Google ads

Selasa, 10 Mei 2011

ISOLASI SENYAWA ALKALOID DARI KULIT AKAR PULAI BASUNG (Alstonia spatulata Bl)

 ABSTRAK
Telah dilakukan isolasi senyawa alkaloid dari kulit akar Alstonia spatulata Blume (Apocynaceae). Ekstraksi kulit akar A. spatulata dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut n-heksana dan metanol. Ekstrak metanol difraksinasi dengan metoda untuk isolasi senyawa alkaloid. Larutan berair dipartisi dengan etil asetat untuk memisahkan senyawa organik lainnya. Sisa larutan berair setelah dipartisi dengan etil asetat masih terdapat senyawa alkaloid, maka sisa larutan berair tersebut dipartisi kembali dengan butanol. Dari hasil uji KLT, fraksi etil asetat memiliki noda yang banyak dan sulit untuk dipisahkan. Pemisahan fraksi butanol dilakukan dengan metoda kolom kromatografi, diperoleh senyawa kristal bewarna putih (ASF1) sebanyak 11 mg dengan titik leleh 216-218 0C. Senyawa yang diperoleh dilakukan elusidasi struktur menggunakan spektrum 1H-NMR, 13C-NMR, HSQC, HMBC dan COSY. Senyawa ASF1 diketahui sebagai senyawa ekitamin.


I. PENDAHULUAN

Dewasa ini minat masyarakat untuk memanfaatkan kembali kekayaan alam seperti penggunaan tumbuh-tumbuhan sebagai ramuan obat semakin luas. Kelebihan dari pengobatan dengan menggunakan tumbuh-tumbuhan tersebut adalah tidak adanya efek samping yang ditimbulkan jika dibandingkan dengan pengobatan secara kimiawi.
Tumbuhan memiliki banyak kandungan kimia, kandungan kimia tersebut sering memberikan efek fisiologi dan farmakologi sehingga lebih dikenal dengan senyawa kimia aktif (Thomas, 1989). Tetapi potensi dan manfaat secara kimia dari sebagian besar spesies tumbuhan belum banyak diketahui, shingga sangat perlu dilakukan studi dan penelitian tentang potensi dan kandungan kimia dari tumbuhan tersebut.
Komponen senyawa kimia aktif yang berasal tumbuh-tumbuhan ini menyusun suatu kelompok besar yang disebut produk alami (natural products) atau dikenal sebagai metabolit sekunder. Senyawa-senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan tersebut, diantaranya seperti senyawa flavonoid, alkaloid, terpenoid, steroid, saponin dan fenolik (Herbert, 1995) dimana hasil metabolit sekunder dari tumbuhan itu sendiri penyebaran dan jumlahnya dalam tiap bagian tumbuhan tidak sama. Adapun bagian yang digunakan antara lain; daun, akar, biji, kulit batang, ranting, buah dan bunga (Harborne, 1987).
Salah satu tumbuhan yang mengandung senyawa kimia aktif adalah Pulai Basung. Pulai Basung merupakan spesies dari Apocynaceae dengan nama latin Alstonia spatulata Bl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat penyakit malaria dan anti diabetes yang diambil dari kulit batang (Ravao et al., 1985; Allen et al., 1993 dan Manjang, 1994)
Di Indonesia pemanfaatan tumbuhan A. spatulata hanya sebatas pemanfaatan langsung seperti bahan mebel, bahan bakar, dan akhir-akhir ini merupakan salah satu bahan industri kayu lapis sehingga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Sementara disisi lain potensi kimia yang terkandung dalam tumbuhan A. spatulata itu sendiri belum diketahui secara pasti. Untuk itu perlu dilakukan kajian lebih lanjut tentang kandungan dan potensi kimia dari tumbuhan A. spatulata sehingga tumbuhan A. spatulata ini bermanfaat dalam bidang pengobatan.
 Penelitian tumbuhan A. spatulata ini pernah dilakukan di Universitas Riau. Bagian tumbuhan yang diteliti tersebut adalah daun, kulit batang dan kulit akar. Hasil penelitian menyatakan bahwa kulit batang dan kulit akar tumbuhan A. spatulata positif mengandung senyawa alkaloid, namun struktur dan bioaktivitas dari senyawa tersebut belum diketahui (Almasari, 1998; Rahmi, 1998 dan Supardi, 1999), sedangkan pada daun tumbuhan A. spatulata ditemukan alkaloid vincamine. Senyawa vincamine ini telah pernah dilaporkan yang diisolasi dari tumbuhan genus Vinca, namun belum pernah dilaporkan dari genus Alstonia (Teruna dan Zamri, 2001)
Dari uji pendahuluan yang telah dilakukan, kulit akar tumbuhan A. spatulata positif mengandung senyawa alkaloid. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengisolasi senyawa alkaloid dari kulit akar A. spatulata dilanjutkan dengan karakterisasi senyawa dengan menggunakan spektroskopi ultraviolet (UV), spektroskopi inframerah (IR), dan NMR. Diharapkan dari hasil penelitian ini diperoleh senyawa baru dan data baru jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Sehingga dari data kandungan senyawa alkaloid tumbuhan A. spatulata tersebut dapat dimanfaatkan untuk ilmu pengetahuan di bidang farmasi,
kimia, kedokteran dan bidang terkait lainnya.


Tidak ada komentar:

Google Ads