Cara kerja dan evaluasi :
- siapkan kondisi ruang produksi pada grey area/kelas
III, syarat (CPOB 2001 lampiran 3.10a hal 60). Jumlah cemaran partikel/m3 µm
max sebanyak 3,5 juta, cemaran partikel/m3 > 5µm max sebanyak 20 ribu,
jumlah cemaran mikroba/m3 max sebanyak 500, efisiensi saringan 95%,
pertukaran udara >20 kali/jam, temperature 250C, humidity
55%.
- siapkan peralatan. Alat sudah dibersihkan dengan
aqua, typol 0,1%, EtOH 75% dan terakhir aqua kembali. Beri label telah dibersihkan. Set peralatan
sesuai dengan master formula untuk produk yang akan diproduksi. Beri
label siap digunakan.
- karyawan
harus sehat dan tidak berpenyakit menular. Di ruang ganti pakaian,
karyawan harus melepas sepatu, mencuci tangan dengan menggunakan cairan
anti septic khusus, keringkan lalu mengganti pakaian rumah dengan pakaian
khusus produksi, kenakan tutupm kepala, sarung tangan dan masker. Karyawan
masuk ke ruang produksi melalui air lock dengan kaki kanan, kenakan sepatu
khusus, lalu kaki kiri dan kenakan juga sepatu khusus.
- bahan
pengemas primer diambil dari gudang dalam kemasan sesuai master
formula/CPB produk yang akan diproduksi. Kirim ke ruang produksi
melalui air lock khusus bahan kemasan primer.
- bahan
baku diambil dari gudang bahan baku. Kirim ke ruang penimbangan timbang
sesuai master formula
- bahan
kemas skunder diambil dari gudang bahan kemas sesuai master formula/CPB
produk yang akan diproduksi. Kirim ke ruang packing skunder. Cek
nomor batch dan tanggal ED sesuai master formula
- diruang produksi
- granulasi basah
o
zat aktif + pengikat + penghancur dalam +
pengisi, mixing dalam litterfold lodige machine 1500 rpm selama 30 menit.
o
Alcohol sebagai pembasah disemprot melalui
mikropiston ke dalam mesin sehingga di dapat masa lembab seperti butiran salju.
o
Masa dimasukkan ke dalam oscilating granulatory
dan dilewatkan hingga didapat granul dengan ukuran 40 mesh.
o
Granul basah dihisap melalui pompa vakum masuk
ke fluid bed dryer selama 30 menit, temperature 600C, tekanan 30-50
psig
o
Granul kering yang didapat, dihisap melalui
vakum, dilewatkan oscilating granulatory hingga didapat granul dengan ukuran 60
mesh.
o
Pindahkan ke storage tank, beri label Quarantine
dan lakukan IPC :
§
Homogenitas
§
Granulatory
§
Kecepatan alir
§
Kelembaban
§
Bobot jenis
o
Setelah lulus uji release, lakukan campur
kering, granul ditambah penghancur luar + pelincir, mix didrum roller barrel
150 rpm 30 menit. (seharusnya 25 rpm selama 5 – 10
menit.jika lebih 10 menit sifat alirnya jadi hilang) (Pharmaceutical Dosage
Forms Tablet Vol 2, 2nd Edition,Herbert A Lieberman,Leon Lachman .
Marcel Dekker Inc,1989 NewYork
o
Pindahkan ke ruang cetak, masukkan dalam corong
mesin cetak tablet JCMCO yang dilengkapi dengan 23 punch dan 2 hoppler dengan
kapasitas 50 ribu tablet/jam. Cetak
dengan tekanan 4 ton/inch linear dengan permukaan punch rata ukuran 5/8 inch.
Tiap 15 menit lakukan kembali IPC
- Granulasi kering
o
Zat aktif + pengikat + pengisi + ½ fase luar,
mixing dalam diosna machine, 1500 rpm selama 30 menit
o
Lakukan
slugging dengan menggunakan chilsonator dengan penekanan 10 ton sehingga
didapat granul 60 mesh. Pecahkan slug dan dilewatkan pada oscilating
granulatory hingga didapat granul dengan ukuran 60(8)
mesh
o
Lakukan
slugging dan pecahkan berulang hingga didapatkan granul dengan flowbility,
kompresibilitas dan anti adheren yang baik.
o
Pindahkan ke storage tank, beri label Quarantine
dan lakukan IPC :
§
Homogenitas
§
Granulatory
§
Kecepatan alir
§
Kelembaban
§
Bobot jenis
o
Setelah lulus uji release, lakukan campur
kering, granul ditambah ½ fase luar, mix di drum roller barrel 150 rpm 30 menit.25 RPM
SELAMA 10 MENIT.
o
Pindahkan ke ruang cetak, masukkan dalam corong
mesin cetak tablet JCMCO yang dilengkapi dengan 23 punch dan 2 hopper dengan
kapasitas 50 ribu tablet/jam. Cetak
dengan tekanan 4 ton/inch linear dengan permukaan punch rata ukuran 5/8 inch.
Tiap 15 menit lakukan kembali IPC
- Cetak langsung
o
Zat aktif + pengikat + pengisi + ½ fase luar,
mixing dalam diosna machine, 1500 rpm selama 30 menit.
o
Pindahkan ke storage tank, beri label Quarantine
dan lakukan IPC :
§
Homogenitas
§
Granulatory
§
Kecepatan alir
§
Kelembaban
§
Bobot jenis
o
Setelah lulus uji release, lakukan campur
kering, granul ditambah ½ fase luar, mix di drum roller barrel 150 rpm 30
menit. (seharusnya 25 rpm selama 5 – 10 menit.jika
lebih 10 menit sifat alirnya jadi hilang) (Pharmaceutical Dosage Forms Tablet
Vol 2, 2nd Edition,Herbert A Lieberman,Leon Lachman . Marcel Dekker
Inc,1989 NewYork
o
Pindahkan ke ruang cetak, masukkan dalam corong
mesin cetak tablet JCMCO yang dilengkapi dengan 23 punch dan 2 hoppler dengan
kapasitas 50 ribu tablet/jam. Cetak
dengan tekanan 4 ton/inch linear dengan permukaan punch rata ukuran 5/8 inch.
Tiap 15 menit lakukan kembali IPC
v
Tiap 15 menit lakukan kembali IPC
ü
Keseragaman ukuran
ü
Keseragaman bobot
ü
Keseragaman kandungan
v Tiap 30 menit lakukan kembali uji IPC
ü
Uji kekerasan tablet
ü
Friabilitas
v Pada akhir pencetakan, karantina lakukan
uji
ü
Keseragaman kandungan
ü
Disolusi tablet
v
Bila lulus uji release, produk ruahan (ANTARA)
dibawa keruang penyalutan
v
Peralatan penyalutan telah disiapkan dan telah
diberi label telah dibersihkan. Accela cota 24 inch dengan standar 2 pengatur
aliran, sistem semprot otomatisasi udara dengan lubang 0,04 inch, sistem pompa,
panci penyalut.
v
Set dengan kondisi : kecepatan panci 12-15 rpm,
temperature udara mengalir selama proses 300C, tekanan automatisasi
30-50 psig. Beri label telah siap digunakan.
v
CAP dilarutkan dalam
etil alcohol, sorbiton mono oleat dan aseton. Larutan dihubungkan dengan
piston.
v Tablet dimasukkan kedalam panci penyalut.
Bila kondisi telah tercapai, atur kecepatan 12-15 rpm, semprotkan penyalut
dengan tekanan automatisasi 30-50 psig hingga didapat penyalut dengan bobot 10%
dari bobot sediaan tablet.
v Bila proses penyalutan telah selesai,
karantina dan lakukan IPC
ü
Estetika
ü
Keseragaman bobot
ü
Disolusi tablet
ü
Waktu hancur
v
Bila lulus uji release, produk ruahan dibawa ke
ruang stripping (kemasan primer). Strip (I strip a 4 tablet atau 10 tablet)
dengan menggunakan stripping chuan shiang machine. Ruangan bersuhu 240C
dan kelembaban 60-70%.
v
Tiap 15 menit lakukan IPC
ü
Uji kebocoran
ü
Uji estetika
ü
Stabilitas sediaan
ü
Pengambilan produk untuk retain sample
v
Bila lulus uji, produk yang tersusun pada rak
khusus dikirim ke packing skunder. Strip dimasukkan ke inner box a 10 strip,
lalu masukkan ke outer box. Beri no register, batch dan ED pada outer box.
Cheking akhir.
v
Kirim
ke gudang produk jadi. Lakukan serah terima dari bagian produksi ke
bagian logistik.
CARA KERJA TABLET SALUT GULA
I.
Cara kerja dan In Process Control
1.
Lapisan Penutup
-
Penyalutan dilakukan setelah produk ruahan / antara lulus
IPC
-
Penyalutan dilakukan diruangan grey area yang sesuai
syarat CPOB
-
Atur temperature alat penyalut pada suhu 30 0C
(70 o C).Tablet yang telah siap
disalut dimasukan ke dalam panci penyalut dengan putaran 10 rpm.
-
Lakukan
3 kali pemakaian larutan zein / shellac , 800 ml untuk tiap kali pemakaian.
-
Pemakaian
yang satu dilakukan 15-20 menit sesudah pemakaian sebelumnya agar tablet
benar-benar kering
-
Jika
tablet menjadi lekat antara 2 pemakaian tadi , beri talk secukupnya untuk mencegah pelekatan dengan dinding panci
dan satu dengan yang lain
2.
Lapisan Dasar
-
Lepaskan tombol udara masuk dan panas sehingga tidak
berjalan, gunakan system pembuangan biasa, pasang kecepatan putaran panci pada
10 rpm
-
Gunakan 1,5 larutan gelatin yang hangat untuk lapisan
pertama. Kurangi jumlahnya untuk lapisan berikutnya untuk mendapat ketebalan
yang tepat. Pastikan bahwa tepi tablet
dilapisi. Ketebalan diuji dengan cara volumetrik.
-
Jarak waktu
antara 2 pelapisan paling sedikit 20 menit
untuk memungkinkan pengeringan yang tepat. Pastikan bahwa larutan
tersebar dengan cepat dan merata di
dalam tumpukan tablet. Taburkan bubuk pelapis dasar jika terjadi
perlengketan
-
Setelah pelapisan
terakhir, kocok panci secara periodic selama paling sedikit 2-4 jam agar tablet
benar-benar kering
3.
Lapisan Sirup
-
Sebelum pelaksanaan dimulai, buang debu di dalam panci.
Pasang tombol pengaturan udara buang
keluar. Atur tempetratur udara sedemikian rupa sehingga udara yang keluar
antara 45 - 48 0C. Pasang kecepatan panci pada 12 rpm.
-
Lakukan 5-15 kali pelapisan sirup kasar
secukupnya untuk membasahi seluruh tumpukan. Pelapisan dengan sirup kasar segera diulangi jika lapisan sebelumnya telah
kering dan agak berdebu.
-
Sirup
kental berwarna diberi dengan cara yang sam beberapa kali , sehingga dicapai
volume yang spesifik dari tablet
-
Matikan tombol pemanas, kurangi udara yang masuk dan
keluar
-
Lakukan beberapa pelapisan dengan larutan sirup biasa
yang berwarna untuk memperoleh kelicinan permukaan.
-
Tiap pelapisan dengan sirup biasa dilakukan segera
setelah tablet tampak berembun atau suram. Jangan dibiarkan tampak berdebu.
4.
Pengkilapan
-
Putuskan
tombol pengatur udara masuk, udara keluar, serta pengatur panas. Atur
kecepatan panci pada 12 rpm.
-
Lakukan
pelapisan 3 sampai 4 kali dengan larutan pengkilap, tiap kali dengan 300 ml
larutan
-
Biarkan pelarut menguap sempurna antara dua pelapisan.
-
Setelah
penyalutan selesai, tempatkan tablet pada storage tank dan beri label
“karantina”. IPC produksi akan melakukan pengujian estetika
-
Setelah lulus IPC, tablet akan dibawa keruang
pengemasmelalui pass box, pengemasan primer dilakukan dengan stripping machine,
1 strip=10 tablet. Setiap 15 menit IPC akan melakukan pemeriksaan Uji estetika,
, no.batch dan uji kebocoran strip
-
Tablet
yang sudah dikemas dalam strip, dibawa keruang pengemas skunder melalui pass
box, dan dilakukan pengemasan skunder.
CARA KERJA TABLET EFFERVESCENT
Cara kerja dan evaluasi (IPC)
a.
Cara kerja (Skala Produksi)
- Siapkan kondisi ruang
produksi pada grey area/kelas III. Jumlah cemaran partikel/m3 ≥
0,5 µm max sebanyak 3,5 juta cemaran partikel/m3 ≥ 0,5 µg
sebanyak 20 ribu, jumlah cemaran mikroba/m3 sebanyak 500,
efisiensi saringan 95 %, pertukaran udara > 20x/jam, temparatur 25o
C, humidity < 30 % (penting untuk menjaga
kelembaban di bawah 30 % untuk mencegah terjadinya reaksi.
- Siapkan
peralatan. Alat sudah dibersihkan
dengan aqua typol 0,1 %, EtOH 75 % dan terakhir aqua kembali. Beri label setelah dibersihkan. Set
peralatan sesuai de ngan master formula untuk produk yang akan diproduksi.
Beri label siap digunakan.
- Kaleng dan tutup dicuci dengan Na Pyrophospat 0,5
% dengan mesin cuci otomatis. Cuci
dan bilas dengan aqua demineralisata. Keringkan dalam tunnel dryer
suhu 60o sselama 2 jam. Dinginkan pada suhu kamar
selama 1 jam. Bawa ke ruang produksi
melalui air lock khusus bahan kemasan primer.
- Semua bahan baku
dan bahan pengemas yang diambil
dari gudang penyimpanannya masing-masing telah mengalami QC
terlabih dahulu pada masa karantina. Bahan-bahan yang dipakai adalah yang telah lulus QC.
Ada 2 metode pembuatan :
a. Metoda granulasi kering (lachman hal
734)
1.
Bagian asam (metode peleburan) :
Asam sitrat dan asam tartrat dipanaskan di oven 93-104oF(5/9 x
(99-32) =37,2o C dan kelembaban <30% hingga melebur sempurna
selama 24 jam
2.
Zat aktif asam (g), +granul bag asam, + NaHCO3
(g) + flavoring, mixing di Diosna machine, 1500 rpm selama 20 menit.
3.
Lakukan slugging dengan menggunakan Chilsosator dengan
punch permukaan rata berukuran 1 ¼ inch dan penekanan 10 ton sehingga didapat
tablet dengan tebal 3/8 inch. Pecahkan slug dan dilewatkan pada oscilating
granulatory hingga didapat granul dengan ukuran 16 mesh.
4. Pindahkan ke storeage tank, beri label
“Quarantine” dan lakukan evaluasi granul (IPC) :
-
Homogenitas
(Teori Sediaan hal 114)
-
Granulometri
(Teori Sediaan hal 114)
-
Kecepatan
alir (Teori Sediaan hal 114)
-
Kelembaban
(Teori Sediaan hal 115)
-
Bobot
Jenis (Teori Sediaan hal 115)
5. Setelah lulus uji “release”, pindahkan ke
ruang cetak. Cetak tablet
dengan bobot 3 gram dengan pinggir tumpul, diameter 1 inchi.
6. Tablet yang sudah dicetak dilakukan
evaluasi.
b. Metoda granulasi basah
1. Bagian basa
Zat
aktif basa, (+) pengikat (PVP dalam
bentuk kering) (+) pengisi (+) FD&C Yellow, mixing di litterfold lodige machine,
1500 rpm selama 30 menit.
a. etanol 96% sebagai pembasah disemprot
melalui mikropiston mellalui mesin sehingga didapat massa lembab seperti
butiran salju.
b.massa dimasukkan ke dalam oscillatory dan
dilewatkan hingga didapat granul basah dengan ukuran 20 mesh.
c. granul basah dihisap melalui pompa vakum
masuk fluid bed dryer (FBD) selama 1 jam, temperature 45-50o C tekanan
30-50 psig.
d.
granul
kering yang didapat dihisap melalui vakum dilewatkan oscilating granulotory hingga didapat granul
dengan ukuran 20 mesh.
2.
bagian asam :
zat aktif asam (bila stabil pemanasan) + asam sitrat +
asam tartrat + pengikat (PVP dalam bentuk kering) + pengisi + FD&C Yellow
no 6 mixing di litterfold lodige machine, 1500 rpm selama 30 menit.
a.
etanol 96% sebagai pembasah disemprot melalui
mikropiston melalui mesin sehingga didapat massa lembab seperti butiran salju.
b.
massa
dimasukkan ke dalam oscillatory dan dilewatkan hingga didapat granul dengan
ukuran 20 mesh.
c.
granul basah dihisap melalui pompa vakum masuk fluid
bed dryer (FBD) selama 1 jam, temperature 45-50o C tekanan
30-50 psig
d.
granul kering yang didapat dihisap melalui vakum
dilewatkan oscilating granulotory hingga
didapat granul dengan ukuran 20 mesh.
e. Pindahkan ke storeage tank, beri label
“Quarantine” dan lakukan evaluasi granul (IPC) :
- Homogenitas (Teori Sediaan
hal 114)
- Granulometri (Teori Sediaan
hal 114)
- Kecepatan alir (Teori
Sediaan hal 114)
- Kelembaban (Teori Sediaan
hal 115)
- Bobot Jenis (Teori Sediaan
hal 115)
3. Setelah lulus uji “release”, lakukan
campur kering, granul basa + granul asam, zat aktif asam (bila tidak tahan
pemanasan, seperti Vitamin C) ditambah PEG + oleum citri, mix di drum roller
barrel 25 rpm 10 menit.
4. Kemudian massa dicetak menggunakan mesin
manesty yang menggunakan tekanan 4 ton per inci linear dengan permukaan punch
rata berukuran 5/8 inchi (harap lihat lachman jilid 3 halaman 1399 disana
terdapat berbagai jenis mesin dengan kapasitas masing-masing).
V. Setelah 15 menit dilakukan uji kekerasan tablet (5 tablet), friabilitas (20
tablet), keseragaman ukuran (20 tablet) dan keseragaman bobot (20 tablet). Pada
akhir pencetakan, sediaan dikarantina dan dilakukan pengujian keseragaman
kandungan (30 tablet), disolusi (6 tablet), waktu hancur ( 6 tablet) dan
pemeriksaan kadar tablet.
VI.
Setelah
lulus uji maka dilakukan pengemasan primer. Kaleng dan brosur dimasukkan ke
inner box, lalu masukkan ke outer box (dus/karton), beri nomor batch
dan ED pada outer box. Checking akhir.
VII. Kirim ke gudang produk jadi, lakukan serah
terima dari bagian produksi ke bagian logistik.
Secara umum ada 2 metoda pembuatan tablet efferv (Ansel, hal 214) :
1. Metoda kering atau peleburan
2. Metoda basa
Ad 1. Metoda kering / peleburan
Dalam metoda ini, satu molekul air yang ada pada setiap
molekul asam sitrat bertindak sebagai unsur penentu bagi pencampuran serbuk.
Sebelum serbuk-serbuk dicampur atau diaduk kristal asam sitrat dijadikan
serbuk, baru dicampurkan dengan serbuk-serbuk lainnya (setelah dilewatkan
melalui ayakan No. 60) untuk memantapkan keseragaman atau meratanya
pencampuran. Ayakan dan alat pengaduk harus terbuat dari stainless steel atau
bahan lain yang tahan terhadap pengaruh asam. mencampur atau mengaduk serbuk-serbuk
ini dilakukan dengan cepat dan lebih baik pada lingkungan yang kadar
kelembapannya rendah untuk mencegah terhisapnya uap-uap air dari udara oleh
bahan-bahan kimia dan oleh reaksi kimia yang terjadi lebih dini. Setelah
selesai pengadukan, serbuk diletakkan diatas lempeng atau gelas atau nampan
yang sesuai dalam sebuah oven (atau pemanas lainnya yang sesuai) dan sebelumnya
oven ini dipanasi antara 93 oF – 104 oF( oC???) (
5/9 x (93-32) = 33 oC – 40 oC
selama proses pemanasan serbuk dibolak balikkan dengan memakai spatel tahan
asam. Panas menyebabkan lepasnya air kristal dari asam sitrat, dimana yang pada
gilirannya melarutkan sebagian dari campuran serbuk, mengatur reaksi kimia dan
akibat melepasnya beberapa karbondioksida. Ini menyebabkan bahan serbuk yang
dihaluskan menjadi agak seperti spon dan setelah mencapai kepadatan yang tepat
serbuk ini dikeluarkan dari oven dan diremas melalui suatu ayakan tahan asam
untuk membuat granul sesuai dengan ukuran yang diinginkan, ayakan A No 4 dapat
dipakai untuk membuat granul yang lebih besar, ayakan No. 8 untuk membuat
ukuran sedang dan ayakan No.10 mengayak granul yang lebih kecil. Ketika semua
adonan telah melalui ayakan, granul-granul ini segera mengering pada suhu tidak
lebih dari 54 derajat dan segera dipindahkan ke wadah lalu disegel secara tepat
dan rapat. Metoda peleburan digunakan dalam mengolah hampir semua serbuk
effervescent yang diperdagangkan dan pada pengolahan Na fosfat Effervescent USP
resmi.
Ad 2. Metoda basah
Metode ini berbeda dari metode peleburan dalam hal sumber
unsur penenetu tidak perlu pada air kristal asam sitrat, akan tetapi boleh juga
air ditambahkan kedalam bukan pelarut (seperti alkohol) yang digunakan sebagai
unsur pelembap untuk membuat adonan bahan yang lunak dan larutan untuk pembuatan
granul. Dalam metode ini mungkin semua tablet tidak mengandung air, sejauh air
ditambahkan ke dalam campuran yang lembap. Begitu cairan cukup ditambahkan
(sebagian) untuk mengolah adonan pada kepadatannya yang tepat, baru granul
diolah dan dikeringkan dengan cara seperti di atas.
b. Evaluasi
Evaluasi
granul
Tujuan : Untuk memeriksa apakah granul yang terbentuk memenuhi
syarat atau tidak untuk dikempa
Prosedur
:
1. Kandungan air (hanya untuk granul
hasil granulasi basah)
a. Penentuan dilakukan dengan
menggunakan 5 g granul yang diratakan pada piring logam, kemudian dimasukkan
dalam alat penentuan kadar air (Moisture Balance).
b. Atur panas yang digunakan (70 oC)
lalu diamkan beberapa waktu sampai diperoleh angka yang tetap (dalam bentuk %).
Piring logam dipanaskan hingga bobot tetap sebelum digunakan.
2.
Kecepatan aliran ( menggunakan Flow Tester)
a.
Sejumlah tertentu granul dimasukkan ke dalam alat
penentuan (corong) penguji aliran.
b.
Alat dijalankan dan dicatat waktu yang dibutuhkan oleh massa granul untuk
melewati corong.
c. Hasil dinyatakan dalam satuan g/detik.
Kecepatan aliran yang ideal adalah 10 g/detik.
3.
Kadar pemampatan
a. Masukkan
100 g granul dalam gelas ukur 250 ml, volume mula-mula dicatat sebagai ketukan
0 (Vo).
b. Lakukan pengetukan, dan volume pada ketukan
ke 10, 50, dan 100 diukur.
c. Timbang bobot granul yang digunakan untuk
pengujian ini.
d.Hitung kadar pemampatan dengan persamaan
berikut ini :
Kp = [ (Vo-Vt)/Vo ] x 100 %
Kp = kadar pemampatan
Vo = volume granul sebelum pemampatan
Vt = Volume granul pada t ketukan
Penafsiran hasil : Granul
memenuhi syarat jika Kp ≤ 20 %.
4.
Bobot Jenis (BJ)
a.
BJ nyata
Sejumlah gram granul
dimasukkan ke dalam gelas ukur.
Catat volumenya dan
timbang bobot granul yang digunakan untuk pengujian ini.
Hitung BJ nyata dengan persamaan
berikut ini :
P = W/V
P = BJ nyata
W = Bobot granul
V = Volume granul tanpa pamampatan
b. BJ mampat
Sejumlah gram granul
dimasukkan ke dalam gelas ukur pada alat dengan menggunakan corong pangjang. Catat
Volumenya (Vo).
Gelas ukur diketuk-ketukkan
sebanayak 10 dan 500 kali. Catat
volumenya V10 dan V500).
Timbang bobot granul yang digunakan untuk pengujian ini.
Hitung BJ mampat dengan persamaan
berikut ini :
Pn = W/Vn
Pn= BJ mampat
W =
Bobot granul
Vn = Volume granul pada n ketukan
5. Indeks kompresibilitas
Hitung dengan persamaan : [
(Pn-P)/Pn ] x 100 %
6.
Perbandingan Haussner
Hitung dengan persamaan
berikut ini :
Angka haussner = BJ setelah pemampatan / BJ sebelum pemampatan
Penafsiran hasil = Granul memenuhi
syarat jika angka haussner >1.
Evaluasi Tablet
Tujuan
: untuk memeriksa apakah tablet memenuhi persyaratan resmi (farmakope) atau non resmi (Non
farmakope) atau tidak.
Prosedur :
1.
Pemeriksaan penampilan
Meliputi pemeriksaan visual yaitu bebas dari kerusakan dari kontaminasi
bahan baku atau
dari pengotoran saat proses pembuatan.
2.
Keseragaman ukuran
20 tablet diambil secara acak,
setiap tablet diukur diameter dan tebalnya dengan jangka sorong. Diameter
tablet tidak boleh lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet.
3. Keseragaman bobot tablet
Tablet
tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan dengan
menimbang 20 tablet satu persatu dan dihitung bobot rata-rata tablet. Jika
ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing
bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang
ditetapkan pada kolom A dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari
bobot rata-ratanya lebih dari hanya yang ditetapkan kolom B (lihat FI ed III,
hal 7).
4. Kekerasan Tablet
20 tablet diambil secara acak,
kemudian diukur kekerasannya dengan alat Stokes Mensato. Tekanan yang
diperlukan untuk memecahkan tablet terukur pada alat dengan satuan Kg/cm2.
Kekerasan yang ideal 10 Kg/cm2
5.
Friabilitas (alat friabilator)
a. Bersihkan 20 tablet dari
debu kemudian ditimbang (Wo). Masukkan tablet ke dalam alat, kemudian jalankan selama 4 menit dengan kecepatan 25 rpm.
b. Setelah 4 menit, hentikan alat, tablet
dikeluarkan, lalu dibersihkan
dari debu dan timbang (W1).
c. Indeks friabilitas (t) = (Wo-W1)/Wo X 100 %
6.
Friksibilitas
20 tablet diambil secara acak, bersihkan dari
debu, kemudian ditimbang (Wo), kemudian dimasukkan ke dalam friksibilator. Alat diputar 25 rpm selama 4 menit,
kemudian tablet dibersihkan dari debu dan ditimbang (W1)
Friksibilitas = (Wo-W1)/W1 X 100 %
7.
Uji disolusi
Masukkan sejumlah volume media
sesuai mmonografi, alat dipasang, dan biarkan
mediahingga mencapai suhu 37
0,5 C.
Masukkan 1 tablet ke dalam alat,
hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan, dan jalankan alat pada laju
kecepatan seperti yang tercantum pada monografi. Dalam interval yang
ditetapkan, ambil culikan pada daerah pertengahan antar media disolusi dan
bagian atas keranjang atau dayung, tidak kurang dari 1 cm dari dinding wadah.
Lakukan penetapan kadar sesuai monografi.
CARA KERJA TABLET BIASA
I.
Cara Kerja
& IPC
1.
Lakukan pekerjaan di ruang produksi non steril, atur
ventilasi ruangan 5-20x/jam. Atur partikel 5 pm max 20.000/w3 dan
partikel 0,5 pm max 3,5 juta/m3 udara, efisiensi saringan 95% dengan
suhu 250C dan kelembaban udara 55%.
2. Periksa
kebersihan peralatan. Alat sudah dibersihkan dengan aqua, lypol 0,1%, etanol 75%
dan terakhir dengan aqua kembali. Beri label telah dibersihkan. Set
peralatan sesuai dengan master formula untuk produk yang akan diproduksi. Beri label ”siap digunakan”.
3. Karyawan harus sehat dan tidak berpenyakit
menular. Di ruang ganti pakaian, karyawan harus melepas sepatu, mencuci tangan
dengan menggunakan cairan antiseptik khusus, keringkan lalu mengganti pakaian
rumah dengan pakaian khusus produksi, penutup kepala, sarung tangan dan masker.
Karyawan masuk ke ruang produksi melalui airlock. Kenakan sepatu khusus untuk
mencegah perpindahan mikroba dari lantai keruang airlock.
4. Bahan pengemas primer (strip/ blister
tablet) diambil dari gudang bahan kemas sesuai master formula yang akan
diproduksi. Kirim ke ruang produksi (grey area) melalui airlock khusus bahan
kemas primer.
5. Bahan baku diambil dari gudang bahan baku.
Kirim ke ruang penimbangan (kelas III) melalui airlock. Timbang sesuai master
formula. Penimbangan dilakukan terlebih dahulu terhadap zat yang lebih stabil
dan tidak mudah menguap untuk mencegah kontaminasi bila bahan yang mudah
menguap ditimbang terlebih dahulu.
6. Bahan kemas sekunder diambil
dari gudang bahan kemas sekunder sesuai master formula yang akan diproduksi.
Kirim ke ruang packing sekunder (black area), cetak nomor batch dan tanggal
sesuai master formula.
7. Di ruang produksi.
Sesuai dengan
metoda yang digunakan (granulasi basah/kering/cetak langsung). Misalnya
granulasi basah, setelah kering dan terbentuk granul, masukkan ke storage tank,
beri label ”Quarantine” dan lakukan IPC terhadap homogenitas, granulometri,
kecepatan alir, kelembaban, Bj. Evaluasi Granul:
a. Distribusi
ukuran partikel
Alat : granulometer (susunan
pengayak dengan bebagai ukuran)
Cara:
masukan 100 g granul dan letakan
pada pengayak paling atas, getarkan mesin selama 5-30 menit, kemudian timbang
granul yang tertahan pada masing-masing ayakan, dan hitung persentase granul
pada tiap-tiap ayakan untuk melihat keseragaman ukuran granul.
b. Bobot jenis
- Bobot jenis nyata (untapped) =
bobot/volume
Cara: ke dalam gelas takar masukan 100 g
granul dan baca volumenya.
- BJ mampat (tapped) = bobot/
vol setelah dimampatkan
Cara : Mampatkan
gelas takar yang telah nerisi granul tadi 500 x dengan alat volumeter, dan lihat volume
setelah pemampatan.
c. Kadar
pemampatan
%T = (Vo-V500)/Vo
Ket ; %T = kadar pemampatan
Vo = vol sebelum pemampatan
V500
= vol stlh pemampatan 500x
%T < 20 maka sifat alir baik
d. kompresibilitas
%K = (BJ tapped- Bj untapped)/ BJ tapped x
100%
e. Aliran granul
Masukan 100 g
granul (tutup bagian bawah corong), tampung granul dengan kertas grafik, dan hitung sudut
istirahat.
f. Kadar air
Alat : Moisture Balance
%KB
= W1/W x 100%
%KL
= (W-W1)/W1 x 100%
KB
= kandungan bobot
KL
= landungan lembab
W
= bobot mula-mula
W1
= bobot setelah pengeringan
Setelah lulus uji release, tambahkan fase luar, pindahkan ke
ruang cetak, masukkan ke dalam corong mesin cetak tablet (nama mesin.Manesty.),
tiap 15’ dilakukan kembali IPC. Evaluasi tablet meliputi:
a. Visual/organoleptik, meliputi bau, rupa dan
arsa tablet
b. Sifat fisika
kimia a.l:
- Keseragaman
ukuran (tebal dan diameter)
- Kekerasan
- Friabilitas
- Keseragaman
bobot
- Waktu hancur
- Disolusi
- Uji kadar zat
aktif
8.
Bila lulus uji, kirim ke gudang produk jadi. Lakukan serah terima bagian produksi ke logistik.