Google ads

Jumat, 21 Oktober 2011

Spektroskopi inframerah

Oleh : Haiyul Fadhli


Penggunaan spektrofotometri inframerah untuk maksud analisis lebih banyak ditujukan untuk identifikasi suatu senyawa melalui gugus fungsinya. Hal ini mungkin disebabkan spektrum inframerah senyawa organik bersifat khas, artinya senyawa yang berbeda akan mempunyai spektrum yang berbeda pula. Panjang gelombang IR dapat dibagi menjadi tiga sub daerah, yaitu IR dekat (4000-1300 cm-1; 250µm-0,8 µm), IR tengah (400-4000 cm-1; 25 µm-2,5 µm) dan IR jauh 400-40 cm-1; 250 µm-25 µm). Hanya IR tengah yang berguna dalam analisis struktur senyawa organik. Bila sinar inframerah dilewatkan melalui cuplikan senyawa organik, maka sejumlah frekwensi diserap sedangkan frekwensi yang lain diteruskan/ditransmisikan tanpa diserap (Sastrohamidjojo, 1992).
            Adanya vibrasi molekul dapat memberikan sifat-sifat yang khas dari suatu  senyawa dalam spektrofotometri inframerah. Pita absorbsi inframerah akan tampak untuk tiap derajat kebebasan vibrasi asalkan terjadi perubahan momen lainnya. Absorbsi terjadi di daerah inframerah dan intensitas absorbsi cukup kuat untuk dideteksi ( Silverstein, 1986).      
Vibrasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus Hooke. Dalam hal ini dua buah atom beserta ikatan kimianya diperlukan sebagai osilator harmonik sederhana yang terdiri dari dua massa yang dihubungkan dengan pegas.

Tidak ada komentar:

Google Ads