Telah diketahui bahwa janin dalam kandungan membutuhkan
zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Oleh sebab itu makanan ibu
hamil harus cukup untuk berdua yaitu untuk ibu sendiri dan untuk anak dalam kandungannya.
Kekurangan dan kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan
yang tidak diinginkan pada wanita hamil tersebut. Kekurangan makanan dapat
menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus, inersia uteri, hemoragia post
partum, sepsis puerperalis sedangkan makanan secara berlebihan karena ibu hamil
tersebut salah mengarti bahwa ia makan untuk “dua orang” dapat pula menyebabkan
komplikasi antara lain pre eklampsia, janin besar dan sebagainya. Anjurkan
wanita hamil tersebut makan secukupnya saja. Bahan makanan tidak perlu mahal,
tetapi cukup mengandung protein baik hewani maupun nabati.(4)
a
Kebutuhan
gizi pada ibu hamil
Tujuan
penataan gizi pada wanita hamil adalah untuk menyiapkan:
1. Cukup kalori, protein yang tinggi,
vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta
plasenta.
2. Makanan padat kalori dapat membentuk
lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak.
3. Cukup kalori dan zat gizi untuk
memenuhi pertambahan berat baku selama hamil.
4. Perencaan perawatan gizi yang
memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal
sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi
dengan potensi fisik dan mental yang baik dan memperoleh cukup energi untuk menyusui
serta merawat bayinya kelak.
5. Perawatan gizi yang dapat mengurangi
atau menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan seperti mual dan muntah.
6. Perawatan gizi yang dapat membantu
pengobatan penyulit yang terjadi selama kehamilan.
7. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu
untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik yang dapat diajarkan kepada
anaknya selama hidup.
Bahan
pangan yang digunakan meliputi enam kelompok:
1. Makanan yang mengandung protein
(hewani dan nabati)
2. Susu dan olahannya
3. Roti dan bebijian
4. Buah dan sayur yang kaya akan
vitamin C.
5. Sayuran berwarna hijau tua
6. Buah dan sayur lain
Jika keenam makanan ini digunakan, maka seluruh zat gizi
yang dibutuhkan oleh wanita hamil akan terpenuhi.(10) Kebutuhan zat
gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan kecepatan janin mensintesa
jaringan-jaringan baru. Dengan demikian kebutuhan zat gizi akan maksimum pada
minggu-minggu mendekati kelahiran . Zat-zat gizi ini diperoleh janin dari
simpanan ibu pada masa anabolik dan dari makanan ibu sehari-hari sewaktu
hamil. Makanan ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi, sebagai berikut :
a) Kebutuhan kalori
Kebutuhan pada waktu hamil adalah 300-500 kcal lebih banyak
dari makanan yang biasa ibu makan setiap hari. Penambahan 300-500 kcal ini
dianggap zat-zat gizi lain (protein, vitamin dan mineral) juga ikut terpenuhi
baik untuk kebutuhan ibu sendiri maupun untuk kebutuhan janin.(11)
Pada awal kehamilan trimester I kebutuhan energi sangat
sedikit namun pada akhir semester terjadi peningkatan. Pada trimester II kalori
dibutuhkan untuk penambahan darah, pertumbuhan uterus, pertumbuhan jaringan
mammae dan penimbunan lemak. Selama trimester akhir kalori digunakan khususnya
untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Sumber kalori antara lain karbohidrat,
protein dan lemak. Makanan yang mengandung hidrat arang antara lain golongan
padi-padian seperti beras, jagung, gandum dan golongan umbi-umbian seperti
kentang, ubi jalar dan ubi kayu, lain-lainnya misalnya sagu.(11)
b) Kebutuhan protein
Kebutuhan protein meningkat selama hamil guna memenuhi asam
amino untuk perkembangan janin penambahan volume darah dan pertumbuhan mammae
serta jaringan uterus. Kebutuhan protein pada ibu hamil 30 g lebih banyak dari
yang tidak hamil.
Sumber protein antara lain protein hewani: daging, ikan,
unggas, telur, kerang, dan lain sebagainya. Protein nabati antara lain
kacang-kacangan; seperti kacang kedelai, kacang tanah , kacang tolo.
c) Kebutuhan lemak
Lemak selain sebagai kalori juga untuk memperoleh
vitamin-vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A,B, E, dan K.
d) Kebutuhan vitamin
Kebutuhan vitamin meningkat selama hamil, vitamin diperlukan
untuk membantu metabolisme karbohidrat dan protein.
1. Vitamin A
Penting
untuk pertumbuhan tulang dan gigi, meningkatkan daya tahan terhadap infeksi dan
juga diperlukan untuk pemelihaan jaringan mata. Sumber vitamin A: hewani
seperti minyak ikan kuning telur, nabati seperti wortel, sayuran yang berwarna
hijau, buah-buahan yang berwarna merah seperti tomat, papaya.
2. Vitamin B komplek
Vitamin
B komplek mengandung vitamin B1, B2, asam nikotin (niasin), B6, B12 dan asam
folik. Vitamin B1 penting untuk pembakaran hidrat arang, guna menghasilkan
tenaga serta urat saraf. Sumber vitamin B1: hewani ; telur, ginjal, otak ikan.
Nabati; beras tumbuk kacang-kacangan, beras merah, daun singkong dan daun
kacang panjang.
Vitamin
B2 penting untuk pernafasan antar sel, pemelihaan jaringan saraf, kulit dan
kornea mata. Sumber vitamin B2; bermacam-macam buah, sayur biji kacang Vitamin
B12 penting sekali bagi keberfungsian sel-sel sum-sum tulang, sistem
persyarafan dan saluran cerna. Sumber vitamin B12 ialah hati, telur, ikan,
kerang, daging, unggas, susu, dan keju.(11)
3. Vitamin D
Kekurangan
vitamin D selama hamil berkaitan dengan gangguan metabolisme calsium pada ibu
dan janin. Gangguan ini berupa hipokalsemia dan tetani pada bayi baru lahir,
hipoplasia enamel gigi bayi dan osteomalasia pada ibu. Sumber vitamin D
ialah susu yang telah diperkaya dengan vitamin D.(11)
e) Kebutuhan yodium
Kekurangan yodium selama hamil mengakibatkan janin menderita
hipotiroidisme yang selanjutnya berkembang menjadi kreatinisme
karena peran hormon tiroid dalam perkembangan pematangan otak menempati posisi
strategia. Koreksi terhadap kekurangan yodium sebaiknya dilakukan sebelum atau
selama 3 bulan pertama kehamilan. Anjuran asupan perhari untuk wanita hamil dan
menyusui sebesar 200 mg.
Dalam bentuk garam beryodium, pemberian suplementasi pada
hewan ternak, pemberian minyak beryodium peroral atau injeksi.(11)
f) Kebutuhan kalsium
Kalsium bersama dengan garam fosfor yang diperlukan untuk
tulang dan gigi janin. Kadar kalsium dalam darah wanita hamil menurun drastis
sampai 5% daripada wanita tidak. Asupan yang dianjurkan kira-kira 1200 mg
perhari bagi wanita hamil yang berusia diatas 25 tahun dan cukup 800 mg untuk
mereka yang berusia lebih muda. Sumber utama kalsium ialah susu dan hasil
olahannya yoghurt, keju, udang, sarang burung, sarden dalam kaleng, sayuran
warna hijau tua.(11)
g) Zat besi
Kebutuhan wanita hamil akan meningkat (untuk pembentukan
plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300% perkiraan besaran zat besi yang
perlu disimpan selama hamil ialah 1040 mg. Dari jumlah ini 200 mg Fe tertahan
oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg besi
diteransfer ke janin dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg
untuk menambah jumlah sel darah merah dan 200 mg lenyap ketika melahirkan.
Jumlah sebanyak itu tidak mungkin tercukupi hanya melalui diet karena itu
suplementasi zat besi perlu sekali diberlakukan, bahkan kepada wanita yang
bergizi baik. Setiap wanita hamil dianjurkan untuk menelan zat besi sebanyak 30
mg tiap hari. Takaran ini tidak akan terpenuhi hanya melalui makanan oleh sebab
itu suplemen sebesar 30-60 mg dimulai pada minggu ke12 kehamilan yang
diteruskan sampai 3 bulan pasca partum perlu diberikan setiap hari.(11)
h) Asam folat
Merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya selama hamil
berlipat dua. .(10)
Asam folat diperlukan untuk memelihara pertumbuhan janin dan
mencegah terjadinya anemia macrocytic megaloblastik. Kebutuhan selama
hamil antara 400-800 gram perhari. Folic acit sangat sensitif terhadap panas
tinggi sehingga apabila makanan dimasak terlalu lama akan merusak folic acid.
Jenis makanan yang banyak mmengandung asam folat atau folic
acit adalah ragi (1000 mg/100 g.) Hati (250 mg/100 g), brokoli, sayuran berwarna
hijau, bayam, asparagus, dan kacang-kacangan sumber lain seperti ikan, daging,
jeruk dan telur.(11)
b
Faktor-faktor
yang mempengaruhi status gizi
Berat
badan bayi baru lahir ditentukan oleh (disamping faktor genetis) status gizi
janin. Status gizi janin ditentukan antara lain oleh status gizi ibu waktu
melahirkan dan keadaan ini dipengaruhi pula status gizi ibu pada waktu konsepsi
yang dipengaruhi oleh:
·
Keadaan
sosial dan ekonomi ibu sebelum hamil
·
Keadaan
kesehatan dan gizi ibu.
·
Jarak
kelahiran jika yang dikandung bukan anaknya yang pertama.
Sedangkan
status gizi ibu pada waktu melahirkan ditentukan berdasarkan keadaan kesehatan
dan status gizi pada waktu konsepsi juga berdasarkan:
·
Keadaan
sosial dan ekonomi waktu hamil
·
Derajat
pekerjaan fisik
·
Asupan
pangan
·
Pernah
tidaknya terjangkit penyakit infeksi.(11)
c
Manfaat
nutrisi bagi ibu dan janin
1. Menjaga kesehatan ibu
2. Memenuhi kebutuhan gizi janin
3. Mempersiapkan cadangan untuk bayi
beberapa waktu setelah lahir
4. Persiapan untuk produksi ASI yang
dibutuhkan bayi setelah lahir. (13)
d
Pengaruh
status gizi terhadap kehamilan
Jika
status gizi ibu hamil buruk, maka dapat berpengaruh pada :
1. Janin
Kegagalan
pertumbuhan, BBLR, premature, lahir mati, cacat bawaan, keguguran.
2. Ibu hamil
KEK,
anemia, produksi ASI kurang.
3. Persalinan
Seksio
sesare, perdarahan, persalinan lama.(12)
e
Pantangan
Beberapa
makanan dan zat lain yang harus dihindari selama kehamilan:
1. Kopi dan teh. Kafein pada
kopi dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi berberat badan rendah. Bila
ibu hamil sudah terbiasa minum kopi, sebaiknya porsinya dikurangi menjadi tidak
lebih dari 2 cangkir per hari. Teh yang dikonsumsi berlebihan juga dapat
mengganggu penyerapan zat gizi pada usus.
2. Alkohol dan rokok. Konsumsi alkohol
dan merokok berbahaya bagi janin karena apa yang dikonsumsi ibu juga dikonsumsi
janin, padahal kondisi fisiknya masih sangat rentan.
3. Makanan mentah/setengah matang. Makanan
mentah dan setengah matang dapat membawa bibit penyakit penyebab listeriosis
dan toksoflakmosis yang berbahaya bagi janin. Makanan tersebut antara
lain: keju segar, susu segar (non-pasteurisasi), telur mentah/setengah
matang, salad dan sate kambing/ayam yang kurang matang.
4. Ikan tertentu yang kaya merkuri. Beberapa ikan
tertentu yang mengandung merkuri tinggi seperti mackerel (biasanya dalam
kaleng), kerang dan ikan pari sebaiknya dihindari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar