Google ads

Jumat, 18 Januari 2013

Bahan tambahan dalam pembuatan tablet



Bahan tambahan dalam pembuatan tablet adalah suatu bahan pembantu yang turut memberikan bentuk pada sediaan. Pada dasarnya bahan tambahan harus bersifat netral, tidak berbau, tidak berasa dan sedapat mungkin tidak berwarna (Siregar, 2010).
Untuk pembuatan tablet diperlukan zat tambahan berupa :
1) Bahan pengisi
Bahan pengisi diperlukan untuk memungkinkan suatu pencetakan sehingga menjamin tablet memiliki ukuran atau massa yang dibutuhkan (Siregar, 2010).
Bahan pengisi harus memenuhi persyaratan:
a) Non toksik.
b) Tersedia dalam jumlah yang cukup.
c) Harga cukup murah.
d) Inert atau netral secara fisiologis.
e) Stabil secara fisik dan kimia, baik dalam kombinasi dengan berbagai obat atau     komponen tablet lain.
f) Bebas dari mikroba.
            Bahan pengisi yang biasa digunakan antara lain: laktosa, sukrosa, amilum, kaolin, kalsium karbonat, dekstrosa, manitol, sorbitol, sellulosa, dan bahan lain yang cocok (Siregar, 2010).
2) Bahan pengikat
Zat pengikat ditambahkan dalam bentuk kering atau cairan selama granulasi basah untuk membentuk granul atau menaikkan kekompakan kohesi bagi tablet yang dicetak langsung. Penggunaan bahan pengikat yang terlalu banyak akan menghasilkan massa granul yang terlalu basah dan granul yang terlalu keras, sehingga tablet yang dihasilkan mempunyai waktu hancur yang lama. Sebaliknya, kekurangan bahan pengikat akan menghasilkan daya rekat yang lemah, sehingga tablet akan rapuh dan terjadi capping (Siregar, 2010). Bahan pengikat yang biasa digunakan adalah polivinil pirolidon (PVP), gom akasia, gelatin, sukrosa, povidon, metil selulosa, karboksimetilselulosa, dan pasta pati terhidrolisis. Bahan pengikat kering yang paling efektif adalah selulosa mikrokristal.
3) Bahan penghancur
Zat penghancur ditambahkan guna memudahkan pecahnya atau hancurnya
tablet ketika kontak dengan cairan saluran pernafasan. Dapat juga berfungsi menarik air ke dalam tablet, mengembang dan menyebabkan tablet pecah menjadi
bagian-bagiannya. Fragmen-fragmen tablet itu mungkin sangat menentukan kelarutan selanjutnya dari obat dan tercapainya bioavailabilitas yang diharapkan (Siregar, 2010)
Bahan penghancur yang dapat digunakan adalah pati dan selulosa yang termodifikasi secara kimia, asam alginat, selulosa mikrokristal, dan povidon.
4) Bahan pelicin
Bahan pelicin berfungsi sebagai bahan pengatur aliran, dan bahan pemisah
hasil cetakan. Bahan pelicin mengurangi gesekan selama proses pengempaan tablet. Pada umumnya bahan pelicin bersifat hidrofobik sehingga cenderung menurunkan kecepatan disintegrasi dan disolusi tablet, oleh karena itu kadar pelicin yang berlebihan harus dihindari. Bahan pelicin yang biasa digunakan antara lain talk, magnesium stearat, aluminium stearat, asam stearat, asam palmitat, dan pati (Siregar, 2010).

Tidak ada komentar:

Google Ads