Google ads

Jumat, 24 Juli 2015

Nutrisi Ibu Hamil




Telah diketahui bahwa janin dalam kandungan membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Oleh sebab itu makanan ibu hamil harus cukup untuk berdua yaitu untuk ibu sendiri dan untuk anak dalam kandungannya.
Kekurangan dan kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang tidak diinginkan pada wanita hamil tersebut. Kekurangan makanan dapat menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus, inersia uteri, hemoragia post partum, sepsis puerperalis sedangkan makanan secara berlebihan karena ibu hamil tersebut salah mengarti bahwa ia makan untuk “dua orang” dapat pula menyebabkan komplikasi antara lain pre eklampsia, janin besar dan sebagainya. Anjurkan wanita hamil tersebut makan secukupnya saja. Bahan makanan tidak perlu mahal, tetapi cukup mengandung protein baik hewani maupun nabati.(4)
a       Kebutuhan gizi pada ibu hamil
Tujuan penataan gizi pada wanita hamil adalah untuk menyiapkan:
1.     Cukup kalori, protein yang tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta plasenta.
2.     Makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak.
3.     Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selama hamil.
4.     Perencaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik dan memperoleh cukup energi untuk menyusui serta merawat bayinya kelak.
5.     Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan seperti mual dan muntah.
6.     Perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama kehamilan.
7.     Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik yang dapat diajarkan kepada anaknya selama hidup.
Bahan pangan yang digunakan meliputi enam kelompok:
1.     Makanan yang mengandung protein (hewani dan nabati)
2.     Susu dan olahannya
3.     Roti dan bebijian
4.     Buah dan sayur yang kaya akan vitamin C.
5.     Sayuran berwarna hijau tua
6.     Buah dan sayur lain
Jika keenam makanan ini digunakan, maka seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh wanita hamil akan terpenuhi.(10) Kebutuhan zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan kecepatan janin mensintesa jaringan-jaringan baru. Dengan demikian kebutuhan zat gizi akan maksimum pada minggu-minggu mendekati kelahiran . Zat-zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada masa anabolik dan dari makanan ibu sehari-hari sewaktu hamil. Makanan ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi, sebagai berikut :
a)     Kebutuhan kalori
Kebutuhan pada waktu hamil adalah 300-500 kcal lebih banyak dari makanan yang biasa ibu makan setiap hari. Penambahan 300-500 kcal ini dianggap zat-zat gizi lain (protein, vitamin dan mineral) juga ikut terpenuhi baik untuk kebutuhan ibu sendiri maupun untuk kebutuhan janin.(11)
Pada awal kehamilan trimester I kebutuhan energi sangat sedikit namun pada akhir semester terjadi peningkatan. Pada trimester II kalori dibutuhkan untuk penambahan darah, pertumbuhan uterus, pertumbuhan jaringan mammae dan penimbunan lemak. Selama trimester akhir kalori digunakan khususnya untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Sumber kalori antara lain karbohidrat, protein dan lemak. Makanan yang mengandung hidrat arang antara lain golongan padi-padian seperti beras, jagung, gandum dan golongan umbi-umbian seperti kentang, ubi jalar dan ubi kayu, lain-lainnya misalnya sagu.(11)
b)     Kebutuhan protein
Kebutuhan protein meningkat selama hamil guna memenuhi asam amino untuk perkembangan janin penambahan volume darah dan pertumbuhan mammae serta jaringan uterus. Kebutuhan protein pada ibu hamil 30 g lebih banyak dari yang tidak hamil.
Sumber protein antara lain protein hewani: daging, ikan, unggas, telur, kerang, dan lain sebagainya. Protein nabati antara lain kacang-kacangan; seperti kacang kedelai, kacang tanah , kacang tolo.
c)     Kebutuhan lemak
Lemak selain sebagai kalori juga untuk memperoleh vitamin-vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A,B, E, dan K.
d)     Kebutuhan vitamin
Kebutuhan vitamin meningkat selama hamil, vitamin diperlukan untuk membantu metabolisme karbohidrat dan protein.
1.     Vitamin A
Penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi, meningkatkan daya tahan terhadap infeksi dan juga diperlukan untuk pemelihaan jaringan mata. Sumber vitamin A: hewani seperti minyak ikan kuning telur, nabati seperti wortel, sayuran yang berwarna hijau, buah-buahan yang berwarna merah seperti tomat, papaya.
2.     Vitamin B komplek
Vitamin B komplek mengandung vitamin B1, B2, asam nikotin (niasin), B6, B12 dan asam folik. Vitamin B1 penting untuk pembakaran hidrat arang, guna menghasilkan tenaga serta urat saraf. Sumber vitamin B1: hewani ; telur, ginjal, otak ikan. Nabati; beras tumbuk kacang-kacangan, beras merah, daun singkong dan daun kacang panjang.
Vitamin B2 penting untuk pernafasan antar sel, pemelihaan jaringan saraf, kulit dan kornea mata. Sumber vitamin B2; bermacam-macam buah, sayur biji kacang Vitamin B12 penting sekali bagi keberfungsian sel-sel sum-sum tulang, sistem persyarafan dan saluran cerna. Sumber vitamin B12 ialah hati, telur, ikan, kerang, daging, unggas, susu, dan keju.(11)
3.     Vitamin D
Kekurangan vitamin D selama hamil berkaitan dengan gangguan metabolisme calsium pada ibu dan janin. Gangguan ini berupa hipokalsemia dan tetani pada bayi baru lahir, hipoplasia enamel gigi bayi dan osteomalasia pada ibu. Sumber vitamin D ialah susu yang telah diperkaya dengan vitamin D.(11)
e)     Kebutuhan yodium
Kekurangan yodium selama hamil mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme yang selanjutnya berkembang menjadi kreatinisme karena peran hormon tiroid dalam perkembangan pematangan otak menempati posisi strategia. Koreksi terhadap kekurangan yodium sebaiknya dilakukan sebelum atau selama 3 bulan pertama kehamilan. Anjuran asupan perhari untuk wanita hamil dan menyusui sebesar 200 mg.
Dalam bentuk garam beryodium, pemberian suplementasi pada hewan ternak, pemberian minyak beryodium peroral atau injeksi.(11)
f)      Kebutuhan kalsium
Kalsium bersama dengan garam fosfor yang diperlukan untuk tulang dan gigi janin. Kadar kalsium dalam darah wanita hamil menurun drastis sampai 5% daripada wanita tidak. Asupan yang dianjurkan kira-kira 1200 mg perhari bagi wanita hamil yang berusia diatas 25 tahun dan cukup 800 mg untuk mereka yang berusia lebih muda. Sumber utama kalsium ialah susu dan hasil olahannya yoghurt, keju, udang, sarang burung, sarden dalam kaleng, sayuran warna hijau tua.(11)
g)     Zat besi
Kebutuhan wanita hamil akan meningkat (untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300% perkiraan besaran zat besi yang perlu disimpan selama hamil ialah 1040 mg. Dari jumlah ini 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg besi diteransfer ke janin dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah sel darah merah dan 200 mg lenyap ketika melahirkan. Jumlah sebanyak itu tidak mungkin tercukupi hanya melalui diet karena itu suplementasi zat besi perlu sekali diberlakukan, bahkan kepada wanita yang bergizi baik. Setiap wanita hamil dianjurkan untuk menelan zat besi sebanyak 30 mg tiap hari. Takaran ini tidak akan terpenuhi hanya melalui makanan oleh sebab itu suplemen sebesar 30-60 mg dimulai pada minggu ke12 kehamilan yang diteruskan sampai 3 bulan pasca partum perlu diberikan setiap hari.(11)
h)     Asam folat
Merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya selama hamil berlipat dua. .(10)
Asam folat diperlukan untuk memelihara pertumbuhan janin dan mencegah terjadinya anemia macrocytic megaloblastik. Kebutuhan selama hamil antara 400-800 gram perhari. Folic acit sangat sensitif terhadap panas tinggi sehingga apabila makanan dimasak terlalu lama akan merusak folic acid.
Jenis makanan yang banyak mmengandung asam folat atau folic acit adalah ragi (1000 mg/100 g.) Hati (250 mg/100 g), brokoli, sayuran berwarna hijau, bayam, asparagus, dan kacang-kacangan sumber lain seperti ikan, daging, jeruk dan telur.(11)
b       Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi
Berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh (disamping faktor genetis) status gizi janin. Status gizi janin ditentukan antara lain oleh status gizi ibu waktu melahirkan dan keadaan ini dipengaruhi pula status gizi ibu pada waktu konsepsi yang dipengaruhi oleh:

·       Keadaan sosial dan ekonomi ibu sebelum hamil
·       Keadaan kesehatan dan gizi ibu.
·       Jarak kelahiran jika yang dikandung bukan anaknya yang pertama.
Sedangkan status gizi ibu pada waktu melahirkan ditentukan berdasarkan keadaan kesehatan dan status gizi pada waktu konsepsi juga berdasarkan:
·       Keadaan sosial dan ekonomi waktu hamil
·       Derajat pekerjaan fisik
·       Asupan pangan
·       Pernah tidaknya terjangkit penyakit infeksi.(11)
c       Manfaat nutrisi bagi ibu dan janin
1.     Menjaga kesehatan ibu
2.     Memenuhi kebutuhan gizi janin
3.     Mempersiapkan cadangan untuk bayi beberapa waktu setelah lahir
4.     Persiapan untuk produksi ASI yang dibutuhkan bayi setelah lahir. (13)
d       Pengaruh status gizi terhadap kehamilan
Jika status gizi ibu hamil buruk, maka dapat berpengaruh pada :
1.     Janin
Kegagalan pertumbuhan, BBLR, premature, lahir mati, cacat bawaan, keguguran.

2.     Ibu hamil
KEK, anemia, produksi ASI kurang.
3.     Persalinan
Seksio sesare, perdarahan, persalinan lama.(12)
e       Pantangan
Beberapa makanan dan zat lain yang harus dihindari selama kehamilan:
1.     Kopi dan teh. Kafein pada kopi dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi berberat badan rendah. Bila ibu hamil sudah terbiasa minum kopi, sebaiknya porsinya dikurangi menjadi tidak lebih dari 2 cangkir per hari. Teh yang dikonsumsi berlebihan juga dapat mengganggu penyerapan zat gizi pada usus.
2.     Alkohol dan rokok. Konsumsi alkohol dan merokok berbahaya bagi janin karena apa yang dikonsumsi ibu juga dikonsumsi janin, padahal kondisi fisiknya masih sangat rentan.
3.     Makanan mentah/setengah matang. Makanan mentah dan setengah matang dapat membawa bibit penyakit penyebab listeriosis dan toksoflakmosis yang berbahaya bagi janin. Makanan tersebut antara lain: keju segar, susu segar (non-pasteurisasi), telur mentah/setengah matang, salad dan sate kambing/ayam yang kurang matang.
4.     Ikan tertentu yang kaya merkuri. Beberapa ikan tertentu yang mengandung merkuri tinggi seperti mackerel (biasanya dalam kaleng), kerang dan ikan pari sebaiknya dihindari.

Tidak ada komentar:

Google Ads