Google ads

Kamis, 27 Juni 2013

Unsur Hara



   Unsur hara merupakan sumber makanan pokok untuk tanah dan tanaman. Sumber makanan lengkap bagi tanaman adalah unsur hara, ada 16 unsur hara yang mutlak di butuhkan tanaman (unsur hara esensial) untuk mendukung pertumbuhan nya, 3 diantara nya sudah tersedia di alam yaitu O2 (oksigen), C (karbon), H (Hidrogen) ketiga nya dapat bebas diperoleh dari udara dan air yang merupakan salah satu bahan penyusun tanah. Namun ketiga belas unsur hara lain nya sering menjadi masalah bagi pertumbuhan tanaman jika kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi atau kurang. Maka unsur hara yang tidak atau kurang terpenuhi kita berikan/tambahkan dalam bentuk pupuk (organik maupun anorganik).
Ketiga belas unsur hara esensial yang ada pada tanah, di kelompokkan menjadi unsur hara Makro dan unsur hara Mikro. Unsur hara Makro yaitu: sumber makanan yang diperlukan dalam jumlah relatif banyak, dan mutlak diperlukan oleh tanaman sebagai makanan. Pada hal ini unsur hara makro banyak diperoleh dari bahan mineral yang ada pada tanah. 6 unsur hara makro : N (nitrogen), P (fosfor), Ca (kalsium), S (Belerang), Mg (magnesium) (Suwandi, 2009).
Unsur hara mikro, yaitu: sumber makanan yang diperlukan dalam jumlah yang relatif sedikit, namun sangat penting dan mutlak d perlukan oleh tanaman sebagai makanan. Pada hal ini unsur hara mikro banyak diperoleh dari bahan organik yang ada pada tanah. 7 unsur hara mikro: Al (Alumunium), Fe (besi), Mn (mangan), Cu (tembaga), Zn (seng), B (boron), Mo (molibdenum). Masing-masing unsur hara esensial tidak dapat saling menggantikan (Suwandi, 2009).
Jika tanaman kekurangan satu unsur hara saja (makro/mikro), walaupun unsur hara yang lain cukup banyak, maka produktivitas pertumbuhan tanaman akan terganggu. Solusinya dengan cara mengelompokkan kandungan unsur hara makro dan mikro dalam tanah dengan memperkirakan kebutuhan unsur hara tanaman tersebut. Dengan itu kita dapat memberikan unsur hara (pupuk) dalam jumlah yang lengkap dan seimbang sehingga kebutuhan sumber hara pada tanah akan optimal dan terjaga (Suwandi, 2009).

Tidak ada komentar:

Google Ads