Calkon merupakan salah satu senyawa
metabolit sekunder golongan flavonoid. Reaksi sederhana dari berbagai derivat
asetofenon dan berbagai derivat aldehid membentuk Calkon (Markham, 1988; Prasad
et al, 2008; Swamy dan Agasimundin,
2008). Calkon adalah 1,3-difenil-2-propen-1-on, dimana 2 cincin aromatik
dihubungkan oleh suatu keton α, β tak
jenuh (Patil et al, 2009).
Beberapa jenis Calkon
memperlihatkan aktivitas, misalnya sebagai antibakteri seperti lichocalcon yang diisolasi dari akar tumbuhan
Glycyrrhiza inflata (Tsukiyama et al, 2002), sebagai antikanker prostat seperti calcon panduratin A, yang diisolasi
dari daun kulit batang tumbuhan Kaempferia
pandurata (Zingibeaceae)(Yun et al, 2006), serta
masih banyak senyawa-senyawa calkon yang mempunyai keaktifan yang lain.
Senyawa kalkon merupakan senyawa potensial yang memiliki aktivitas antikanker maupun antioksidan. Kalkon merupakan salah satu metabolit sekunder golongan flavonoid yang dapat ditemukan pada tumbuh-tumbuhan.dan dikenal mempunyai berbagai macam aktivitas seperti antimikroba, anti kanker, sitotoksitas, anti kolera, anti inflamasi dan anti tumor. Senyawa kalkon ini dapat diperoleh dengan cara isolasi dari tumbuhan, namun untuk memperolehnya, terdapat beberapa kelemahan antara lain persentasenya dalam tumbuhan yang kecil yaitu sekitar 3-5%, variasi strukturnya relatif sedikit, serta membutuhkan biaya yang cukup mahal dan waktu yang cukup lama untuk mengisolasinya. Berdasarkan fakta tersebut, maka didapatkan suatu solusi yang dapat meminimalisir segala kekurangan dalam proses isolasi yaitu dengan cara sintesis kimia di laboratorium. Metode sintesis merupakan upaya terbaik untuk menyiapkan senyawa kalkon dan turunannya dengan jumlah dan variasi struktur sesuai dengan yang dikehendaki. Senyawa ini sangat menarik dalam kaitannya dengan penggunaannya sebagai material awal dalam sintesis berbagai jenis senyawa heterosiklik seperti senyawa pirazolin, pirimidin,benzotiazepin, sikloheksanon yang kaya dengan aktifitas biologis.
Harapan besar penemuan senyawa obat baru mendorong peneliti melakukan berbagai pengembangan terhadap pola dan metoda sintesis senyawa kalkon.Sejauh ini pengembangan senyawa kalkon dilakukan dengan modifikasi substituen pada kerangka dasarnya melalui sintesis kimia. Modifikasi substituen pada kerangka dasarsenyawa-senyawa kimia, bertujuan untuk mengoptimasi aktivitas farmakologi dan atau mengurangi efek yang tidak diinginkan pada suatu senyawa kandidat obat
Senyawa kalkon merupakan senyawa potensial yang memiliki aktivitas antikanker maupun antioksidan. Kalkon merupakan salah satu metabolit sekunder golongan flavonoid yang dapat ditemukan pada tumbuh-tumbuhan.dan dikenal mempunyai berbagai macam aktivitas seperti antimikroba, anti kanker, sitotoksitas, anti kolera, anti inflamasi dan anti tumor. Senyawa kalkon ini dapat diperoleh dengan cara isolasi dari tumbuhan, namun untuk memperolehnya, terdapat beberapa kelemahan antara lain persentasenya dalam tumbuhan yang kecil yaitu sekitar 3-5%, variasi strukturnya relatif sedikit, serta membutuhkan biaya yang cukup mahal dan waktu yang cukup lama untuk mengisolasinya. Berdasarkan fakta tersebut, maka didapatkan suatu solusi yang dapat meminimalisir segala kekurangan dalam proses isolasi yaitu dengan cara sintesis kimia di laboratorium. Metode sintesis merupakan upaya terbaik untuk menyiapkan senyawa kalkon dan turunannya dengan jumlah dan variasi struktur sesuai dengan yang dikehendaki. Senyawa ini sangat menarik dalam kaitannya dengan penggunaannya sebagai material awal dalam sintesis berbagai jenis senyawa heterosiklik seperti senyawa pirazolin, pirimidin,benzotiazepin, sikloheksanon yang kaya dengan aktifitas biologis.
Harapan besar penemuan senyawa obat baru mendorong peneliti melakukan berbagai pengembangan terhadap pola dan metoda sintesis senyawa kalkon.Sejauh ini pengembangan senyawa kalkon dilakukan dengan modifikasi substituen pada kerangka dasarnya melalui sintesis kimia. Modifikasi substituen pada kerangka dasarsenyawa-senyawa kimia, bertujuan untuk mengoptimasi aktivitas farmakologi dan atau mengurangi efek yang tidak diinginkan pada suatu senyawa kandidat obat
Kalkon
Kalkon
atau 1,3-diaril-2-propen-1-on (1) mempunyai hubungan struktur yang dekat dengan
senyawa flavonoid (2). Secara kimia calkon mempunyai cincin terbuka dari
flavonoid yang terdiri dari dua cincin aromatis yang digabungkan oleh keton α
dan β tak jenuh dalam sistem C-karbonil (Nowakowska, 2007).
Kalkon termasuk salah satu
golongan produk alam dengan penyebaran luas pada buah-buahan, sayuran,
rempah-rempah, dan kedelai (Nowakowska, 2007), namun persentasenya kecil, variasi struktur
sedikit dan butuh biaya yang mahal untuk mengisolasinya. Tumbuhanseperti tomat merupakan kelompok buah-buahan yang terakumulasi senyawa kalkon
dan flavanon (Iijima etal., 2008).
Eriodictiol(3) telah berhasil diidentifikasi pada tomat tersebut (Iijima et
al., 2008). Selain itu senyawa 2’-hidroksi- 3,4,3’,4’,6’-pentametoksi (4) juga
telah berhasil diisolasi dari kulit buah Citrus kinokuni HORT. ex TANAKA (Iwase
etal., 2001). Senyawa kalkon
lainya 2’,4’-dihidroksi-3’,5’,6’-trimetoksi kalkon diisolasi dari kulit
batang tumbuhan Cryptocarya costata (Usman et
al., 2005).
Namun kalkon yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan biasanya memiliki
kandungan yang rendah dengan variasi struktur relatif terbatas. Isolasi kalkon
dari tumbuh-tumbuhan biasanya juga membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya
relatif mahal. Oleh karena itu, sintesis merupakan upaya terbaik untuk
mendapatkan senyawa kalkon dan turunannya dengan hasil yang lebih besar dan
variasi struktur sesuai dengan yang dikehendaki.
Salah
satu cara untuk membuat senyawa turunan kalkon adalah melalui kondensasi aldol
dari suatu keton aromatik dan aldehid aromatik baik dalam kondisi basa maupun
asam. Metoda ini dikenal ramah lingkungan karena menggunakan bahan kimia
berbahaya yang relatif kecil. Di samping itu, daya tarik lain dari metoda ini
adalah dapat dilakukan dengan pendekatan kimia kombinatorial. Melalui kombinasi
dua reaktan akan menghasilkan kalkon dengan struktur yang sangat beragam dan
sesuai dengan yang diinginkan
Kondensasi Aldol
Sejauh ini pengembangan senyawa kalkon dilakukan dengan modifikasi substituen pada kerangka dasarnya melalui sintesis kimia.Turunan senyawa kalkon dapat disintesis secara luas melalui kondensasi Claisen-Schmidt dari suatu aldehid dengan metil keton dalam suasana basa (Bag etal., 2009; Power etal., 1998).
Sejauh ini pengembangan senyawa kalkon dilakukan dengan modifikasi substituen pada kerangka dasarnya melalui sintesis kimia.Turunan senyawa kalkon dapat disintesis secara luas melalui kondensasi Claisen-Schmidt dari suatu aldehid dengan metil keton dalam suasana basa (Bag etal., 2009; Power etal., 1998).
Reaksi kondensasi adalah reaksi
dimana dua molekul atau lebih bergabung menjadi suatu molekul yang lebih besar,
dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul (seperti air) (Fessenden dan Fessenden, 1994).
Reaksi
kondensasi hampir mirip dengan reaksi polimerisasi. Perbedaannya pada reaksi
kondensasi, bergabung melibatkan 2 atau 3 molekul yang berkondensasi, sedangkan
pada polimerisasi dapat sampai ratusan atau jutaan molekul (Fessenden dan Fessenden, 1994).
Dalam kondensasi aldol, suatu
ikatan karbon-karbon baru yang terbentuk antara atom-atom α dari suatu senyawa
karbonil dan atom karbon karbonil yang lainnya karena keasaman atom hidrogen α
dari senyawa karbonil membuatnya memungkinkan senyawa karbonil tersebut untuk
bereaksi dengan yang lainnya sehingga menghasilkan suatu produk gabungan
keduanya adalah suatu aldehid dan suatu alkohol. Reaksi ini sering disebut
dengan kondensasi aldol. (Quellete, 1994)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar