Google ads

Rabu, 20 Mei 2015

Batuk




Batuk merupakan refleks fisiologis kompleks yang melindungi paru dari trauma mekanik, kimia dan suhu. Batuk juga merupakan mekanisme pertahanan paru yang alamiah untuk menjaga agar jalan nafas tetap bersih dan terbuka dengan jalan mencegah masuknya benda asing ke saluran nafas dan mengeluarkan benda asing atau sekret yang abnormal dari dalam saluran nafas. Batuk menjadi tidak fisiologis bila dirasakan sebagai gangguan. Batuk semacam itu sering kali merupakan tanda suatu penyakit di dalam atau diluar paru dan kadang-kadang merupakan gejala dini suatu penyakit. Penularan penyakit batuk melalui udara (air borne infection). Penyebabnya beragam dan pengenalan patofisiologi batuk akan sangat membantu dalam menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan batuk. (Yunus, F. 2007)
Batuk adalah suatu refleks pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran napas. Batuk juga membantu  melindungi paru dari aspirasi yaitu masuknya benda asing dari saluran cerna atau saluran napas bagian atas. Yang dimaksud dengan saluran napas mulai dari tenggorokan, trakhea, bronkhus, bronkhioli sampai ke jaringan paru. (Guyton, et all. 2008)
Batuk merupakan gejala klinis dari gangguan pada saluran pernapasan. Batuk bukan merupakan suatu penyakit, tetapi merupakan manifestasi dari penyakit yang menyerang saluran pernafasan. Penyakit yang bisa menyebabkan batuk sangat banyak sekali mulai dari infeksi, alergi, inflamasi bahkan keganasan. (Kumar, et all. 2007)

B.                     Faktor Penyebab Batuk
Reflek batuk dapat ditimbulkan oleh (Waisya, R. 2008):
-       Rangsangan mekanis, misalnya asap rokok, debu, tumor
-       Adanya perubahan suhu mendadak
-       Rangsangan kimiawi, misalnya gas dan bau-bauan
-       Adanya peradangan / infeksi
-       Reaksi alergi
Disamping infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) seperti influenza, penyebab batuk yang paling sering adalah (Nadesui, H. 2008) :   
-       Alergi dan asthma           
-       Infeksi paru-paru seperti pneumonia atau bronkitis akut.           
-       Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau bronkitis kronik, emphysema     
-       Sinusitis yang menyebabkan postnasal drip.       
-       Penyakit paru seperti bronkiektasis, tumor paru.
-       Gastroesophageal reflux disease (GERD) ini artinya cairan lambung balik ke tenggorokan, orangnya suka bertahak asam atau pahit.
-       Merokok  
-       Terpapar asap rokok (perokok pasif), polutan udara       
-       Obat darah tinggi golongan ACE Inhibito

C.      Reflek dan Mekanisme Batuk
Batuk dapat dipicu secara refleks ataupun disengaja. Sebagai refleks pertahanan diri, batuk dipengaruhi oleh jalur sarad aferen dan eferen. Batuk diawali dengan inspirasi dalam diikuti dengan penutupan glotis, relaksasi diafragma, dan kontraksi otot melawan glotis yang menutup. Hasilnya akan terjadi tekanan positif pada intratoraks yang menyebabkan penyempitan trakea. Sekali glotis terbuka, perbedaan tekanan yang besar antara saluran napas dan udara luar bersama dengan penyempitan trakea akan menghasilkan aliran udara yang melalui trakea. Kekuatan eksplosif ini akan ”menyapu” sekret dan benda asing yang ada di saluran napas. (Ikawati, 2008)
Reflek Batuk (Wirjodiarjo, Muljono. 2008)
Batuk dimulai dari suatu rangsangan pada reseptor batuk. Reseptor ini berupa serabut saraf non mielin halus yang terletak baik di dalam maupun di luar rongga toraks. Yang terletak di dalam rongga toraks antara lain terdapat di laring, trakea, bronkus, dan di pleura. Jumlah reseptor akan semakin berkurang pada cabang-cabang bronkus yang kecil, dan sejumlah besar reseptor di dapat di laring, trakea, karina dan daerah percabangan bronkus. Reseptor bahkan juga ditemui di saluran telinga, lambung, hilus, sinus paranasalis, perikardial, dan diafragma.           
Serabut afferen terpenting ada pada cabang nervus vagus yang mengalirkan rangsang dari laring, trakea, bronkus, pleura, lambung, dan juga rangsangan dari telinga melalui cabang Arnold dari nervus vagus. Nervus trigeminus menyalurkan rangsang dari sinus paranasalis, nervus glosofaringeus, menyalurkan rangsang dari faring dan nervus frenikus menyalurkan rangsang dari perikardium dan diafragma.     
Oleh serabut afferen rangsang ini dibawa ke pusat batuk yang terletak di medula, di dekat pusat pernafasan dan pusat muntah. Kemudian dari sini oleh serabut-serabut efferen nervus vagus, nervus frenikus, nervus interkostalis dan lumbar, nervus trigeminus, nervus fasialis, nervus hipoglosus, dan lain-lain menuju ke efektor. Efektor ini berdiri dari otot-otot laring, trakea, bronkus, diafragma,otot-otot interkostal, dan lain-lain. Di daerah efektor ini mekanisme batuk kemudian terjadi.         

Mekanisme Batuk dapat dibagi menjadi empat fase yaitu (Guyton. 2008) :
1.        Fase iritasi          
Iritasi dari salah satu saraf sensoris nervus vagus di laring, trakea, bronkus besar, atau serat afferen cabang faring dari nervus glosofaringeus dapat menimbulkan batuk. Batuk juga timbul bila reseptor batuk di lapisan faring dan esofagus, rongga pleura dan saluran telinga luar dirangsang.     
2.        Fase inspirasi     
Pada fase inspirasi glotis secara refleks terbuka lebar akibat kontraksi otot abduktor kartilago aritenoidea. Inspirasi terjadi secara dalam dan cepat, sehingga udara dengan cepat dan dalam jumlah banyak masuk ke dalam paru. Hal ini disertai terfiksirnya iga bawah akibat kontraksi otot toraks, perut dan diafragma, sehingga dimensi lateral dada membesar mengakibatkan peningkatan volume paru. Masuknya udara ke dalam paru dengan jumlah banyak memberikan keuntungan yaitu akan memperkuat fase ekspirasi sehingga lebih cepat dan kuat serta memperkecil rongga udara yang tertutup sehingga menghasilkan mekanisme pembersihan yang potensial.     
3.        Fase kompresi    
Fase ini dimulai dengan tertutupnya glotis akibat kontraksi otot adduktor kartilago aritenoidea, glotis tertutup selama 0,2 detik. Pada fase ini tekanan intratoraks meninggi sampai 300 cm H2O agar terjadi batuk yang efektif. Tekanan pleura tetap meninggi selama 0,5 detik setelah glotis terbuka . Batuk dapat terjadi tanpa penutupan glotis karena otot-otot ekspirasi mampu meningkatkan tekanan intratoraks walaupun glotis tetap terbuka.     

4.        Fase ekspirasi/ ekspulsi 
Pada fase ini glotis terbuka secara tiba-tiba akibat kontraksi aktif otot ekspirasi, sehingga terjadilah pengeluaran udara dalam jumlah besar dengan kecepatan yang tinggi disertai dengan pengeluaran benda-benda asing dan bahan-bahan lain. Gerakan glotis, otot-otot pernafasan dan cabang-cabang bronkus merupakan hal yang penting dalam fase mekanisme batuk dan disinilah terjadi fase batuk yang sebenarnya. Suara batuk sangat bervariasi akibat getaran sekret yang ada dalam saluran nafas atau getaran pita suara.

D.      Jenis-Jenis Batuk
Batuk berdasarkan waktu (Nadesui, Hendrawan. 2008) :
1.      Akut
Akut merupakan fase awal dan masih mudah buat sembuh. Jangka waktunya kurang dari tiga minggu dan terjadi karena iritasi, bakteri, virus, penyempitan saluran nafas atas.
2.      Subakut
Subakut adalah fase peralihan dari akut akan menjadi kronis. Dikategorikan subakut bila batuk sudah 3-8 minggu. Terjadi karena gangguan pada epitel.
3.      Kronis
Kronis adalah batuk yang sulit disembuhkan dikarenakan penyempitan saluran nafas atas dan terjadi lebih dari delapan minggu. Batuk kronis biasanya adalah tanda atau gejala adanya penyakit lain yang lebih berat. Banyak penyakit berat yang ditandai dengan batuk kronis, misalnya asma, TBC, gangguan refluks lambung, penyakit paru obstruksi kronis, sampai kanker paru-paru. Untuk itu, batuk kronis harus diperiksakan ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan diatasi sesuai dengan penyebabnya itu

Berdasarkan sebabnya batuk dibagi (Yunus, F. 2007) :
1.         Batuk berdahak       
Batuk berdahak, jumlah dahak yang dihasilkan sangat banyak, sehingga menyumbat saluran pernafasan.
2.         Batuk kering
Batuk ini tidak mengeluarkan dahak. Tenggorokan terasa gatal, sehingga merangsang timbulnya batuk. Batuk ini mengganggu kenyamanan, bila batuknya terlalu keras akan dapat memecahkan pembuluh darah pada mata.
3.         Batuk yang khas
·         Batuk rejan, batuknya bisa berlangsung 100 hari. Bisa menyebabkan pita suara radang dan suara parau.
·         Batuk penyakit TBC, berlangsung berbulan-bulan, kecil-kecil, timbul sekali-sekali, kadang seperti hanya berdehem. Pada TBC batuk bisa disertai bercak darah segar.
·         Batuk karena asma, sehabis serangan asma lendir banyak dihasilkan. Lendir inilah yang merangsang timbulnya batuk.
·         Batuk karena penyakit jantung lemah, darah yang terbendung di paru-paru, menjadikan paru-paru menjadi basah. Kondisi basah pada paru-paru ini yang merangsang timbulnya batuk.
·         Batuk karena kanker paru-paru yang menahun tidak sembuh. Batuknya tidak tentu. Bila kerusakan paru-paru semakin luas, batuk semakin tambah.
·         Batuk karena kemasukan benda asing, pada saat saluran pernafasan berusaha mengeluarkan benda asing maka akan menimbulkan batuk.


E.       Gejala-Gejala yang Menyertai Batuk
Gejala yang menyertai batuk pada umumnya disebabkan oleh influenza. Gejala tersebut antara lain demam yang tinggi disertai otot tubuh yang kaku, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. Namun batuk berdahak juga timbul akibat peradangan pada paru-paru. (Wirjodiarjo, Muljono. 2008)

F.     Penatalaksanaan terhadap Batuk (Tjay, HT. Rahardja, K. 2003)
Tujuan terapi :
·         Menghilangkan gejala batuk
·         Menghilangkan penyakit/kondisi penyebab batuk
Strategi terapi :
·         Menggunakan obat-obat antitusif atau ekspektoran
·         Menggunakan obat-obat sesuai dengan penyebabnya
·         Menghentikan penggunaan obat-obat penyebab batuk

Penatalaksanaan batuk yang paling baik yang paling baik adalah pemberian obat spesifik terhadap etiologinya. Tiga bentuk penatalaksanaan batuk adalah :
1.      Terapi Non Farmakologi
Batuk yang tanpa gejala akut dapat sembuh sendiri dan biasanya tidak perlu obat. Untuk mengurangi batuk biasanya dengan cara:
·      Sering minum air putih, untuk membantu mengencerkan dahak, mengurangi iritasi atau rasa gatal.
·      Hindari paparan debu, minuman atau makanan yang merangsang tenggorokan, dan udara malam yang dingin
·      Menghirup uap air panas, uap mentol
·      Permen obat batuk atau permen pedas dapat menolong pada batuk yang kering dan menggelitik
2.         Terapi Farmakologi
Pengobatan batuk harus diberikan berdasarkan jenis batuknya, apakah termasuk jenis batuk berdahak atau batuk kering. Hal ini penting agar obat yang digunakan tepat untuk sesuai dengan tujuan terapinya. Terapi farmakologi (dengan obat) pada batuk dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obat sebagai berikut :
a.  Antitusif
Antitusif digunakan untuk pengobatan batuk kering (batuk non produktoif). Golongan obat ini bekerja sentral pada susunan saraf pusat dengan cara menekan rangsangan batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk. Obat golongan ini tidak sesuai bila digunakan untuk batuk yang berdahak, karena akan menyebabkan dahak menjadi kental dan susah dikeluarkan.
Antitusif yang bekerja perifer antara lain :
Obat golongan ini menekan batuk dengan mengurangi iritasi lokal di saluran nafas, yaitu pada reseptor iritan perifer dengan cara anastesi langsung atau secara tidak langsung mempengaruhi lendir saluran nafas.
1)      Obat-obat anestesi
Obat anestesi lokal seperti benzokain, benzilalkohol, fenol dan garam fenol digunakan dalam pembuatan lozenges . Obat ini mengurangi batuk akibat rangsang reseptor iritan di faring, tetapi hanya sedikit manfaatnya untuk mengatasi batuk akibat kelainan salauran nafas bawah.
Obat anestesi yang diberikan secara topikal seperti tetrakain, kokain dan lidokain sangat bermanfaat dalam menghambat batuk akibat prosedur pemeriksaan bronkoskopi. Beberapa hal harus diperhatikan dalam pemakaian obat anestesi topikal yaitu : Resiko aspirasi beberapa jam sesudah pemakaian obat. Diketahui kemungkinan reaksi alergi terhadap obat anestesi. Peningkatan tekanan jalan nafas sesudah inhalasi zat anestesi. Resiko terjadinya efek toksis sistemik termasuk aritmia dan kejang terutama pada penderita penyakit hati dan jantung.
2)      Demulcent
Obat ini bekerja melapisi mukosa faring dan mencegah kekeringan selaput lendir. Obat ini digunakan sebagai pelarut antitusif lain atau sebagai lozenges yang mengandung madu, akasia, gliserin dan anggur. Secara objektif tidak ada data yang menunjukkan obat ini mempunyai efek antitusif yang bermakna, tetapi karena aman dan memberikan perbaikan subjektif obat ini banyak dipakai.
Antitusif yang bekerja di sentral ada 2 yaitu :
1)      Golongan Narkotik, seperti kodein,  hidrokodon, dan lain-lain. Obat ini bersifat narkotis dan menimbulkan ketagihan, karenanya hanya dapat dibeli dengan resep dokter.
a)      Kodein
Kodein merupakan antitusif narkotik yang paling efektif dan salah satu obat yang paling sering diresepkan.
Efek samping :
Efek samping pada dosis biasa jarang ditemukan. Pada dosis agak besar dapat timbul mual, muntah, konstipasi, pusing, sedasi, palpitasi, gatal-gatal, banyak keringat dan agitasi.
Aturan Pakai :
Pada orang dewasa dosis tunggal 20-60 mg atau 40-160 mg per hari.

b)      Hodrokodon
Hidrpkodon m erupakan derivat sintetik morfin dan kodein, mempunyai efek antitusif yang serupa dengan kodein.
Efek Samping :
Efek samping utama adalah sedasi, penglepasan histamin, konstipasi dan kekeringan mukosa.
2)             Golongan Non-Narkotik, di mana jenis zat aktif ini tidak menimbulkan ketagihan seperti dextromethorphan (DMP), Difenhidramin HCl. Untuk batuk yang yang disebabkan oleh infeksi/peradangan, diperlukan obat-obat antibiotik yang harus melalui pemeriksaan yang seksama oleh dokter.
a)              DMP
Merupakan derivat sintetik morfin dan kodein, mempunyai efek antitusif yang serupa dengan kodein.
Efek Samping :
Efek samping utama adalah sedasi, penglepasan histamin, konstipasi dan kekeringan mukosa.
Aturan Pemakaian
·         Dewasa 10 –20 mg, 3 kali sehari
·         Anak –anak 5 –10 mg, 3 kali sehari
b)             Diphenhidramin HCL
Cara Kerja Obat :
Dipenhidramin mempunyai efek antitusif pada dosis yang menyebabkan mengantuk. Selain efek ini juga mempunyai efek sebagai antihistamin, sehingga sesuai untuk batuk yang disebabkan oleh alergi

Efek Samping :
Efek samping yang biasa terjadi engantuk, kekeringan mulut dan hidung, kadang-kadang menimbulkan perangsangan susunan saraf pusat.

b.  Ekspektoran
Ekspektoran digunakan untuk batuk berdahak. Golongan obat ini bekerja dengan cara meningkatkan sekresi cairan saluran pernafasan sehingga kekentalan dahak menjadi berkurang akibatnya dahak akan mudah dikeluarkan. Obat golongan ini tidak sesuai bila digunakan untuk batuk kering karena akan menyebabkan frekuensi batuk menjadi meningkat. Contoh obat golongan ini adalah guaifenesin (gliseril guaikolat), Amonium klorida.
a)              Gliseril guaiakolat
Mekanisme Kerja :
Obat ini bekerja berdasarkan stimulasi mukosa lambung dan selanjutnya secara reflek merangsang sekresi kelenjar saluran nafas lewat N. Vagus, sehingga menurunkan viskositas dan mempermudah pengeluaran dahak.
Efek Samping :
Efek samping yang mungkin timbul dengan dosis besar, berupa kantuk, mual, dan muntah
Aturan pemakaian
ž  Dewasa : 1-2 tablet (100-200 mg) setiap 6 jam atau 8 jam sekali.
ž  Anak : 2-6 tahun ½ tablet (50 mg) setiap 8 jam.
ž  6-12 tahun ½ -1 tablet (50-100 mg) setiap 8 jam

b)             Ammonium Klorida
Mekanisme Kerja :
Keasaman darah merangsang pusat pernapasan, sehingga frekuensi pernapasan meninggkat dan gerakan bulu getar (cilia) di saluran napas di stimulasi. Sekresi dahak meningkat.
Efek Samping :
Pada dosis tingi berupa asidosis dan gangguan lambung. 
Aturan pemakaian:
Dewasa: 300mg setiap 4 jam

c.  Mukolitik
Mukolitik digunakan untuk batuk dengan dahak yang kental sekali, seperti batuk pada bronchitis dan emfisema. Golongan obat ini bekerja dengan jalan memutus serat-serat mukopolisakarida atau membuka jembatan disulfide diantara makromolekul yang terdapat pada dahak sehingga kekentalan dahak akan menjadi berkurang, akibatnya dahak akan mudah dikeluarkan. Contoh obat golongan ini adalah N-asetilsistein, ambroksol, dan bromheksin.
a)      Bromheksin
Mekanisme Kerja :
Obat ini meningkatkan jumlah sputum dan menurunkan viskositasnya.
Efek samping :
Rasa mual, diare dan perut kembung ringan
Aturan Pemakaian
ž   Dewasa: 1 tablet (8 mg) diminum 3x sehari (setiap 8 jam)
ž   Anak: diatas10 tahun: 1 tablet (8 mg diminum 3x sehari (setiap 8 jam)
ž   5-10 tahun: ½ tablet (4 mg ) diminum 2x sehari ( setiap 8 jam)
b)      N-Asetilsistein
Mekanismr Kerja :
Derivat dari asam amino alamiah sistein, berkhasiat mencairkan dahak dengan jalan memutuskan jembatan disulfida. Sehingga rantai panjang antara mucoprotein panjang terbuka dan lebih mudah dikeluarkan ketika batuk. Berfungsi juga melindungi sel terhadap oksidasi dan perusakan oleh radikal bebas.
Efek Samping :
Efek samping yang sering ditemukan anatara lain stomatitis, mual, muntah, pusing, demam dan menggigil jarang ditemukan.
Aturan Pemakaian :
Dosis obat ini biasanya 750 mg 3 kali sehari. Obat ini memberikan efek setelah diberikan 10-14 hari.
c)      Ambroksol
Mekanisme Kerja :
menghancurkan atau memecah asam mucopolysaccharide sehingga mengencerkan dan menipiskan lapisan mukus sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk.
Efek Samping :
gangguan ringan pada pencernaan seperti nausea, diarrhea, indigestion, atau rasa penuh pada perut
Aturan Pakai
Dewasa: Dosis lazim = 15 – 30 mg

1 komentar:

Madam Togel mengatakan...

Untuk anda pecinta togel yang sedang kebingungan untuk mencari angka jitu untuk di betting di berbagai pasaran, Anda sangat tepat jika membaca komentar ini^^. Seperti uang yang jatuh dari langit, permainan togel sangatlah menjadi primadona bagi Anda yang kebingungan untuk mencari tambahan dana untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan modal betting yang sangat kecil dan jackpot yang diberikan oleh bandar togel online yang sangat besar, akan membuat Anda menjadi sultan dalam waktu yang singkat.

Tetapi, semua itu tidak lepas dari keberuntungan dan angka yang Anda betting dong^^. Untuk memudahkan Anda mencapai jackpot kita memberikan prediksi angka yang sangat jitu dengan presentase kemenangan yang sangat besar jika Anda betting di https://165.22.110.99/ , kerena di MADAM TOGEL Anda bisa melakukan bettingan hanya dengan 100 rupiah saja.

Untuk pasaran yang sangat ramai playernya, kita sudah siapkan prediksi untuk menjadi angka bettingan Anda. Untuk Anda yang mencari prediksi jitu pasaran Hongkong, tinggal klik PREDIKSI HONGKONG . Prediksi tersebut sudah kita rancang sedemikian rupa dengan rumus-rumus yang kita ciptakan.

Pasaran yang sangat ramai kedua yaitu Sydney, dengan keluaran result di siang hari pukul 13.50 WIB. Membuat pasaran ini menjadi primadona bagi kalangan pecinta togel. Nah, di pasaran sydney kita juga sudah siapkan PREDIKSI SYDNEY , yang sudah pasti memiliki presentase winrate yang sangat tinggi karena sudah di siapkan oleh para ahli dalam dunia togel.

Selain 2 pasaran tersebut, PREDIKSI SINGAPORE juga menjadi prediksi yang sangat banyak pengunjung nya karena banyak player yang sudah memenangkan jackpot yang sangat besar dengan mengacu pada prediksi tersebut. Untuk Anda jangan ragu-ragu untuk klik Prediksi Singapore karena angka yang diberikan sudah dibuktikan sangat jitu.

Nah, selain 3 pasaran tersebut kita juga sediakan 12 prediksi pasaran togel lain nya. Dan semua di rangkum dalam PREDIKSI MADAM TOGEL , tidak perlu repot-repot untuk Anda pecinta togel untuk mencari angka togel jitu lainnya. Karena semua prediksi kita sudah dijamin memiliki presentase winrate yang sangat tinggi dan bisa di akses tanpa biaya pula alias gratis.

Google Ads