Karena iridium sangat keras dan rapuh, maka logam ini sangat sulit dipakai maupun dibentuk. Iridium adalah logam yang paling tahan korosi.Iridium tidak dapat larut dalam asam , tapi larut dalam garam cair seperti NaCl, dan NaCN. Iridium didapatkan seagai hasil samping dari industri penambangan nikel.
Meskipun kegunaan utamanya adalah sebagai zat pengeras untuk platinum, iridium juga digunakan untuk membuat cawan dan peralatan yang membutuhkan suhu tinggi. Iridium juga digunakan sebagai bahan kontak listrik.

·         BESI ( Fe )
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari. Selain ditemukan berlimpah di alam, besi  Juga ditemukan di matahari dan bintang. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi bersifat keras, rapuh, dan umumnya mudah dicampur.
Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:
Ø  Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar
Ø  Pengolahannya relatif mudah dan murah
Ø  Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat ,akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.
Cara-cara pencegahan korosi besi adalah dengan melakukan pengecetan,pelumuran dengan Oli atau gemuk,pembalutan denagn plastik,pelapisan dengan timah dan pelapisan dengan Zink.

·         RUTENIUM ( Ru )
 adalah unsur kimia yang memiliki nomor atom 44 . dalam susunan periodik rutenium terdapat pada golongan VII B dan periode 5. Rutenium juga ditemukan bersama logam grup platina dalam jumlah sedikit tapi dihasilkan secara komersial dalam mineral besi-nikel .
Rutenium adalah logam berwarna putih, keras dan memiliki modifikasi empat Kristal.Tidak mudah kusam pada suhu kamar, tapi teroksidasi  (dengan menghasilkan ledakan.Mudah bereaksi dengan senyawa halogen, basa dan lain-lain.

·         OSMIUM (Os )
Ditemukan pada tahun 1803 oleh Tennant dalam residu yang tersisa ketika platinum mentah dilarutkan dengan aqua regia.Osmium terdapat dalam  mineral iridosule  dan dalam pasir sungai yang menghasilkan platinum di daerah Ural, Amerika Utara dan Amerika Selatan. Juga ditemukan dalam bijih mineral yang mengandung nikel di Sudbury, daerah Ontariobersama dengan logam grup platinum lainnya. Meski kadarnya dalam bijih-bijih tersebut sangat kecil, namun karena adanya penambangan bijih nikel berton-ton, memungkinkan perolehan Osmium sebagai hasil samping.
Osmium berwarna putih kebiru-biruan, berkilauan, dan rapuh meski pada suhu tinggi. Memiliki titik cair tertinggi dan tekanan uap terrendah pada grup platinum. Logam ini sangat sulit untuk dipakai, tapi osmium serbuk atau bentuk lunaknya dapat membentuk osmium tetroksida, tang merupakan zat oksidator yang sangat kuat dan memiliki bau yang tajam. Tetroksida ini sangat beracun dan mendidih pada suhu 130oC.
Kerapatan yang terukur antara iridium dan osmium menunjukkan bahwa osmium sedikit lebih rapat daripada iridium, jadi osmium termasuk ke dalam unsur logam berat. 
Konsentrasi osmium di udara serendah 107 g/m3 dapat menyebabkan penyempitan paru-paru, kerusakan pada kulit dan mata. Terpapar dengan osmium tetroksida tidak boleh melebihi 0.0016 mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari-40 jam seminggu).
Senyawa osmium tetroksida telah digunakan untuk mendeteksi sidik jari dan untuk mewarnai jaringan lemak untuk slide mikroskop. Logam ini hampir selalu digunakan untuk menghasilkan alloy yang sangat keras dengan logam grup platinum lainnya untuk mata pulpen, jarum fonograf, dan kontak listrik.

Google Ads