Elusidasi
struktur senyawa hasil isolasi dilakukan dengan analisa terhadap
spektrofotometri ultraviolet (UV), spektrofotometri inframerah (IR),
spektrometri massa (MS), dan spektrometri resonansi magnet inti (NMR). Dari spektrum
ultraviolet diperoleh data panjang gelombang maksimum dan absortivitas molar.
Dari spektrum inframerah diperoleh data bentuk atau pola serapan, puncak dan
intensitas pita. Daerah spektrum inframerah dibedakan menjadi daerah gugus
fungsi (2-7 mm) dan daerah sidik jari (7-15 mm). Dari spektrometri massa
diperoleh data m/z (angka pembanding massa terhadap muatan), intensitas
relative dan pola pecahan, dari data ini di peroleh informasi bobot molekul,
rumus molekul, gugus fungsi dan kerangka molekul. Dari spektrum resonansi
magnet inti (NMR) diperoleh data tetapan gandeng, pergeseran kimia, integrasi
dan multiplisitas (Terjemahan Hartono dan Purba, 1989). Spektrum resonansi
magnet inti (NMR) dapat berupa spektroskopi proton yang memberikan informasi
struktural mengenai atom-atom hidrogen dalam suatu molekul organik dan
spektroskopi karbon-13 (13C) yang memberikan informasi mengenai
jumlah dan struktural atom karbon dalam suatu molekul organik. Pada spektrum 1H-NMR,
sinyal yang dilihat berasal dari hidrogen yang hadir pada karbon tertentu dan
pola spin kopling tergantung pada atom hidrogen yang terletak pada karbon
tetangga, sedangkan pada spektrum 13C-NMR sinyal karbon dapat
dilihat langsung (Terjemahan Hartono dan Purba, 1989).
Spektroskopi
UV-Vis
Semua senyawa organik menyerap cahaya ultra violet
(UV). Spektra ultraviolet dan tampak dari senyawa-senyawa organik merupakan
transisi antara tingkat-tingkat energi elektronik yang meliputi eksitasi elektron
dari orbital ikatan dan bukan ikatan ke orbital anti-ikatan. Sejumlah energi
diperlukan untuk proses ini yang sebanding dengan kekuatan ikatan. Panjang
gelombang serapan adalah ukuran dari pemisahan tingkat-tingkat energi dari
orbital yang berkaitan. Pemisahan energi tertinggi ditemukan ketika eksitasi elektron
ikatan σ, yang menghasilkan serapan pada panjang gelombang antara 120-200 nm.
Panjang gelombang ultraviolet dibawah 200 nm ini diserap sangat kuat oleh udara
(oksigen dan karbon dioksida) atau pelarut-pelarut yang umumnya digunakan dalam
spektroskopi ultraviolet. Serapan pada daerah panjang gelombang ini dikenal
dengan ultra violet hampa, yang sulit untuk diukur dan tidak informatif.
Serapan pada daerah panjang gelombang diatas 200 nm yaitu berupa ultra violet
(200-400 nm) dan tampak (400-800 nm) adalah merupakan eksitasi elektron dari
orbital p, d dan π terutama dari system π-terkonyugasi.
Spektroskopi Infra
Merah
Instrumentasi IR relative tidak mahal dan
biasa dijumpai di laboratorium-laboratorium organik. Saat ini kegunaan IR dalam
analisa struktur organik adalah untuk mengidentifikasi gugus fungsi. Bila suatu
senyawa ditempatkan pada suatu pancaran inframerah, energi yang diserap
menyebabkan perubahan-perubahan vibrasi ikatan. Penting untuk dicatat bahwa
daerah IR-tengah dari spektrum elektromagnetik berkaitan dengan energi vibrasi
kebanyakan molekul. Hal penting lainnya adalah bahwa setiap gugus fungsi
mempunyai karakteristik frekuensi vibrasi sendiri. Inilah yang membuat IR
menjadi cara yang sederhana dan cepat untuk menentukan klas struktur untuk
kebanyakan senyawa organik. Sebagai tambahan, setiap gugus fungsi menampilkan spektrum
yang unik. Jelas bahwa sifat-sifat IR berguna dalam analisis struktur organik.
Namun, informasi dari IR sendiri jarang digunakan untuk karakterisasi suatu
senyawa, melainkan dalam bentuk kombinasi dengan data dari metoda lain,
terutama NMR dan MS.
Nuclear Magnetic
Resonance (NMR)
NMR dapat digunakan dalam analisis
kualitatif. Misalkan karakterisasi senyawa organik. Nilai pergeseran kimia,
spin-spin splitting dan konstanta coupling merupakan nilai-nilai yang dapat
saling diperbandingkan. Nilai-nilai tersebut memberi juga petunjuk mengenai
perbedaan lingkungan suatu atom hidrogen didalam molekul. Studi struktur halus
yang berupa puncak-puncak berganda, memberikan petunjuk mengenai tipe H yang
saling berdekatan satu sama lainnya. (Khopkar,2003)
Gass Chromatography
Mass Spectra (GC-MS)
GC-MS merupakan suatu metoda analisis
instrumental yang dipakai untuk identifikasi dan penentuan struktur dari
komponen sampel dengn cara menunjukkan massa relatif dari molekul komponen dan
massa relatif hasil pecahannya.
Pemakaian
spektroskopi massa ditujukan untuk :
1.
Penentuan struktur
molekul
2.
Pembuktian
isotop-isotop stabil dalam penelitian reaksi-reaksi biologi
3. Analisis kualitatif dan
kuantitatif terhadap komponen yang telah diisolasi dan dimurnikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar