2.3.1. Definisi
Kapsul adalah bentuk sediaan padat,
dimana satu macam obat atau lebih dan/ atau bahan inert lainnya yang terbungkus
dengan suatu cangkang (keras atau lunak), umumnya terbuat dari gelatin atau
pati atau bahan lain yang sesuai.
Komponen kapsul:
1. Bahan obat atau zat berkhasiat
Yang perlu diperhatikan dari zat
berkhasiat antara lain kelarutan, stabilitas, dan sifat alir.
2. Bahan tambahan
Syarat:
a. Inert
secara terapetik
b.
Tidak
mempengaruhi stabilitas zat aktif (tidak incompatibility)
c. Mempunyai
kemurnian yang tinggi
Bahan
tambahan terdiri dari:
1. Bahan pengisi (diluent)
Bahan
pengisi ditambahkan untuk memperbaiki daya kohesi dan daya alir, sehingga dapat
mengalir bebas pada saat akan dimasukkan kedalam mesin pengisi kapsul. Bahan
pengisi yang biasa digunakan adalah laktosa, dekstrosa, manitol, avicel,
kalsium karbonat, kalsium fosfat dan dikalsium fosfat (emcompress).
2. Bahan
pelicin ( glidant )
Glidan ditambahkan
dalam formula kapsul dengan tujuan untuk memperbaiki sifat alir serbuk/granul.
Glidan bekerja dengan cara mengurangi gesekan antar partikel. Bahan yang biasa
digunakan sebagai glidan adalah jenis talk konsentrasi 5%, tepung jagung
konsentrasi 5-10 % atau koloid-koloid silica seperti cab-o-sil, siloid atau
aerosol dengan konsentrasi 0,25-3 %.
2.3.2 Jenis-Jenis
kapsul
1. Kapsul gelatin keras
Kapsul gelatin
keras merupakan jenis yang dapat digunakan untuk menggabungkan obat-obat secara
mendadak. Cangkang kapsul kosong dibuat dari campuran gelatin, gula dan air.
Gelatin dihasilkan dari hidrolisis sebagian dari kolagen yang diperoleh dari
kulit, jaringan ikat putih dan tulang binatang.
Gelatin bersifat
stabil di udara bila dalam keadaan kering, akan tetapi mudah mengalami
peruraian oleh mikroba bila bila menjadi lembab atau bila disimpan dalam
larutan berair. Biasanya kapsul gelatin keras mengandung uap air 9 – 12 %.
Dapat menyerap air dari udara yang lembab, sehingga bila disimpan ditempat
yang lembab akan menjadi lunak dan lengket satu sama lain dan sulit dibuka.
Bila disimpan ditempat yang terlalu kering, kapsul akan kehilangan airnya
sehingga akan menjadi rapuh dan menjadi pecah. Oleh karena itu, sebaiknya
kapsul disimpan ditempat atau ruang yang :
a.
Tidak
terlalu lembab dan kering.
b.
Terbuat
dari botol dan gelas, tertutup rapat dan diberi penyerap air (silika gel).
c.
Terbuat
dari alumunium foil dalam blister atau strip.
Cangkang
kapsul gelatin keras terdiri dari dua bagian yaitu badan kapsul dan bagian
tutup ukurannya lebih pendek. Kedua bagian saling menutupi bila dipertemukan,
bagian tutup akan menyelubungi bagian tubuh secara tepat.
Ukuran
cangkang kapsul gelatin keras bervariasi dari nomor paling kecil “5” sampai
nomor paling besar “000”. Cangkang kapsul untuk hewan , umumnya ukuran lebih
besar dari “000”. Ada juga ukuran “0” yang bentuknya memanjang {dikenal sebagai
ukuran “0E”}.yang memberikan kapasitas lebih besar tanpa memperbesar diameter.
Cangkang kapsul ini dipakai untuk menempatkan campuran bahan padat atau serbuk,
butiran atau granul dari khasiat. Campuran serbuk yang cenderung meleleh dapat
diisikan kedalam cangkang kapsul gelatin keras.
Ukuran kapsul gelatin keras
(Sprowls, 1970; Aulton,1988)
Nomor kapsul
|
Kapasitas kapsul (mg)
|
Kapasitas kapsul (ml)
|
000
|
1000
|
1,36
|
00
|
600
|
0,95
|
0
|
500
|
0,67
|
1
|
300
|
0,48
|
2
|
250
|
0,37
|
3
|
200
|
0,27
|
4
|
125
|
0,20
|
5
|
60
|
0,13
|
Untuk menentukan ukuran cangkang kapsul yang akan digunakan
untuk sejumlah bulk , dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
|
|
Dari
volume tersebut dapat ditentukan nomor cangkang kapsul yang akan digunakan.
Penutupan
cangkang kapsul
a. Cangkang
kapsul gelatin keras
1)
Memberikan
lekukan khas pada bagian induk dan tutup
2)
Pemanasan
langsung/penggunaan energi ultrasonik
3)
Pelekatan
dengan mengoleskan cairan campuran air-alkohol kemudian dikeringkan.
b. Cangkang
kapsul pati keras
Ditutup dengan cara
pelekatan dengan mengoleskan cairan campuran air-alkohol kemudian dikeringkan.
Cara pengisian kapsul :
1) Dengan
tangan
Pengisian kapsul secara manual atau tanpa menggunakan
alat apapun.
2) Dengan
alat bukan mesin
Pengisian kapsul
dengan menggunakan alat yang dapat mempermudah pengisian kapsul.
3) Dengan
alat mesin
Pengisian kapsul dengan menggunakan mesin yang canggih.
Membersihkan dan mengkilapkan kapsul
Pada produksi skala kecil, kapsul dapat dibersihkan satu
persatu dengan kain kasa/potongan kain kecil. Pada produksi skala besar,
umumnya mesin pengisi kapsul digabungkan dengan alat pembersih kapsul untuk
membersihkan bahan yang berlebih sebelum kapsul itu dilepaskan dari
peralatannya.
2. Kapsul gelatin lunak
Kapsul gelatin
lunak dibuat dari gelatin dengan penambahan gliserin atau alkohol, polivalen
dan sorbitol agar gelatin bersifat elastis seperti plastik. Kapsul ini
bentuknya membujur seperti elips atau seperti bola yang dapat digunakan untuk
isi cairan, suspensi, bahan berbentuk pasta atau serbuk kering.
Kapsul
gelatin lunak yang kosong dibuat dan diberi segel dalam keadaan kedap udara
untuk mencegah kempis dan saling melekat satu dengan lainnya. biasanya lebih
tebal jika dibandingkan dengan cangkang kapsul gelatin keras. Kapsul ini sangat
sesuai untuk bahan-bahan obat yang mudah menguap dan mudah mencair bila terkena
udara.
Kapsul
gelatin lunak dapat digunakan untuk mengisi macam-macam jenis bahan, bentuk
cair dan kering. Cairan yang dapat dimasukkan kedalam
kapsul gelatin lunak termasuk :
1. Yang
tidak tersatukan dengan air, cairan yang mudah menguap dan tidak menguap,
seperti minyak menguap dan minyak nabati, hidrokarbon aromatik dan hidrokarbon
alifatik, hidrokarbon yang diklorinasi, eter, ester, alkohol dan asam organik.
2. Yang
tersatukan dengan air, cairan yang tidak menguap seperti poli etilglikol dan
surfaktan nonionik seperti polisorbat 80.
3. Yang
tersatukan dengan air dan kelompok komponen yang tidak menguap seperti
propilenglikol, tergantung pada faktor-faktor seperti konsentrasi yang
diperlukan dan keadaan kemasannya.
Zat padat dapat
dimasukkan kedalam kapsul gelatin lunak dalam bentuk larutan dalam cairan
pelarut yang cocok sebagai suspensi atau sebagai serbuk kering, granul atau
bahan yang dibentuk pelet.
2.3.3. Syarat - Syarat Sediaan Kapsul
Ø Harus
mengandung zat aktif dan zat tambahan yang memenuhi persyaratan.
Ø
Harus
mengandung zat aktif yang homogen dan stabil.
Ø
Keseragaman
bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan.
Ø
Waktu
hancur dan laju disolusi memenuhi persyaratan.
Ø
Harus
stabil terhadap udara dan suhu lingkungan.
Ø Bebas
dari kerusakan fisik.
Ø
Stabil
secara kimia dan fisik selama penyimpanan.
Ø
Zat
aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu.
Ø
Kapsul
harus memenuhi persyaratan farmakope yang berlaku.
2.3.4. Keuntungan
dan Kerugian
1. Keuntungan pemberian bentuk sediaan kapsul
a. Bentuknya
menarik dan praktis
b.
Dapat
menutupi rasa dan bau obat yang tidak enak
c.
Cangkang
kapsul cepat hancur dalam lambung dan obatnya dapat segera terabsorbsi, karena
obat dalam kapsul tidak menggunakan zat pengikat seperti tablet atau pil.
d.
Kapsul
dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan bahan dan zat tambahan seperti pada tablet.
e.
Cangkang
kapsul dapat melindungi isinya terhadap cahaya.
f.
Cangkang
kapsul yang transparan dapat dijadikan buram dengan Titanium oksida atau diberi
warna sehingga tidak dipengaruhi oleh cahaya.
g.
Kapsul
gelatin keras memungkinkan ruang gerak yang lebih luas bagi penentuan obat
dalam resep oleh seorang dokter, dimana seorang ahli farmasi dapat secara
mendadak menyiapkan kapsul menggunakan bahan obat secara tunggal atau dalam
kombinasi dengan dosis yang sesuai dengan kebutuhan seorang pasien.
h.
Kapsul
dapat dibuat dengan bentuk, warna, tulisan atau symbol khas dari suatu pabrik
atau untuk menunjukkan perbedaan dosis dari sediaan yang sama.
2. Kerugian
pemberian bentuk sediaan kapsul
a.
Tidak
bisa untuk zat-zat yang mudah menguap karena pori-pori kapsul
tidak dapat menahan penguapan.
b.
Tidak
untuk zat-zat yang higroskopis
c.
Tidak
untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul
d. Tidak
untuk balita
e. Tidak
untuk dibagi-bagi
3.4. Pengujian
3.4.1. Evaluasi
fisik serbuk
a. Sifat
alir
Sifat alir
dapat ditunjukkan dengan menentukan sudut diam dan waktu alirnya. Semakin cepat
waktu alirnya, maka semakin baik sifat alirnya. Semakin dasar tumpukan granul,
berarti semakin kecil sudut kemiringan dan semakin baik sifat alirnya.
1) Secara
langsung
Timbang 25 g granul tempatkan pada
corong alat uji waktu alir dalam keadaan tertutup, buka penutupnya, biarkan granul
mengalir catat waktunya, gunakan stopwatch, satuan waktu alir = g/detik.
Persyaratan
waktu alir 100 g serbuk ≤ 10 detik
2) Secara
tidak langsung
Pada cara pertama granul ditampung
pada kertas
grafik milimeter catat tinggi kerucut serbuk (h), jari-jari permukaan dasar
kerucut (r) dan sudut kemiringan aliran. Hitung α (sudut baring), menggunakan
persamaan sebagai berikut : tg α = h/r.
Persyaratan:
Sudut
diam < 25º = baik
sekali ( excellent )
25 – 30º = baik ( good )
30 – 40° = cukup ( possible )
> 40º =
sangat buruk ( very poor )
3.4.2. Evaluasi
fisik kapsul
a. Keseragaman bobot
Cara menentukan keseragaman bobot:
1) Timbang 20 kapsul, timbang lagi satu per
satu.
2) Keluarkan semua isi kapsul, timbang seluruh
bagian cangkang kapsul.
3) Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata
isi kapsul.
4) Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul
terhadap bobot rata-rata, tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari yang
ditetapkan kolom A dan untuk setiap 2 kapsul tidak lebih dari yang ditetapkan
kolom B.
Bobot rata-rata isi kapsul
|
Perbedaan
bobot isi kapsul (%)
|
|
A
|
B
|
|
120
mg atau lebih
|
±
10 %
|
±
20 %
|
Lebih
dari 1120 mg
|
±
7,5 %
|
±
15 %
|
b. Waktu
hancur
Lakukan pengujian
waktu hancur menggunakan alat dan tertera seperti pada kompresi kecuali
dinyatakan lain. Waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kelima kapsul tidak
lebih dari 15 menit.
Caranya :
1) Masukkan 6 kapsul dalam masing-masing
keranjang, turun naikkan keranjang secara teratur 20 kali permenit.
2) Masukkan 1 kassa berukuran 10 mesh pada
permukaan lempeng dari rangkaian
keranjang, jalankan alat, gunakan air suhu ± 37° C sebanyak 1000 ml sebagai
media.
3) Amati, kapsul harus hancur, kecepatan dari
bagian cangkang kapsul.
4)
Bila 1 atau 2 kapsul tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 kapsul
lainnya, tidak kurang dari 16 dari 18 kapsul yang diuji harus hancur sempurna.
c. Disolusi
Uji disolusi
dilakukan untuk sediaan padat yang mengandung zat aktif yang sukar larut yang
diberikan peroral. Data uji disolusi penting untuk pengembangan mutu sediaan
sehingga diperoleh hasil yang optimal dan uji disolusi merupakan suatu prosedur
kontrol mutu dalam cara pembuatan obat yang baik.
Uji disolusi dapat dilakukan
dengan cara :
Masukkan sejumlah volume media disolusi dalam wadah,
pasang alat, biarkan media disolusi hingga suhu 37° ± 0,5 C, dan angkat
termometer. Masukkan 1 kapsul ke dalam alat, hilangkan gelembung udara dari
permukaan yang diuji dan segera jalankan alat. Tiap waktu yang ditetapkan ambil
cuplikan pada daerah pertengahan antara permukaan media disolusi dan bagian
atas dari keranjang yang berputar atau daun dari alat dayung tidak kurang 1 cm
dari dinding wadah.
Kriteria
penerimaan uji disolusi
Tahap
|
Jumlah
kapsul yang diuji
|
Kriteria
penerimaan
|
S1
|
6
|
Tiap unit sedian tidak kurang dari Q + 5 %
|
S2
|
6
|
Rata-rata
dari 12 unit (S1+S2) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q dan tidak ada
satu unit sediaan yang lebih kecil dari Q-15 %
|
S3
|
12
|
Rata-rata
dari 24 unit (S1+S2+S3) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q dan tidak
lebih Dari 2 unit sediaan yang lebih kecil dari Q-15 % dan tidak satu unit
pun yang lebih kecil dari Q-25 %.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar