Google ads

Senin, 01 Juni 2015

DARAH LENGKAP



DARAH LENGKAP
Yang termasuk dalam pemeriksaan darah lengkap:

1.      Hb ( Hemoglobin) ……….g/dl
2.      Haematocrite ( Hct )
3.      Laju endap darah (ESR)……….mm/jam
4.      Jumlah Sel Darah Putih ………..x10³/mm³
5 Hitung Jenis Sel Darah Putih ( Diff Counting)
6.Jumlah Sel Darah Merah………….  Jt/mL
7.Jumlah trombosit………………/mm³
8.Indeks eritrosit.
           
Manfaat pemeriksaan darah lengkap :
1.      Sbg Pemeriksaaan penyaring untuk membantu diagnosa.
2.      Sbg Pencerminan reaksi tubuh terhadap suatu penyakit.
3.      Dapat dipakai sebagai petunjuk kemajuan  penderita anemia atau infeksi.


HAEMOGLOBIN  ( Hb ) :

Haemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan. Molekul haemoglobin tersusun dari haem dan globin. Haem terbentuk dari Fe dan protoporphyrin yang terbentuk di mito
Kondria. Globin terbentuk dari rantai asam amino dalam ribosom.
Daya ikat Hb terhadap O2 menurun :  mudah melepaskan O2  terjadi dalam keadaan :
-          bila kadar 2,3 –DPG  menurun
-          kadar H+  atau CO2 meningkat.

Nilai normal Hb ( bervariasi ) :
            Laki-laki : 13,4 – 17,7 g/dl
            Wanita    : 11,4 – 15,1 g/dl
            Neonatus : 16,5 + 3 g/dl
            Anak       :  3 bln  : 12,0 + 1,5 g /dl

Manfaat pemeriksaan Hb:
1.      Pemeriksaaan penyaring utk tegakkan diagnosa.
2.      Pencerminan reaksi tubuh terhadap penyakit
3.      Petunjuk kemajuan terapi.


1                                             

Kadar Hb normal bervariasi  tergantung :
            1.  Umur
            2. Jenis Kelamin
3. Geografi ( tinggi rendahnya daerah ).
Kadar  Hb menurun pada ANEMIA dan dapat dijumpai pada :
1.      Thalasemia
2.      Haemoglobinopathy
3.      Perdarahan akut atau kronis

 

PEMERIKSAAM KADAR Hb


Metode KALORIMETRI


1.      Direct Matching
  • Warna drh dibandingkan dengan warna standar.
  • Cepat, sederhana, menyenangkan
  • Kesalahan besar, tidak tepat

2.      Alkali Hematin
  • Darah + Na oH dididihkan Hbà hijau biru dari larutan, alkali hematin à Standar / Spectrophotometer
  • Akurat
  • Tidak akurat untuk ukur Hb bayi

3.      Metode Oxyhemoglobine
  • Darah + Na2 Co3 / NH4OH à Oxyhemoglobin à Spectropht
  • Cepat, akurat
  • Oxyhemoglobin + Cu à methemoglob shg hasil lebih rendah
2                                             

4.      Metode cyanmethemoglobine
Darah  ( Hb ) + lar Drabkin K3Fe(CH)6à MetHb
MetHb + KCN à CyanmetHb diperiksa dengan Spectrophotometer 540 nm dibandingkan dengan standard.
  • Cepat, teliti kecuali Sulhemoglobine
  • Mengandung CN yg bersifat racun

5.      Metode Asam Hametin ( Sahli )
Hb direaksikan dg Hcl à asam hematin (sempurna) à diencerkan
Dibaca pada skala tabung sahli sesuaikan dengan standard
  • Cepat, sederhana, tidak mahal
  • Kurang teliti, kesalahan + 5 s/d 10 %


HEMATOKRIT  ( HCT ) = PCV  ( Packed Cell Volume )

  • Prosentase volume sel darah merah thd vol darah seluruhnya
( Darah + anticoagulan à dipusingkan )
  • Normal : Dewasa Laki : 45 – 47 %, Dewasa Wnt : 40 – 42 %
  • Hematocrit meningkat pada :
-          Peningkatan Juml RBC : Policitemia
-          Penurunan vol plasma
-          Makrositosis

o   Hematocrit menurun pada :
-          Anemi
-          Micrositosis
-          Dilusi = hidrasi
Lihat gambar .
Metode Px. Hct :
            Makro              = Wintrobe
            Micro               = Tabung kapiler
Elektronik       = Auto Analysa, Caulter Caunter

Penyebab kesalahan pemeriksaan :
1.      Sample darah diambil setelah terjadi perdarahan ( Hematocrit cenderung tinggi )
2.      Anticoalugan berlebih
3.      Kecepatan & waktu pemusingan ( Macro 30’, Mikro 5-10’ )
4.      Terlalu lama Vena terbendung

3                                             

LAJU ENDAP DARAH ( LED )
= ESR (           erytrocyt sedimentation rate )
1.      Kecepatan RBC mengendap setelah memisahkan diri dari plasma
2.      Ukuran :  mm/jam
3.      Menggambarkan komposisi plasma dan perbandingan antara eritrocit & plasma
4.      Setiap keadaan yg meningkatkan penggumpalan sel satu dgn yg lain akan meningkatkan LED.

Tahapan :
1.      Terbentuknya Rouleaux
2.      Vase pengendapan cepat
3.      Vase pengendapan lambat

Faktor-faktor yang mempengaruhi :
1.      Faktor sel darah merah (massa yg terbentuk stlh rouleaux)
  • Bentuk tertentu sel darah merah
  • Aglotinasi
  • Makrosit
  • RBC yg rendah

2.      Plasma : 
  • Alfa globulin
  • Alga2 globulin
  • Fibrinogen

3.      Faktor mekanis dan teknis
  • Posisi tabung LED yg panjang & diameter tabung sterilitas
  • Sterilitas
  • Suhu
  • Kondisi darah ( Antikoagulan, darah simpan lama ).

Cara Pemeriksaan :
1.      Makro ( 1 s/d 2 ml darah ) : Westergren, Wintrobe, Culter
2.      Mikro ( 1 tetes darah ) : Landau, Hellinger, Cresta.

Harga Normal :
                                    Laki-laki                      Wanita
Westergren                  0 – 15 mm/jam            0 – 20 mm/jam
Wintrobe                     0 – 10 mm/jam            0 – 20 mm/jam
FK Unair                     2 – 13 mm/jam            2 – 12 mm/jam

                                                                        4                                             
HITUNG LEKOSIT ( WBC = WHITE BLOOD CELL )

Dengan kamar penghitung IMPROVED NEUBAUER

Harga Normal   : ± 4 – 10 x 109/ dl / cmm
Laki                      : 4,7 – 10,3 x 109/l
Wanita             : 4,3 – 11,3 x 109 /l

Variasi jumlah sel darah putih :
1.      Jumlah yg masuk peredaran darah dipengaruhi oleh bakteri, endotoksin, besar pori dinding sinusoid, tingkat maturasi sel.
2.      Jumlah yg keluar dari peredaran darah
3.      Distribusinya
4.      Kombinasi 1 s/d 3

Faktor-faktor yg mempengaruhi keseimbangan Netrophil :
1.      Latihan fisik ( Epinephrin )
2.      Endotoksin
3.      Kortikosteroid

Pemeriksaan Mikroskopis :
o   Manual
o   Kamar hitung Neubauer
o   Hemositometer

Alat yang dipakai :
o   Mikroskop
o   Pipet Lekosit
o   Kamar hitung
o   Larutan pengencer Leukosit ( Turk, asam aeetat )

Pemeriksaan Automatic  : Elektronik


HITUNG JENIS SEL DARAH PUTIH


o   Menghitung dan mengelompokan WBC yg tampak dihapusan darah dari 100 – 200 sel
o   Berperan dalam diagnosa penyakit
o   Normal ada 6 jenis WBC matur :
Eo / Ba / Neu stab / Neu seg / Limfosit / Mo




                                                                  5                                             

 

 

ABNORMALITAS


1.      Penyimpangan prosentase jenis WBC
Peningkatan Eo : alergi, cacing

                     Ba : CML, Policitemia Vera, dll

2.      Sel plasma : measles, varicella.
3.      Limfosit abnormal : paling sering Mononukleosis infeksiosa
4.      Sel darah putih muda
Dewasa     : Mieloblas, promieloblas, mielosit
Anak         : Limfosit


HITUNG ERITROSIT ( RBC = RED BLOOD CELL )

Pengukuran jumlah RBC.
Saat lahir jumlah RBC paling tinggi, berangsur turun saat
Dewasa.
RBC dibentuk dalam sumsum tulang pipih & proximal dari tulang panjang.
Umur RBC 120 hari dalam peredaran darah.
Harga NORMAL :
            Laki 2 dws : 4,3 jt – 5,9 jt/mL
            Wanita dws : 3,9 jt – 4,8 jt/mL
            Bayi       : 5,0 jt – 7.0 jt/mL
            Anak 3 bl  : 3,2 jt – 4,8 jt/mL
            1 th       : 3,6 jt – 5,2 jt/mL
            10-12 th   : 4,0 jt – 5,4 jt/mL
Untuk penghitungan jumlah RBC dapat dipakai :
-Manual : Kamar Hitung Improved Neubauer setelah            diencerkan dgn larutan Hayem.
            -Elektrik

HITUNG TROMBOSIT ( PLT = PLATELET )
Pada penderita dgn riwayat perdarahan atau purpura, monitoring pada pemberian obat yang potensial atau
diperkirakan beracun pada sumsum tulang, monitoring
terapi heparin, monitoring setelah splenektomià jum-
lah trombosit harus dimonitor.

                                                                                                                       
Jumlah NORMAL TROMBOSIT : 150.000 -400.000 /mm³
                                                           
Perdarahan spontan terjadi pada Plt < 20.000/mm³ terjadi

Pada : Penurunan fs sumsum tulang.
              Hipersplenisme
              Infeksi
Trombositosis mungkin terjadi pada : Leukemia, Lymphoma.
Penghitungan Jumlah trombosit dengan :
-          Manual : Kamar Hitung Improved Neubauer (lar
  Rees Ecker ).



INDEKS ERYTROCYT

Indeks eritrosit rata2 adalah :
            Perhitungan yang menyatakan besarnya volume eritrosit
            dan konsentrasi hemoglobin dalam tiap sel.
Penggolongan anemia berdasarkan Indeks Erytrosit paling ber
manfaat yaitu anemia mikrositik, normositik dan makrositik,
karena :  -mengarah mengarah pada sifat defek primernya
-menunjukkan kelainan yang mendasari sebelum    terjadi anemia yang jelas.   

1. M C V (Mean Cell Volume)
   didapatkan dari : Hematocrite : jml eritrosit
   Nilai Normal : 80 – 100 fl (dewasa)
                      76 – 86 fl ( anak < 1 th)
        mikrositosis < 80 – 100 fl < makrositosis

2. M C H (Mean Cell Haemoglobine)
   Mengukur banyaknya Hb yang terdapat dalam satu sel darah  merah.
   Ditentukan dengan membagi jumlah Hb dalam 1000 ml darah dengan jumlah eritrosit             
   Per mm3 darah à pikogram
   Nilai normal :    27 – 32 pg (dewasa)
                     23 – 31  pg ( anak )
Jika nilai kurang dari normal : hipokrom

3. M C H C ( Mean Cell Hb Concentrate )
Kadar rata-rata Hb : volume eritrosit.
Kadar Hb/haematocrite
                                                                  7                                             

KLASIFIKASI ANEMIA berdasar variasi MORFOLOGI
1.Hipokromik normositik sd makrositik
a. Anemia Kurang Besi ( A K B )
              b. Anemia dgn defisiensi B12/ folat
              c. Anemia penyakit kronis
              d. Anemia Sideroblastik
2. Normokrom – normositik polikromasi
a.       Anemia Fisiologik (kehamilan)
b.      Anemia pada gagal jantung
c.       Anemia penyakit kronis
d.      Anemia hemolitik dan gangguan respon su-tul
e.       Anemia perdarahan akut
3.Normokrom normositik polikromasi meningkat
f.       anemia Hemolitik
4.Normokrom-normositik Spherositosis
a.Anemia Hemolitik Autoimun
b.Spherositosis Herediter


                                                                                                
PEMERIKSAAN LAIN DILUAR DARAH LENGKAP.

HAPUSAN DARAH TEPI ( BLOOD SMEAR )


Tujuan permeriksaan  HDT : menilai pelbagai unsur sel darah tepi seperti RBC, WBC
PLT dan mencari adanya parasit seperti malaria, tripanosoma, microfilaria dll.
HDT yang dibuat dan diwarnai dengan baik merupakan syarat mutlak untuk mendapatkanhasil pemeriksaaan yang baik.

Ciri hapusan darah tepi yang baik :
            Cukup tipis, sel-sel darah terpisah satu sama lain, tidak saling menumpuk,
            dapat  diidentifikasi masing2 jenis sel, tdk ada artefak, lekosit tidak boleh
            mengerombol di akhir hapusan darah.

Cari faktor2 yang mempengaruhi tebal tipisnya HDT yang dibuat.!

Prinsip :
Setetes darah dipaparkan di atas gelas obyek lalu dicat dan diperiksa  dibawah mikroskop.
Pembuatan hapusan darah :
a.       Alat-alat    : Gelas obyek, Gelas penghapus
b.      Tehnik       : Membuat hapusan darah di atas gelas obyek
  Mengeringkan
  Mengecat
  Menilai hapusan darah

Cat yang biasa dipakai :
a.       Giemsa
b.      Wright’s stain : mengandung Eosin dan Methylene blue,
       Buffer phospat ph = 6,4 komposisi KH2PO4, Na2HPO4

Cara evaluasi hapusan darah :
1.      Pembesaran kecil ( obyektif 10 x ) :
Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dariHDT.
  • Penilaian kualitas hapusan darah.
  • Perhatikan penyebaran sel2 apakah sudah cukup merata.
  • Penaksiran jumlah Lekosit dan Eritrosit, apakah ada sel-sel yg abnormal.(microfilaria)

2.      Pemeriksaan menggunakan minyak imersi
  • Eritrosit : 3 S ( Shape, Size, Staining )
    Apakah ada kelainan/variasi marfologis
  • Trombosit : penaksiran jumlahnya dan bagaimana morfologinya
  • Lekosit  : penghitungan differensial
    Dicari kelainan-kelainan morfologis
  • Sel-sel abnormal : pemeriksaan morfologis

Hitung retikulosit.

Retikulosit adalah RBC muda yang tidak berinti dan dlm sitoplasmanya terdapat sisa ribosom dan RNA.
Mengandung sisa ribosom dan sisa asam ribonukleat dan bereaksi dgn BCB (Brilliant Cressyl Blue)membentuk filament.
Pada pedarahan selam sumsum tulang masih baik 6 jam kemudian terjadi reaksi erytropoisis 2-3 hari terjadi
Peningkatan retikulosit. (MAX 6-10 HR)
Harga Normal : 0,8 – 1,5 %  dewasa
                                    2 – 6 % pada bayi .
Retikulosit tinggi menunjukkan respon sumsum tulang yang
memproduksi banyak RBC sebagai respon thd anemia.
Retikulosit rendah menandakan inadequate erytropoisis respons.

Tidak ada komentar:

Google Ads