Google ads

Kamis, 27 Juni 2013

Selulosa Bakteri


       Selulosa merupakan komponen utama dari dinding sel tumbuhan. Selain ditemukan alami ternyata selulosa mampu diproduksi oleh bakteri atau dikenal dengan istilah bioselulosa atau selulosa bakteri. Selulosa tumbuhan dan selulosa bakteri memiliki struktur kimia yang sama, namun sifat fisik dan kimianya berbeda. Salah satu keunggulan utama selulosa bakteri adalah kemurniannya yang tinggi jika dibandingkan dengan selulosa tumbuhan yang menghasilkan lignin dan produk hemiselulosa lainnya (Bielecki dkk., 2006). Selulosa bakteri diproduksi oleh bakteri penghasil asam asetat. Diameter dari bioselulosa atau selulosa bakteri sekitar 1/100 dari diameter selulosa tumbuhan (Panesar dkk., 2005).

Selulosa yang dihasilkan dari proses fermentasi merupakan sejenis polisakarida mikrobial yang tersusun oleh serat-serat selulosa yang dihasilkan oleh Acetobacter xylinum, subspesies dari Acetobacter aceti, bakteri gram negatif, berbentuk batang dan  non pathogen. Pada proses metabolismenya selaput selulosa terbentuk oleh aktivitas Acetobacter xylinum terhadap glukosa. Karbohidrat pada medium dipecah menjadi glukosa yang kemudian berikatan dengan asam lemak (Guanosin trifosfat) membentuk prekursor penciri selulosa oleh enzim selulosa sintase kemudian dikeluarkan kelingkungan membentuk jalinan selulosa pada permukaan medium. (Ch’ng dan Muhamad, 2010). Meskipun banyak jenis bakteri seperti Agrobacterium, Pseudomonas, Rhizobium, dan Sarcina yang mampu mensintesis selulosa bakteri, namun Acetobacter dapat menghasilkan kapasitas produksi selulosa tertinggi (Aydin dan Aksoy, 2009). 

Tidak ada komentar:

Google Ads