Google ads

Kamis, 27 Juni 2013

Flame Fotometer



   Fotometri nyala merupakan suatu metoda analisis untuk menentukan beberapa logam alkali dan alkali tanah seperti natrium, kalium, litium, dan kalsium.Apabila suatu larutan mengandung logam alkali atau logam alkali tanah dan dikenai dengan nyala maka akan tereksitasi dan kembali lagi kekeadaan dasar (groundstate) sambil mengelurkan energi radiasi. Spektrofotometri emisi mempunyai beberapa proses yaitu proses pengkabutan, proses atomisasi, dan proses eksitasi (Day dan Underwood 2002).
   Proses pengkabutan terjadi sewaktu aliran gas memasuki suatu ruangan pembauran, karena adanya tekanan yang mendorong gas-gas dalam ruangan pembauran, maka sampel akan terhisap ke dalam ruangan ini melalui sebuah kapiler. Sebagian sampel akan berbentuk kabut di dalam ruangan tersebut dan bercampur dengan campuran gas pembakar dan oksida. Campuran gas ini dengan larutan contohakan terbawa kenyala api sehingga zat yang berada di dalam larutan contoh akan teratomisasi dan kemudian tereksitasi. Keadaan eksitasi ini tidak stabil dan atom akan kembali ketingkat energi dasar dengan memancarkan radiasi dengan panjang gelombang tertentu yang sebanding dengan konsentrasi zat yang berada dalam nyala.
Panjang gelombang sinar yang dipancarkan dapat dipisahkan dari nyala yang lainnya dengan suatu filter optik yang intensitasnya dideteksi dengan fotodetektor. Intensitas yang dipancarkan sebanding lurus dengan konsentrasi larutan sehingga didapat persamaan :
I = k.c
Dimana k adalah konstanta, c adalah konsentrasi dan I adalah intensitas cahaya yang dipancarkan.
Komponen-komponen utama yang terpenting dalam fotometer nyala adalah:
a.       Nebulizer
b.      Ruang Pembakar
c.       Filter
d.      Fotodetektor
e.       Penguat (Amplifier)
f.       Read Out

Tidak ada komentar:

Google Ads