Google ads

Minggu, 04 Januari 2015

PENYAKIT INFEKSI




Penyakit infeksi sangat banyak ragamnya yang terjadi pada orang Indonesia. Penyakit infeksi ini disebabkan oleh kurangnya imunitas tubuh sehingga bakteri-bakteri mudah untuk tumbuh dan berkembang biak dalam tubuh. Adapun beberapa penyakit yang sering ditemui di Indonesia, antara lain :
1. OTITIS MEDIA
·         Pendahuluan
         Otitis media merupakan infeksi telingga bagian tenggah yang disebabkan oleh virus,namun sulit dibedakan etiologi antara virus atau bakteri berdasarkan presentasi klinik maupun pemeriksaan menggunakan otoskop saja. Otitis media akut biasanya di perparah oleh infeksi pernafasan atas yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan  oedema pada tuba eustachius.
         Hal ini berakibat pada akumulasi cairan dan mucus yang kemudian terinfeksi oleh bakteripatogen yang paling umum yang menginfeksi pada anak adalah Streptococus Pneumoniae, Haemophilus Influenzae, Moraxella Catarvhalis.

·         Gejala
Otitis media ini terdiri dari :
1.     Otitis media akut
      Gejalanya peradangan local, otalgia, iritabilitas, nafsu makan turun, nyeri, hilangnya pendengaran, demam, leukositosis.
2.     Otitis media efusi
      Ditandai dengan adanya cairan dirongga telinga bagian tengah tampa disertai tanda peradangan akut.

3.     Otitis media kronik
      Dijumpai adanya cairan yang purulen sehingga diperlukan drainase.

·         Pengobatan
      Terapi otitis media akut meliputu pemberian antibiotik oral dan tetes bila disertai dengan pengeluaran secret. Lama terapi adalah 5 hari bagi pasien resiko rendah (yaitu usia > 2 tahun, serta tidak memiliki riwayat otitis ulangan ataupun otitis kronik) dan 10 hari bagi pasien reiko tinggi. Gegimen antibiotik yang digunakan dibagi dua pilihan yaitu Lini I dan Lini II.
         Antibiotik Lini II diindikasikan bila :
1.     Antibiotik pilihan pertama gagal.
2.     Riwayat respon yang kurang terhadap antibiotik pilihan pertama.
3.     Hipersensitifitas
4.     Organisme resisten terhadap antibiotik pilihan pertama yang dibuktikan dengan tes sensitifitas
5.     Adanya penyakit penyerta yang mengaruskan pilihan antibiotik pilihan kedua.

         Obat yang digunakan :
a.     lini I
q  Amoksisilin
Untuk anak 20-40 mg/kg BB/hari terbagi dalam 3 dosis, untuk dewasa 40 mg/kg BB/hari terbagi dalam 3 dosis. Sedangkan untuk pasien yang mempunyai resiko rendah yaitu usia > 2 tahun tidak mendapat antibotik selama 3 bulan terakhir.
b.     lini II
q Amoksisilin – klavulanat
Untuk anak 25-45 mg/kg BB/hari terbagi dalam 2 dosis. Dan dewasa 2 X  875 mg. Dimana 1 dosis untuk otitis media yang baru dan 3 hari terapi untuk otitis yang resisten.
q Cefprozil
Untuk anak 30 mg/kg/hari, dibagi dalam 2 dosis. Dan dewasa 2 X 250 – 500 mg
q Ceftraxone
Untuk anak 50 mg/kg BB
q Cefixime
Untuk anak 8 mg /kg/hari terbagi dalam 1-2 dosis, dan dewasa 2 kali sehari 200 mg

·         Konseling
q  Beritau pasien jangan menghentikan pemakaian obat sebelum obatnya habis seluruhnya. Karena obat yang diberikan adalah antibiotik, jika penggunaanya tidak teratur di khawatirkan akan terjadi resistensi.
q  Tanyakan pada pasien apakah dia mengorek telingga terlalu kedalam, jika iya maka pasien diberitau bahwa tidak boleh mengorek telingga sampai kedalam telinga sekali.

2. SINUSITIS

·     Pengertian
      Sinusitis adalah peradangan pada mukosa sinus. Penularan sinusitis adalah kontak langsung dengan penderita, melalui udara. Oleh karena itu untuk mencegah penularan sinusitis dianjurkan untuk memakai masker, cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan penderita
·         Gejala
q  Hidung tersumbat
q  Secret hidung yang kental bewarnahijau kekuningan atau jernih
q  Secret berbau
q  Nyeri tekan pada wajah diarea pipi, diantara mata dan dahi.
q  Batuk
q  Demam tinggi
q  Sakit kepala
q  Malaise

·         Pengobatan
        Terapi penukung terdiri dari pemberian analgetik dan dekongestan. Penggunaan antihistamin dibenarkan pada sinusitis yang disebabkan oleh alergi. Namun perlu diwaspadai pengunaan antihitamin akan mengentalkan secret. Pemakaian dekongestan tropical dapat mempermudah pengeluaran secret, namun perlu diwaspadai pemakaian lebih dari 5 hari akan menimbulkan penyumbatan berulang.
        Terapi pokok meliputi pemberian antibiotik selama 10-14 hari, kecuali menggunakan azitromycin. Jika gejala menetap maka terapi akan diperpanjang selama 10 – 14 hari lagi.
q  Lini I
a.     Amoksisilin
Dosis untuk anak 20 – 40 mg/kg BB/hari terbagi dalam 3 dosis atau 25 – 45 mg/kg BB/hari dibagi dalam 2 dosis. Untuk dewasa 500 mg
b.     Kotrimoxazol
      Dosis untuk anak 6 – 12 mg dan dewasa 2 tablet 2 kali sehari.
c.  Eritromisin
Anak dosisnya 30 – 50 mg/kg BB/hari terbagi dalam 6 jam. Dan dewasa 250 – 500 mg 4 kali sehari.
d.  Doxiciclin 100 mg.

q  Lini II
a.     Amoksisiklin – Clavulanat 875 mg
b.     Cefuroksam 500 mg
c.     Klaritromisin 250 mg
d.     Azitromycin 500 mg
e.     Levofloxacin 250 – 500 mg

·     Konseling
q  Beritau pasien jangan menghentikan pemakaian obat sebelum obatnya habis seluruhnya. Karena obat yang diberikan adalah antibiotik, jika penggunaanya tidak teratur di khawatirkan akan terjadi resistensi.


3. FARINGITIS

a.     Pengertian
                Faringitis adalah peradangan pada mukosa faring dan sering meluas kejaringan sekitarnya. Faringtis basanya timbul bersama-sama dengan tonsillitis, thinitis, dan laryngitis. Faringitis dijumpai pada anak-anak usia 5 – 15 tahun didaerah dengan iklim panas, faringitis dijumpai pula pada dewasa yang masih memiliki anak usia sekolah atau bekerja dilingkungan anak – anak.

b.     Gejala
1.  Demam tiba –tiba
2.     Nyeri tenggorokan
3.     Tonsilitas
4.     Nyeri telan
5.     Tonsil bewarna kemerahan dan tampak adanya pembengkakan.

·         Pengobatan
Terapi dengan antibiotik dapat dimulai lebih dahulu bila disertai dengan kecurigaan yang tinggi terhadap bakteri sebagai penyebab. Sejumlah antibiotik terbukti efektif pada terapi faringitis oleh Streptococus grop A yaiti penisilin dan amiksisilin

·         Konseling
q  Beritau pasien jangan menghentikan pemakaian obat sebelum obatnya habis seluruhnya. Karena obat yang diberikan adalah antibiotik, jika penggunaanya tidak teratur di khawatirkan akan terjadi resistensi.


4. BRONKITIS
·         Pengertian
                     Bronchitis adalah kondisi peradangan pada daerah rakheobrokhial. Peradangan tidak meluas sampai alveoli.
Factor resiko bronchitis :
q Merokok
q Infeksi sinus
q Bronkhiektasi
q Anomaly saluran pernafasan
q Foreign bodies

·         Gejala
q  Batuk yang menetap yang bertambah parah pada malam hari dan biasanya disertai dengan sputum.
q  Sesak nafas bila harus melakukan gerakan eksersi
q  Lemah, lelah, lesu, nyeri kepala
q  Laryngitis yang disebabkan oleh chamydia
q  Demam
·         Pengobatan
q  Bronchitis akut
Pengobatanya dengan amoxsisilin 500 mg, makrolida.
q  Bronkitis kronik
Pengobatanya dengan amoksisilin 500 mg, quinolon, azitromycin 500 mg, koltrimoxsazol.
q  Bronchitis kronik dengan komlikasi
Pengobatanya dengan quinolon, ceftazidime, cefipime.
q  Bronchitis kronik dengan infeksi bakteri
pengobatanya dengan quinolon oral atau parental, meropenem, ceftazidim.

·         Konseling
q  Beritau pasien jangan menghentikan pemakaian obat sebelum obatnya habis seluruhnya. Karena obat yang diberikan adalah antibiotik, jika penggunaanya tidak teratur di khawatirkan akan terjadi resistensi.
q  Tanyakan pada pasien merokok, jika ya, maka hentikan menggunakan rokok, karena akan memperparah penyakit pasien.


4.   PNEUMONIA

·         Pendahuluan
            Pneumonia merupakan infeksi diujung bronkholi dan alveoli yang dapat disebakan oleh berbagai patogen seperti bakteri, jamur, virus, parasit.
           Pneumonia menjadi penyebab kematian tertinggi pada balita dan bayi serta menjadi penyebab penyakit utama terbanyak. Pneumonia dapat terjadi sepanjang tahun dan dapat melanda semua usia.
Factor resiko :
q   Usia tua atau anak – anak
q   Merokok
q   Adanya penyakit paru yang menyertai
q   Infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus
q   Obstruksi bronkial

·         Gejala
q   Demam
q   Batuk produktif
q   Takikardia
q   Perubahan sputum, baik dalam jumlah ataupun karakternya.
q   Nyeri dada seperti ditusuk pisau

·         Pengobatan
                       Penatalaksanaan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri sama seperti infeksi pada umumnya yaitu dengan pemberian antibiotik yang dimulai secara empiris dengan antibiotik spekrum luas sambil menunggu hasil labor keluar, sesudah itu baru diubah ke antibiotik spectrum sempit.
-    Kondisi klinik pasien sebelumnya sehat
Bakteri penyebabnya adalah Pneumococus, Mycoplasma, Pneumonia. Dan pengobatanya dengan eritromycin, klaritromisin, azithromycin.
-    Komorbiditas
Bakter penyebabnya adalah S.Pneumoniae, Hemophilus, Influenza, Moraxella catarthalis, Chlamydia pheumoniae dan legionella. Dan pengobatanya dengan Cefuroksim, Cefutaksim, Ceftriakson.
-    Aspirasi
Disebabkan oleh S.Aureus. dan pengobatanya dengan ampisilin dan amoksisilin, klindamisin, dan aminokglikosida.

·         Konseling
q  Beritau pasien jangan menghentikan pemakaian obat sebelum obatnya habis seluruhnya. Karena obat yang diberikan adalah antibiotik, jika penggunaanya tidak teratur di khawatirkan akan terjadi resistensi.
q  Tanyakan pada pasien merokok, jika ya, maka hentikan menggunakan rokok, karena akan memperparah penyakit pasien.


Google Ads