Google ads

Jumat, 18 Januari 2013

Metoda Pembuatan Tablet




Bahan obat dan zat tambahan umumnya berupa serbuk yang tidak dapat langsung dicampur dan dicetak menjadi tablet karena akan langsung hancur dan tablet menjadi mudah pecah. Campuran serbuk itu harus dirubah menjadi granul-granul yang saling melekat satu sama lain. Cara mengubah serbuk menjadi granul ini disebut granulasi.
Tujuan granulasi adalah sebagai berikut (Siregar, 2010):
1.    Supaya sifat alirnya baik (free flowing). Granul dalam jumlah tertentu dapat mengalir teratur dalam jumlah yang sama kedalam mesin pencetak tablet.
2.    Ruang udara dalam bentuk granul jumlahnya lebih kecil jika dibandingkan dengan bentuk serbuk jika diukur dalam volume yang sama. Makin banyak udaranya tablet akan mudah pecah.
3.    Agar pada saat dicetak tidak melekat pada stempel (punch) dan mudah lepas dari matriks (die).
Secara umum metode pembuatan tablet dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu granulasi basah, granulasi kering, dan kempa langsung
1. Metode granulasi basah
Metode granulasi basah merupakan metode yang paling sering digunakan dalam memproduksi tablet kompresi. Langkah–langkah yang diperlukan dalam pembuatan tablet dengan metode granulasi basah dibagi menjadi penimbangan dan pencampuran bahan – bahan, pembuatan granulasi basah, pengayakan adonan
lembab menjadi granul, pengeringan, pengayakan kering, pencampuran bahan pelincir, dan pembuatan tablet menjadi kompresi (Ansel, 1985).
Keuntungan metoda granulasi basah antara lain (Siregar, 2010):
1). Memperoleh aliran yang lebih baik.
2). Meningkatkan kompresibilitas.
3). Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai.
4). Mengontrol pelepasan.
5). Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses.
6).  Memperbaiki atau meningkatkan distribusi keseragaman kandungan.
Sedangkan kekurangan metoda granulasi basah adalah (Siregar, 2010):
1). Banyak yang diperlukan tahap dalam proses produksi yang harus divalidasi.
2). Biaya cukup tinggi.
3).Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan metoda ini.

2. Metode granulasi kering
Metode granulasi kering, granul dibentuk oleh pelembaban atau penambahan bahan pengikat ke dalam campuran serbuk obat tetapi dengan cara memadatkan massa yang jumlahnya besar dari campuran serbuk, dan setelah itu memecahkannya dan menjadikan pecahan-pecahan ke dalam granul yang lebih kecil. Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah dengan metode granulasi basah, karena kepekaannya terhadap uap air atau karena untuk mengeringkannya diperlukan temperatur yang dinaikkan (Ansel, 1985).
Keuntungan granulasi kering adalah (Siregar, 2010):
1). Peralatan yang diperlukan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu.
2).  Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab.
3).  Mempercepat waktu hancur karena menggunakan zat pengikat.
Kerugian granulasi kering adalah:
1). Memerlukan mesin tablet yang khusus untuk membuat slug (mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat).
2). Tidak dapat mendistribusikan zat warna secara seragam.
3). Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi.

3. Metode kempa langsung
Metode cetak langsung ini digunakan untuk bahan-bahan yang memiliki sifat mudah mengalir sebagaimana juga sifat-sifat kohesifnya yang memungkinkan untuk langsung dikompresi dalam mesin tablet tanpa memerlukan granulasi basah atau kering (Ansel, 1985).
Kempa langsung digunakan untuk memperkenalkan pengempaan senyawa kristalin tunggal yang mempunyai sifat aliran dan kompresibilitas baik seperti natrium klorida, natrium bromida, atau kalium bromida, menjadi satu padatan tanpa penambahan zat-zat lain. Kempa langsung dapat menghindari banyak masalah yang timbul pada granulasi basah maupun kering.  (Siregar, 2010).
Kempa langsung memiliki keuntungan adalah (Siregar, 2010):
1). Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit.
2). Lebih singkat prosesnya, karena proses yang dilakukan lebih sedikit, maka waktu yang diperlukan ini lebih singkat, tenaga dan mesin yang dipergunakan juga lebih sedikit.
3). Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab.
4). Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granulasi, tetapi langsung menjadi partikel.

Kerugian metoda kempa langsung adalah (Siregar, 2010):
1). Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat menimbulkan stratifikasi diantara granul yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif didalam tablet.
2). Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung.
3). Sulit dalam pemilihan eksipien karena yang digunakan harus bersifat mudah mengalir, memiliki kompresibilitas, kohesifitas dan adhesifitas yang baik.

Tidak ada komentar:

Google Ads