1. PENGERTIAN
Spektroskopi difraksi sinar-X (X-ray difraction/XRD) merupakan salah satu metoda karakterisasi material yang
paling tua dan paling sering digunakan
hingga sekarang. Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa
kristalin dalam material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta
untuk mendapatkan ukuran partikel.
2. PRINSIP
XRD
Prinsip
dari alat XRD adalah sinar X yang dihasilkan dari suatu logam tertentu memiliki
panjang gelombang tertentu, sehingga dengan memvariasi besar sudut pantulan
sehingga terjadi pantulan elastis yang dapat dideteksi. Maka menurut Hukum
Bragg jarak antar bidang atom dapat dihitung dengan data difraksi yang
dihasilkan pada besar sudut-sudut tertentu.
3. SKEMA
ALAT
|
a.
Sumber elektron (katoda)
b.
Tegangan tinggi untuk mempercepat elektron
c.
Logam target (anoda)
4. KEGUNAAN
DAN APLIKASI XRD
v Membedakan antara material yang
bersifat kristal dengan amorf
v Membedakan antara material yang
bersifat kristal dengan amorf.
v Mengukur macam-macam keacakan dan
penyimpangan kristal.
v Karakterisasi material kristal
v Identifikasi mineral-mineral yang
berbutir halus seperti tanah liat
v Penentuan dimensi-dimensi sel satuan
v Analisis kuantitatif dari mineral
v Karakteristik sampel film
Metode yang
digunakan untuk mengetahui kristalinitas mineral lempung adalah dengan
difraksi sinar X. Analisis difraksi sinar X merupakan metode yang bersifat tidak merusak, yang berarti bahwa
contoh tidak dipengaruhi oleh analisis
dan masih dapat digunakan untuk analisis lain. Akan tetapi metode ini tidak dapat
diterapkan untuk analisis bahan yang bersifat amorf atau nonkristalin (Zahriyah, 2009).
dan masih dapat digunakan untuk analisis lain. Akan tetapi metode ini tidak dapat
diterapkan untuk analisis bahan yang bersifat amorf atau nonkristalin (Zahriyah, 2009).
Sinar-X
merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang pendek sebesar 0,7 sampai 0,2 Å
yang dihasilkan dari penembakan
logam dengan elektron berenergi tinggi kemudian elektron-elektron ini
mengalami pengurangan kecepatan dengan cepat dan energinya diubah menjadi
energi foton sehingga energinya besar (lebih besar daripada energi sinar UV-VIS)
dan tidak mengalami pembelokan pada medan magnet (Zahriyah, 2009).
logam dengan elektron berenergi tinggi kemudian elektron-elektron ini
mengalami pengurangan kecepatan dengan cepat dan energinya diubah menjadi
energi foton sehingga energinya besar (lebih besar daripada energi sinar UV-VIS)
dan tidak mengalami pembelokan pada medan magnet (Zahriyah, 2009).
Ketika radiasi elektromagnetik melewati
suatu materi, terjadi interaksi dengan elektron dalam atom dan sebagian
dihamburkan ke segala arah. Dalam beberapa arah, gelombang berada dalam satu
fasa dan saling memperkuat satu sama lain sehingga terjadi interferensi
konstruktif sedangkan sebagian tidak satu fase dan saling meniadakan sehingga
terjadi interferensi destruktif (Hadrah, 2011).
Interferensi konstruktif tergantung pada
jarak antar bidang (d), besar sudut difraksi (θ) dan berlangsung hanya apabila
memenuhi hukum Bragg :
n.λ = 2.d.sin θ n
= 1,2,...
Keterangan :
d = jarak interplanar
atau interlayer
θ = kisi difraksi sinar-X
θ = kisi difraksi sinar-X
λ = panjang gelombang logam standar
n = tingkat atau orde difraksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar